Home / Lain / Pemulung Konglomerat / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pemulung Konglomerat: Chapter 21 - Chapter 30

240 Chapters

BAB 21

Tiba-tiba, setelah angel sedang bingung memikirkan isi dari surat yang dikirimkan oleh adiknya itu, seketika terdengar suara ketukan pintu lagi yang berasal dari pintu kamar asramanya. Kemudian, angel bergegas membuka pintu dan melihat, siapakah orang yang datang ke kamar asrama nya itu.   Ternyata, lagi-lagi seorang kurir datang dan kali ini tidak mengantarkan sebuah surat melainkan sebuah paket atas nama angel. angel bergegas menerima paket itu dan bergegas masuk kedalam kamar nya.   ‘Paket? Tadi sebuah surat, kali ini sebuah paket? Apakah adikku juga yang mengirimi ku paket ini?’ Angel berkata dengan perasaan kaget dalam hati.   Dan, benar saja, tertulis diatas sebuah kertas yang menempel di atas paket itu dengan nama pengirim William James Mendez dan penerimanya adalah angel. Angel bergegas membuka paket itu dengan rasa penasaran. Ketika ia membuka paket itu, ternyata paket itu berisi sejumlah uang ca
Read more

BAB 22

“Hahaha! Aku tidak menyangka bahwa kamu bisa kaget sebegitunya karena penjelasan ku ini” Jawab William dengan tertawa yang sangat keras.   “Jadi begini kak, negara yang kakak tempati sekarang adalah negara yang sangat memiliki peluang usaha yang sangat besar. Jadi, ayah berinvestasi dengan nilai uang cukup besar disana dengan nama kakak. Jadi, besok, ketika kakak selesai dengan urusan kakak di kampus, kakak pergi ke kota Washington D.C dan disana ada sebuah hotel bernama Trump International Hotel, nanti sesampainya kakak dihotel itu, sebutkan saja nama kakak ke receptionis disana dan sudah memiliki janji dengan Steven Joe” Kata William dengan nada bicara yang terdengar serius.   Angel hanya menggangguk dan meng iyakan perkataan adiknya itu. Setelah itu percakapanpun berakhir.   Angel merenungi kata-kata adiknya itu. Ia masih tidak percaya bahwa ternyata, ia berasal dari keluarga terkaya hampir di seluruh dunia. ‘
Read more

BAB 23

Sontak, terdengar suara dari belakang angel yang bisa dipastikan itu adalah seorang pegawai toko yang tampak sedang marah.   “Berani sekali kamu menyentuh boneka itu! Boneka itu sangat mahal harga nya!” Kata petugas itu sembari menarik tangan angel dengan keras.   Ternyata, dari awal angel masuk toko, petugas itu sudah memperhatikannya dan mengikutinya. Bagaimana tidak? Angel mengenakan pakaian yang lesuh seperti halnya orang-orang yang tidak terlihat kaya. “Ma.. maaf nona. Saya ingin bertanya, berapa harga boneka besar itu?” Angel bertanya dengan perasaan yang sedikit takut.   “Ini? Boneka ini? Hahaha!” jawab pegawai toko itu dengan tertawa seakan ia sedang merendahkan angel.   “Kamu bertanya harga karena ingin membeli atau memang hanya ingin bertanya saja? Tetapi sepertinya kamu tidak akan sanggup membeli boneka mahal ini, dari cara berpenampilanmu saja, sudah bisa dipastikan bahwa kamu han
Read more

BAB 24

“Silahkan” Jawab angel dengan senyum manis yang tergambar di wajahnya.   5 menit kemudian, pegawai toko itu tampak sedang membawa sebuah kotak yang cukup besar dengan ikatan pita merah di tengah nya.   “Nona, ini boneka anda” Kata pegawai toko itu sembari membawa kotak yang lumayan besar.   “Oh, maaf nona, apakah saya bisa membawakan boneka ini ke dalam mobil anda agar anda tidak perlu repot-repot harus membawa boneka ini” Tanya pegawai toko itu sembari melemparkan senyum kepada angel.   “Eh, saya tidak mempunya mobil, saya menggunakan taksi.  Tapi, boleh jika kamu bersedia membawakan nya untukku” Angel membalas senyum pegawai itu dan menerima tawaran pegawai itu.   Pegawai toko itu mengangguk mengiyakan perkataan angel kemudian mereka menuju taksi yang dari tadi sedang menunggu angel. Boneka dan angel sudah masuk ke dalam taksi, sontak supir taksi itu kaget melihat
Read more

BAB 25

“Rachel! Mengapa rumah ini tampak sepi? Kemana mama kamu?” Tanya angel sembari memperhatikan sekeliling rumah yang tampak mewah dan luas sekali.   “Oh, mama sedang bekerja kak. Dari pukul 07.00 pagi, saya pergi ke sekolah diantar oleh mama, kemudian, saya pulang sekolah pada pukul 11.30 pagi dan di jemput oleh supir pribadinya mama dan saya tinggal sendiri di rumah sampai mama pulang pada sore menjelang malam nanti kak” Rachel menjelaskan sambil mengajak angel masuk, setelah itu mempersilahkan angel duduk.   Memang, terlihat secara fisik, Rachel hanyalah seperti seorang anak-anak yang tidak tahu apa-apa dan hanya tahu bermain dengan teman sebayanya. Tetapi, Rachel berbeda dengan anak-anak kecil pada umumnya. Mengapa tidak? Sejak kedatangan angel tadi, Rachel.   langsung mengajak angel masuk kedalam dan mempersilahkannya untuk duduk di sofa. Kemudian, ia langsung bergegas membuatkan segelas minuman dingin untuk angel. Mun
Read more

BAB 26

Di perjalanan menuju asrama angel, Rachel tengah tidur pulas. Dan Karin mencoba berbasa-basi untuk memecahkan keheningan di dalam mobil itu. “Angel! Terima kasih sudah datang kerumah saya untuk menemani Rachel dan telah repot-repot membawakan nya boneka. Sebagai rasa terima kasih saya, jika kamu butuh sesuatu, kamu tinggal hubungi saya saja dan saya akan langsung membantu mu”   “Ahh nyonya! Sudah menjadi kewajiban saya untuk menemani Rachel ketika anda sedang bekerja. Dan, seharusnya, saya lah yang berterima kasih kepada anda nyonya, karena anda sudah menolong saya ketika di restaurant kemarin dan lagi, anda telah memberikan ponsel anda untuk saya.” Jawab angel dengan perasaan yang sedikit gugup.   “Hahaha. Kamu ini gadis yang unik angel.” Karin tertawa sembari merangkul angel yang tengah duduk di samping Karin. Setelah berbincang-bincang, mereka sampai sekiranya 20 meter sebelum asrama kampusnya angel, dan angel bergegas keluar dari
Read more

BAB 27

“A.. aku? Ah tidak, memang biasanya saya selalu tiba di kelas sebelum teman-teman. Belakangan ini, saya harus bekerja karena uang saku ku sudah mulai menipis. Untuk jaga-jaga jika nanti ada keperluan mendadak di kampus, jadi aku memilih untuk bekerja paruh waktu pada malam hari, jadi aku belakangan ini selalu tiba di kelas terlambat dan berhubung kemarin saya libur, jadi saya bisa tiba di kelas duluan” Jawab Samuel dengan sedikit tersenyum kepada mereka semua.   “ Dan, mengapa kalian mengelilingiku seperti ini? Aku jadi gerogi, hahaha” Samuel berkata dengan ekspresi wajah yang sedikit gugup   “ Wah, Samuel ini agak sedikit sensitive ya ternyata, hahaha” Ujar angel sambil menepuk pundak Samuel sembari tertawa.   Samuel hanya bisa tertawa mendengar perkataan angel dengan perasaan yang sedikit gugup.   Setelah itu, tampak dari luar kelas, teman-teman sekelas mereka sudah mulai berdatangan, angel dan tem
Read more

BAB 28

“Oh, kakak sudah selesai kuliah ternyata. Nah, jadi nanti kakak langsung saja pergi kesana, aku sudah menyuruh seoseorang untuk menjemput kakak untuk mengantarkan kakak kesana ya.”   “Eh Will…”   Baru saja angel ingin memberitahukan kepada william agar dia tidak usah menyuruh seseorang untuk menjemputnya karena takut ada yang melihat dan berfikiran yang tidak-tidak. ‘Ah, sial! Bagaimana ini? Ya sudah lah, itu urusan nanti’ Angel berkata dalam hati.   Ia bergegas mandi, dan kemudian berpakaian. Setelah semuanya siap, kemudian,   “Ding ding ding” Tampak seseorang mencoba menelfon angel, tetapi nomor ponsel nya sama sekali asing. Ia pun menjawab panggilan itu,   “Halo, siapa ini?   “Halo nona mendez, tadi tuan muda William menyuruh saya untuk menjemput anda nona, dan dia memberikan nomor ponsel anda kepada saya untuk menghubungi anda bahwa saja s
Read more

BAB 29

“Baik pak joe” Jawab resepsionis hotel itu dengan tersenyum manis.   Setelah beberapa saat, sebuah mobil limousine tiba di depan hotel itu dan supir itu keluar dari mobil dan bergegas membukakan pintu mobil.   Angel dengan polosnya, mencoba membuka pintu mobil itu dan kemudian,   “Brakkk”   Angel terjatuh dan keluar dari limousine itu.   Ternyata, ketika angel mencoba membuka pintu mobil dan menarik tuas pembuka mobil, sontak, supir itu juga menarik tuas pintu mobil dan membuka mobil itu, jadi tangan angel masi memegang tuas pintu mobil, dan dia terikut sampai terjatuh keluar mobil.   “Ah! Nona mendez, anda tidak apa-apa?” supir itu kaget bagaimana bisa angel terjatuh dari dalam mobil. Spontan, supir dan terlihat dua orang pria yang sedang berdiri di depan pintu masuk mencoba membantu angel untuk berdiri.   “Ah, saya tidak apa-apa” Jawab
Read more

BAB 30

Jawab angel dengan wajah nya yang sangat merah seperti warna tomat segar.   Tak mau mengambil pusing tentang apa yang terjadi barusan, angel langsung mengajak Steven dan yang lain untuk melanjutkan perjalanan.   Pintu dibuka oleh dua pria yang ada didepan pintu masuk hotel, kemudian, angel melangkahkan langkah pertamanya seumur hidup kedalam hotel mewah itu. Seketika, angel tercengah melihat isi dalam hotel itu dan berhenti, diikuti oleh para bodyguard dan Steven joe.   Seketika, air mata angel menetes dan ia merasa sangat terharu.   Joe yang melihat angel langsung bertanya, “ nona angel, anda tidak apa-apa? Mengapa anda menangis?”   “Joe, apakah ini hotel yang dimaksud oleh william dengan atas nama Angel Mendez yaitu aku?” Angel bertanya balik kepada joe dengan nada bicara yang tersengguk-sengguk.   “Oh, iya benar nona” Joe menjawab sembari tersenyum bahagia
Read more
PREV
123456
...
24
DMCA.com Protection Status