All Chapters of Love Nino: Chapter 21 - Chapter 30

71 Chapters

Kecemburuan Shareen

Alya masuk ke kelas dan ternyata sudah ada Bu Indah yang sudah mulai mengajar, Alya langsung duduk di kursinya. Tapi kemudian Amel mulai mengusik ketenangan Alya.Sifat jahilnya mulai beraksi, ia tidak tahan untuk tidak menginterogasi Alya, yang baru masuk belakangan.'' Al lo dari mana ? jangan-jangan lo habis nemuin Nino yah ?'' ucap Amel sambil berbisik.Alya membalikan wajahnya sambil melotot.'' Ssst...''Alya memberikan isyarat kepada Amel supaya diam, dengan menggunakan jarinya yang ia tempekan di bibirnya.'' Alya...'' bisik AmelAlya kembali menoleh, kali ini matanya semakin tajam menatap Amel. Sampai akhirnya terdengar suara Bu Indah mulai menerangkan pelajaran untuk hari ini.Seketika susana lebih sunyi, Amel yang tadinya berniat mengganggu Alya, sekarang sudah terdiam dan mendengarkan apa yang di katakan oleh Bu Indah di depan.Alya, walau badannya terlihat diam tapi otak dan hatinya sedang merasakan kerindua
Read more

Misteri Angel Terungkap

Nino masuk ke kelas Alya saat jam istirahat berlangsung. Kebetulan di dalam kelas tidak ada siapa-siapa, karena anak-anak memang sudah sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing di luar kelas.Nino dengan terpaksa membuka tas milik Alya dan mengambil salah satu buku di dalamnya. Nino kemudian mencocokan tulisan yang ada di buku diary nya, dengan tulisan yang ada di buku Alya.Nino benar -benar terkejut dengan fakta yang dia temukan, ternyata tulisan di buku Alya sama dengan tulisan yang ada di buku Diary nya."Apa maksud Alya melakukan hal itu?. Kenapa dia menyembunyikan identitasnya?" itulah yang ada di benaknya Nino saat itu.Setelah rasa penasarannya sudah terjawab. Nino pergi ke kantin untuk menemui Alya, tapi sebelumnya Nino ingin lebih membuktikan lagi Kalo Alya dan Angel adalah orang yang sama. Nino kemudian mencoba mengirimkan pesan lewat Email kepada Angel lewat Handphone nya.NinoNinoAdrian@gmail.comKepa
Read more

Siasat Shareen

Alya masih tertidur pulas pagi itu, Alya memang tidur lagi setelah Shalat subuh. Kicauan burung dan riuhnya aktivitas di rumah itu akhirnya membuat Alya terbangun.Dengan malas, Alya mulai membuka matanya secara perlahan. Alya menoleh kesamping kamarnya, terlihat gorden kamarnya sudah terbuka karena sudah di buka kan oleh Bundanya.Alya melihat jam dinding yang ada di atas kepalanya, dengan mata yang masih menyisakan rasa kantuk."Buseet"Alya terperanjat saat melihat jam sudah menunjukan pukul 7.10. Cewek itu langsung bergegas ke kamar mandi, dan setelah itu memakai seragam sekolahnya."Bunda ko nggak bangunin Alya, Alya hari ini ada ulangan bunda" teriak Alya sembari mengomel ke bundanya.Alya mencari keberadaan bundanya, terdengar suara Bunda dan Ayahnya berada di halaman belakang."Bunda ko nggak bangunin Alya'' gerutu Alya ke bundanya yang pada saat itu sedang menyiram tanaman."Nino ko kamu nggak sekolah?'' tanya Alya ke
Read more

Kemarahan Shareen

Pagi ini Alya sudah tiba di sekolah, karena di jemput oleh Rara. Itu sebabnya datangnya lebih cepat. Alya sempat berpapasan dengan Shareen di tempat parkir, Alya berusaha menyapa, tapi Shareen malah cuek nggak peduli.'' Hai '' ucap Alya sambil tersenyum.Shareen hanya menatap Alya sebentar, kemudian anak itu berlalu meninggalkan Alya yang masih keheranan.'' Tu anak kenapa si ? di tanya ko diem ajah?'' tanya Rara yang juga sama-sama heran.Alya menggendikan bahunya, kemudian berkata '' Tau ''.Alaya dan Rara kemudian berjalan bersama kekelasnya, dan melupakan sejenak insiden sama Shareen sejenak.'' Al cepet siap-siap kita mau tanding '' pinta Syiffa kemudian anak itu menghilang dari pandangan Alya, karena sudah pergi ke lapangan.Alya dan Rara langsung bergegas ke toilet untuk berganti pakaian, Pagi ini memang akan di adakan pertandingan bola basket antar kelas. Antara tim putri Kelas 2 IPA 2A melawan tim putri kelas 2 IPS C. Tim IP
Read more

Penyekapan Alya

Perasaan Ibundanya Alya semakin tidak karuan, setiap kali ia melihat jam yang tergantung di dinding, ia langsung teringat Alya. Bundanya Alya bebebrapa kali memejamkan matanya, bukan hanya untuk berdoa tapi juga untuk mengendalikan pikirannya.Ibundanya Alya berusaha berfikir positif, ia tidak mau Alya kenapa-napa. Rasa cemasnya semakin menjadi-jadi, saat ponselnya Alya belum juga bisa di hubungi.Di tengah keputusasaan, Ibundanya Alya teringat sama Nino, hanya Nino yang belum ia hubungi. Lucu memang, Alya sering di antar jemput sama Nino, tapi sang Bunda justru malah melupakannya. Tidak salah memang, rasa cemas yang berlebihan, membuat Ibunda Alya sulit untuk berfikir jerih."Nino, Alya sama kamu?," tanya Bundanya Alya saat berbicara sama Nino di telepon."Enggak Tante, soalnya Nino tadi pulang duluan. Mungkin Alya sama sahabat-sahabatnya tante?," balas Nino."Udah, tadi Tante sudah nelepon sama Syiffa, Amel, sama Rara, mereka bilang mereka juga p
Read more

Cemburu

Di dalam kamar. Alya duduk di kursi belajarnya, kejadian yang menimpanya semalam sebenarnya membuatnya sedikit trauma. Alya sampai sekarang masih menerka-nerka, sebenarnya apa yang menyebabkan Shareen bertindak seperti itu."Apa jangan-jangan benar apa kata Amel ,kalo Shareen suka sama Nino?," gumam Alya menyadarkan lamunannya.Alya menghela nafas panjang, matanya menatap langit-langit kamar berusaha menenangkan pikirannya. Alya kembali mengingat peristiwa tadi malam, saat Nino terlihat begitu khawatir dengan keadaan yang menimpanya.Alya berusaha mengingat peristiwa itu, sampai terlihat senyum indah di wajahnya. Anak itu berulang kali memainkan ponsel yang ada di genggamannya, kemudian dia buka satu persatu koleksi foto dia dan Nino. Senyumnya kembali terlihat, kali ini lebih indah dari sebelumnya.Sampai akhirnya terdengar ringtone ponselnya berbunyi, dia tau siapa yang meneleponnya. Karena ringtonnya berbeda dengan ringtone nomor yang lain."Hal
Read more

Kecemburuan Nino

Bel istirahat sudah terdengar berbunyi. Guru yang mengajar pagi itupun sudah meninggalkan kelas IPA 2A. Alya dan ketiga sahabatnya mulai membereskan buku-buku pelajaran, dan memasukannya kedalam tas." Rara...itu lipstik gue lo apain, " Amel teriak heboh saat Rara mencoba lipstiknya "Lagian sejak kapan lo pakai lipstik si," Amel melihat lipstik nya sedikit kotor karena terjatuh " tukan...Rara!!! lipstik gue mahal tau, lo malah jatuhin," Amel semakin sewot."Sorry...gue juga pengen nyobain pakai lipstik kali," jawab Rara enteng."Sudah lah, kalian ini mau sekolah apa mau jadi model si," kata Syiffa "liat gue nih tetap alami tanpa make up, tapi wajah gue memancarkan aura kecantikan yang luar biasa ," Ucap Syiffa pede."Hhaha.....Cantik dari hongkong," balas Amel sedikit tertawa geli "Syiffaa.. di jaman sekarang,penampilan itu penting,walau kita masih sekolah kita tetap harus menjaga penampilan," ucap Amel sambil mengoleskan lipstik ke bibirnya."Itu
Read more

Penculikan Alya

Alya memutuskan untuk pulang sendiri tanpa menunggu Nino. Keadaan itulah yang di manfaatkan oleh Shareen untuk menjahati Alya kembali. Shareen memerintahkan kedua orang suruhannya, untuk menculik Alya dan membawanya ke sebuah rumah kosong.Alya memutuskan untuk jalan-jalan sebentar di taman, pikirannya yang sedang suram membuat cewek itu tidak berniat langsung pulang kerumah. Alya ingin menenangkan pikirannya terlebih dahulu, sebelum pulang kerumah.Tapi sial, Ketika Alya hendak pulang kerumah dengan berjalan kaki, tiba-tiba ada dua orang yang membekapnya dan memasukannya kedalam mobil. Alya tidak sadarkan diri karena pengaruh obat bius itu.Setelah hampir satu jam gadis itu tidak sadarkan diri, akhirnya kesadaran Alya mulai pulih. Gadis itu mulai membuka matanya secara perlahan, terlihat bayang-bayang samar yang terlihat asing di penglihatannya.Mata gadis itu sudah bisa melihat sepenuhnya. Alya berusaha melihat ke sekeliling ruangan itu. Terlihat kotor,
Read more

Kecemburuan Shareen

Di rumah sakit, Alya masih merasakan ketakutan setelah peristiwa yang di alaminya.Tubuhnya masih bergetar dan rasa takut terlukis di wajahnya. Berulang kali gadis itu menggigit bibir bawahnya, pertanda ada rasa takut yang membayanginya."Al, kamu nggak apa-apakan?,'' tanya Nino, sembari berjongkok di depan Alya yang duduk di bangku rumah sakit.Alya menatap Nino dengan tatapan kosong, terlihat masih ada sisa ketakutan di wajahnya."Kamu jangan khawatir, Shareen pasti baik-baik saja," kata Nino berusaha menenangkan Alya sembari memegang kedua tangannya."Aku mau tanya sama kamu, Apa Shareen nyulik kamu?,''Apa Shareen juga yang nyekap kamu di toilet waktu itu?,'' tanya Nino sembari menatap mata Alya serius.Alya masih terdiam, kemudian cewek itu menganggukan kepalanya."Aku lihat Shareen sangat tertekan dengan permasalahan hidup yang dia alami," tuturnya.Nino kembali membelai rambut Alya, cowok itu berusaha untuk menenangkan Alya sekal
Read more

Kecemburuan Shareen 2

Setelah keadaannya membaik, Shareen di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Dan sekarang Shareen rutin berkonsultasi dengan Psikolog untuk memulihkan trauma mentalnya.Alya dan kedua orang tuanya menjenguk Shareen di rumahnya.Terutama Alya, dalam hatinya dia ingin membantu Shareen untuk pulih dari traumanya, dan bisa mengembalikan rasa percaya diri Shareen."Tok..tok..tok"Pak Alfin ayahnya Alya mengetuk pintu rumah Shareen. Dan tidak lama kemudian, terdengar langkah kaki dari dalam rumah dan kemudian terdengar pintu rumah di buka .Di hadapan Alya dan kedua orang tuanya, berdirilah seorang wanita yang usianya di perkirakan sekitar 45 tahunan,Wanita itu melempar senyum kepada Alya dan kedua orang tuanya. Sampai kemudian wanita itu bertanya dengan sopan kepada Alya dan kedua orang tuanya."Maaf Pak, Bu mau bertemu siapa?'' tanya wanita itu."Saya mau bertemu pak Hendra, bilang saja ada Pak Alfin dan keluarganya," jawab Pak Alfin kepada
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status