Setelah keadaannya membaik, Shareen di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Dan sekarang Shareen rutin berkonsultasi dengan Psikolog untuk memulihkan trauma mentalnya.
Alya dan kedua orang tuanya menjenguk Shareen di rumahnya.Terutama Alya, dalam hatinya dia ingin membantu Shareen untuk pulih dari traumanya, dan bisa mengembalikan rasa percaya diri Shareen.
"Tok..tok..tok"
Pak Alfin ayahnya Alya mengetuk pintu rumah Shareen. Dan tidak lama kemudian, terdengar langkah kaki dari dalam rumah dan kemudian terdengar pintu rumah di buka .
Di hadapan Alya dan kedua orang tuanya, berdirilah seorang wanita yang usianya di perkirakan sekitar 45 tahunan,Wanita itu melempar senyum kepada Alya dan kedua orang tuanya. Sampai kemudian wanita itu bertanya dengan sopan kepada Alya dan kedua orang tuanya.
"Maaf Pak, Bu mau bertemu siapa?'' tanya wanita itu.
"Saya mau bertemu pak Hendra, bilang saja ada Pak Alfin dan keluarganya," jawab Pak Alfin kepada
"Tukan kulit gue jadi item, ininih yang gue males kalo ikut upacara," gerutu Amel sembari melihat kaca yang di pegangnya, saat tau kulit wajahnya berubah jadi merah karena kepanasan."Kita itu harus punya jiwa nasionalis dan upacara itu salah satu bentuk kita sebagai generasi muda memaknai kemerdekaan," balas Alya."iya sih, tapi apa nggak bisa yah kalo upacara itu sewa tenda atau apa ke biar nggak kepanasan," kata Amel kembali."Sewa tenda nenek moyang lo," sahut Rara " lagian lo jadi orang cengeng banget si, baru kepanasan aja heboh banget, kaya selebritis aja lo," ejek Rara ."Yeee...walau gue bukan seleb, tapi kulit putih gue sayang banget kalo sampe kena sinar matahari," balas Amel.Tiba-tiba Syiffa yang baru saja dari toilet langsung heboh dan duduk di samping Alya."Al tadi gue lihat Nino sama Shareen di belakang, kayanya lagi berantem," ucap Syiffa semangat."Berantem karena apa?" sahut amel kemudian meletakan cermin yang dia
Cuaca malam ini terasa lebih dingin dari biasanya. Bintang-bintang yang biasanya berkilauan di atas sana, untuk malam ini seperti mengalah olah langit yang mendung malam ini.Setelah menemui Alya di rumah Rara, Nino langsung pulang kerumahnya. Tidak di sangka Shareen sudah menunggunya di rumah. Shareen yang pada saat itu sudah berniat untuk meninggalkan rumah Nino, seketika mengurungkan niatnya karena melihat Nino pulang."Udah lama?,'' tanya Nino singkat."Udah, baru aja gue mau pulang," jawab Shareen datar."Oh, kalo gitu hati-hati," balas Nino."Nino," Shareen menjeda ucapannya sembari menatap Nino "gue minta waktu sebentar, gue pengen ngobrol sama lo."Nino menghela nafasnya, kemudian pemuda itu mengajak Shareen untuk pergi menggunakan motornya.Nino membawa Shareen jalan-jalan sebentar malam itu, sampai akhirnya Nino membawa Shareen ke taman kota. Suasana taman kota malam itu terlihat ramai, karena banyaknya pengunjung yang berma
"Pak tolong biarin kita masuk yah," pinta leon tapi tidak di gubris oleh satpam dan Pak Ikhsan yang berjaga."Kamu sudah telat 5 menit, jadi kamu harus kena hukuman," ucap pak ikhsan sembari melihat jam di tangannya "kalian berdiri di sini dan nanti setelah upacara selesai kalian bersihkan toilet di belakang."Shareen dan Leon menepok jidatnya, seakan tidak percaya dengan apa yang mereka dapatkan."Pak, kan baru lima menit," protes Leon"Apa kamu bilang, baru lima menit katamu," balas Pak Ikhsan dengan ekspresi wajah sedikit menyeramkan "Kamu tuh harus belajar disiplin, jangan di biasakan menyepelekan waktu. Meski cuman lima menit, kamu tetap sudah menyepelekan waktu.""Kamu denger yah," kata pak ikhsan kembali sembari menunjuk ke wajah Leon "dengan lima menit kamu bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat, jadi kamu jangan pernah menyepelekan waktu, walau cuman sebentar."Leon mengangguk pelan, "Iya pak maaf."Shareen dan Leon terpaksa
Pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SMA di mulai hari ini. Nino yang sedari awal memiliki keinginan untuk menjadi arsitek, sangat serius menjalankan Ujian Nasional supaya mendapatkan nilai yang memuaskan.Alya7.30"Semangat ya Nino!masa depanmu di mulai hari ini,melakukan kebodohan itu cukup satu kali. Jika kemarinkamu melakukan kebodohan dengan bermalas-malasan.Untuk hari ini, aku harap kamu bisa menatap masa depanlebih serius .Aku disini selalu berdoa, semoga kamu bisa mendapatkanhasil yang terbaik.Itulah pesan yang dikirimkan Alya ke Nino, sebelum Nino melaksanakan ujian Nasional. Untuk anak-anak kelas satu dan dua memang di liburkan selama tiga hari.Nino membaca pesan yang di kirimkan oleh oleh Alya. Anak itu tersenyum simpul saat membaca pesan itu, kemudian membalasnya.Nino7.32Ma
Suasana di SMA Bina Negeri pagi itu terlihat penuh kegembiraan, ucapan Syukur dan kebahagiaan terlihat di wajah anak-anak pagi itu.Wajar, karena mereka semua sudah mendengar pengumuman hasil dari ujian nasional mereka, mereka semua di nyatakan lulus.Alya menghampiri Nino dengan perasaan antara sedih dan bahagia. Sedih karena mulai tahun depan Nino sudah tidak sekolah disini lagi, dan gembiranya karena Nino lulus. Alya mendekati Nino dengan langkah kaki yang terasa sedikit berat, Alya melihat Nino tertawa lepas terlihat Nino sangat bahagia." Selamat yah " ucap Alya sembari menyodorkan telapak tangannya.Nino tersenyum dan menatap kekasihnya itu. Kemudian Nino menggandeng tangan Alya dan mengajaknya pergi. Nino mengajak Alya pergi ke pantai dan Nino tau Alya sedang galau .Nino menatap mata Alya dengan senyum di wajahnya."Kamu nggak usah sedih, walau kita nantinya jarang ketemu, tapi......" ucap Nino sambil menunjukan jari kehatinya '' kam
'' Nino, hari ini hari terakhir aku melihat kamu pake seragam ini. Mungkin nantinya aku bakal kangen kamu memakai seragam ini ''Terlihat ada kesedihan dalam diri Alya, Alya menunduk setelah berkata seperti itu. Nino tersenyum, kemudian ia mengangkat dagu Alya, sehingga mereka saling bertatap muka.Nino mengambil handphonnya, kemudian ia rangkul tubuh Alya dan mengambil foto beberapa kali.'' Aku kirim ke handphon kamu, buat kenang-kenangan '' ucap Nino sambil memegang handphonnya.'' Aku nggak mau, nanti aku malah kangen terus '' .Nino kembali tersenyum saat Alya cemberut seperti itu.'' Kalo kamu kangen sama aku, kamu tinggal telepon, kamu tinggal Chat aku, maka dengan segera aku akan hubungin kamu, kalau perlu aku akan datangin kamu ''.'' Al, Aku yakin kangen itu datanganya hanya sementara, karena aku nggak akan membiarkan kamu terus-terusan memendam rasa kangen. Begitu kamu kangen, sebisa mungkin aku akan ada di hadapan kamu, ka
'' Ya sudah kalian istirahat sana, kalian pasti cape,'' katanya kembali.'' Iya Nek, kalo begitu Nino istirahat dulu yah.'' Nino dan Lidya kemudian berdiri dan meninggalkan sang Nenek yang masih tetap terbaring di kasurnya. '' Nino masuk kesebuah kamar yang cukup bersih, karena sudah di bersihkan sebelumnya oleh asisten rumahtangga yang bekerja di sana. Kamar dengan dominasi cat berwarna putih, dan beberapa lukisan pemandangan, membuat suasana kamar itu menjadi lebih nyaman. '' Huuuuh...." Nino menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya keudara, setelah Nino melempar tubuhnya ke kasur. Sembari melepas lelah di tempat tidur, tiba-tiba terlintas wajah sang kekasih di otaknya. Nino bangkit, kemudian mengambil ponsel yang ia taruh di atas meja. '' Tuut,ttuuuut.'' Belum ada jawaban, Nino kemudian memencet nomor Alya sekali lagi. '' Tuuut...tuuut'''' Halo Nino'' Terdengar suara Alya di sebrang sana, suara
Alya dan kedua sepupunya berlari kecil di sepanjang jalan kampung, mereka bertiga menjadi perhatian orang-orang yang mereka lewati. Terutama Alya, setatus dia sebagai anak jakarta, membuat Alya menjadi pusat perhatian anak laki-laki yang melihatnya. Apalagi Alya memiliki fisik yang aduhai, tinggi semampai, rambut panjang, dan kulit putih yang menghiasa seluruh tubuhnya. 0838 xxxxKamu nggak berubah yah, cantik bahkan tambah cantik. Nomor itu kembali muncul di ponsel Alya, Alya mencoba melihat kesekeliling tempat itu, tapi tidak ada satu orangpun yang patut di curigai. '' kita pulang yu?'' ajak Alya, '' Kenapa teh, ini masih pagi.'''' Nggak apa-apa kita pulang aja yu.'' Alya tetap memaksa untuk pulang, dan terpaksa kedua sepupunya itu menuruti kemauan Alya. Ketakutan mulai menjalar di pikiran Alya, rasa taruma saat berpacaran dengan Haikal masih membekas dalam ingatannya. Alya dan kedua sepupunya pulang kerumah dan membawa ta