Home / Lain / Pemulung Konglomerat / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pemulung Konglomerat: Chapter 11 - Chapter 20

240 Chapters

BAB 11

Sedikit cerita, restaurant yang di kelola oleh jack dulu sedang mengalami kekacauan, restaurant jack kebangkrutan. Pasal nya, jack baru saja berinvestasi di sebuah perusahaan besar berharap bisa mendapatkan kelipatan yang lebih besar. Tetapi kemudian, orang-orang dari perusahaan besar itu membuat suatu cerita seolah-olah jack melakukan kesalahan yang semata-mata bertujuan untuk menjatuhkan jack dan uang yang telah diinvestasikan jack menjadi milik perusahaan itu, dan kemudian jack hampir di jebloskan ke penjara. Untunglah nyonya Karin kenal dengan kerabat jack dan meminta pertolongan nyonya Karin. Itu lah mengapa jack merasa berhutang budi kepada nyonya Karin. “Baik lah nyonya, saya jamin kejadian seperti tidak akan terulang lagi nyonya” Jawab jack sambil menundukan kepala nya. “ Oh iya nak, kamu mau makan apa?” Karin bertanya kepada angel yang dari tadi hanya diam dan menunduk saja. “Sa… saya.. terserah tante saja” Jawab angel dengan gugup sambil men
Read more

BAB 12

Kemudian Rachel berjalan kearah angel dan meniki kaki angel dan ingin di pangku dan makan bersama angel. Melihat itu, Karin kaget, “Eh Rachel, sini duduk ah, kakak sedang makan, kamu jangan ganggu ah” Karin berkata lembut dan merasa tidak enak kepada angel.   “Nggak mau ah, aku mau disini sama kakak dan makan bersama” Rachel berkata sambil tersenyum senang. “Ah kamu ini” Karin tertawa melihat Rachel. “Kak ayo kita makan” Rachel mengambil paha ayam dan memakan nya.   Dengan malu-malu, angel memakan makanan secara perlahan. ‘Umm, gila! Makanan ini lezat sekali sumpah! Mimpi apa aku kemarin sampai bisa makan makanan ini!’ Ujar angel dalam hati sambil merasa sangat bahagia. Semakin enak makanan-makanan itu, angel semakin lahap untuk memakan makanan itu dan tak lupa sesekali menyuapi Rachel.   Karin yang melihat itu sangat bahagia. Yang tadinya amarahnya meluap karena pelayan tadi, melihat mereka berdua, hati
Read more

BAB 13

“Emm.. saya ingin menerima nya tante, tetapi akhir-akhir ini, saya sedang menjalankan ujian di kampus saya” Jawab angel dengan perasaan sedikit menyesal.   “Emm, begitu ya. Ya sudah, ini kartu nama saya dan ada nomer ponsel saya di kartu nama itu, ketika ujian kamu sudah selesai dan kamu memiliki waktu luang, kamu bisa menghubungi saya.” Kata Karin dengan perasaaan kecewa.   “Be.. begini tante. mohon maaf sebelumnya, saya tidak memiliki ponsel. Bagaimana saya bisa menghubungi anda?” Jawab angel dengan perasaan gerogi.   “Eh, kamu tidak memiliki ponsel? Kebetulan, saya memiliki dua ponsel dan satu ponsel saya jarang digunakan. Kamu bisa mengambil ini dan menggunakannya untuk menghubungi saya” Karin berkata sambil mengeluarkan ponsel lamanya.   Jarang digunakan? Itu adalah handphone merk terkenal dan yang pasti harganya juga sangat mahal, dan ia dengan mudah nya berkata handphone itu jarang digunakan?
Read more

BAB 14

“Ya! Mengapa tidak? Rachel merasa kesepian dirumah dan saya sangat membutuhkan anda untuk menemani Rachel dirumah. Karena, saya lihat anda sangat dekat dengan Rachel” Jawab Karin dengan tersenyum dengan penuh harapan.   “Terima kasih nyonya Karin! Ya tuhan, seumur hidup saya, baru kali ini saya dapat merasakan bagaimana rasanya memiliki ponsel sediri” Ujar angel sambil bersujud syukur di depan Karin.   “Eh nak, berdiri cepat! Seenaknya kamu bersujud begitu di depan saya. Kamu mau saya memanggil assisten saya untuk menghukum kamu?!” Karin membentak angel sambil tersenyum dengan penuh candaan.   Setelah itu, Karin menawarkan tumpangan kepada angel untuk kembali ke kampusnya dan angel hanya bisa menganggukan kepalanya sembari mengucapkan syukur dalam hatinya. ‘Ya tuhan, apakah ini pertolongan yang engkau berikan kepada ku? Aku sangat bersyukur atas apa yang telah engkau berikan’   Dalam perjalanan menuj
Read more

BAB 15

Setelah itu, angel kembali ke asrama. Sesampainya di asrama, terdengar suara dari salah satu teman sekamarnya yang tak lain adalah Cassey Chow.   Sedikit cerita, Cassey Chow adalah seorang wanita cantik berambut pirang dengan mata sipit dan bulu mata yang lentik. Seisi kamar angel rata-rata adalah wanita cantik. Tetapi, mereka semua berasal dari keluarga yang bisa dibilang tidak terlalu kaya. Dan, mereka semua bisa kuliah di universitas terkenal itu, karena mendapat beasiswa. Suatu kebetulan!   Cassey Chow terlihat sedang berdebat dengan seseorang melalui ponsel. Terlihat dari wajah Cassey, ia sedang cemas dan tanpak dari wajah Cassey terlihat sedih dan merasa cemas.   Dan, benar saja. Ia baru saja diputusi oleh pacar nya yang bisa dibilang cukup kaya, Karena orang tua dari pria ini, memiliki sebuah perusahaan yang cukup berpengaruh di negara itu.   Angel yang melihat itu, langsung masuk dan mendekat
Read more

BAB 16

Angel yang melihat itu, langsung merangkul Cassey dan bertanya,   “ Hei Cassey! Mengapa kamu menangis?   “Ak… aku… pa… pacarku mengatakan putus dengan ku. Alasan nya, ia hanya pengen sendiri hanya karena ia ingin fokus dengan kuliah nya!” Cassey berkata sambil menangis tersedu-sedu.   Angel yang melihat itu, langsung memeluk Cassey dan mengelus lembut rambut Cassey dan berkata, “Cassey! Sudah, jangan menangis lagi ah! Tak sepantas nya kamu menangis seperti ini hanya karena seorang pria!Ingat Cassey, untuk apa kamu kesini! Keluarga mu berharap lebih pada mu. Jangan karena seorang pria, kamu jadi begini! Jodoh sudah diatur masing-masing oleh Tuhan! Jadi, untuk apa kamu menangis? Lebih baik kamu fokus untuk belajar dan menyelesaikan kuliah mu. Nanti, ketika kamu sukses, pasti para pria akan datang dengan sendiri nya! Tidak ada gunanya menangisi seorang pria yang tidak mencintaimu Cassey!” Jawab Angel dengan penuh perasa
Read more

BAB 17

Cassey yang mendengar itu, menjadi sedikit lega dan seketika air matanya berhenti mengalir. “ Wah, sejak kapan kamu sangat pandai berkata-kata seperti ini?” Jawab Cassey sambil tersenyum.   “Benar Cassey! Dari pada kamu menangis memikirkan pria itu, mending kamu memikirkan tugas kuliah besok! Karena apa? Karena dosen sedikit terlihat kurang bersahabat. Salah sedikit saja, tugas yang dengan susah payah kamu siapkan akan dilempar ke lantai tanpa merasa bersalah” Fanny berkata untuk menghibur Cassey.   “Aduh! Kamu benar Fanny! Aku tidak meyadari bahwa ada tugas dari dosen gila itu. Hahaha!” Cassey tertawa sembari memukul pundak Fanny.   “Hahaha!  Iya, ibu itu sedikit emosional! Salah sedikit saja, bisa-bisa kamu di tendang keluar ruangan” Angel tertawa lepas sambil mencoba menghibur Cassey.   Setelah masalah selesai, mereka semua fokus mengerjakan tugas kuliah sambil bercanda dengan maksud agar Cas
Read more

BAB 18

Waktu menjukkan pukul 8.30 pagi, kemudian,   “Ding ding ding”   Terdengar suara ponsel berdering dari meja dosen itu.kemudian, dosen itu menjawab panggilan dari ponsel itu,   “Halo selamat pagi! Iya…? Oh siap pak! Oke pak!”terdengar suara dosen itu dari depan kelas.   “Oke anak-anak! Kelas kita telah selesai pada pagi hari ini berhubung  saya ada sedikit urusan di kantor dekan” Bu dosen itu berkata sambil tersenyum.   Sontak, para mahasiswa bersorak kegirangan.   Setelah itu, semua keluar meninggalkan ruang kelas dan melakukan aktivitas mereka masing-masing.   Angel dan teman-temannya kembali ke asrama untuk berbincang-bincang karena jam kerja mereka pukul 11.00 pagi. Jadi, mereka punya waktu yang cukup lama untuk bersantai-santai.   Angel mengeluarkan ponsel yang diberikan oleh Karin kemarin dan bertanya
Read more

BAB 19

Mengapa tidak? Mantan pacar Cassey adalah seorang pria yang kaya, tidak dipungkiri bahwa Cassey mengetahui tentang harga seputar ponsel meskipun ia berasal dari keluarga yang tidak terlalu kaya.   Sontak, angel kaget setengah mati mendengar perkataan Cassey, bagaimana tidak, Angel butuh waktu lama untuk bisa membeli ponsel itu dengan penghasilan ia yang tidak menentu it. Seketika, tangan angel bergetar dan menjatuhkan ponsel itu keatas tempat tidurnya karena tangannya tiba-tiba lemas mendengar perkataan Cassey.   Kedua orang teman yang lainnya juga lemas mendengar perkataan Cassey. Mengapa tidak? Seumur hidup mereka, baru kali ini mereka bisa bertatapan langsung dengan ponsel mahal dan dapat menyentuhnya secara langsung.   Karena ada beberapa pengalaman sedikit tentang ponsel mahal, Cassey menjelaskan se-detail mungkin perihal ponsel itu. Angel hanya mendengarkan penjelasan Cassey dengan seksama. Begitu juga deng
Read more

BAB 20

Ketika angel sedang asyik dengan ponsel barunya itu, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar asramanya.   Angel bergegas membukakan pintu, dan melihat keluar. Ternyata, seorang kurir datang untuk mengantarkan surat atas nama Angel Mendez. ‘Loh, surat? Siapa yang mengirimi ku surat?’ Angel berkata dengan penasaran dalam hati.   Kemudian, angel bergegas menerima surat itu, dan kembali ke kamarnya dan bergegas membuka surat itu dan membacanya.   Terlihat, tampilan depan surat itu tertulis nama Wililliam James Mendez dan nama penerima nya adalah namanya. ‘William James Medez? Itu kan nama adikku?’ Angel berkata dalam hati dengan perasaan kaget.   Kemudian, ia bergegas membuka surat itu dan melihat isi surat tersebut. Isi surat itu adalah,   “Hai kak! Lama tidak mendengar kabarmu! Aku ingin sekali bertemu dengan mu setelah sekian lama kita tidak bertemu. Aku harap, kak
Read more
PREV
123456
...
24
DMCA.com Protection Status