Home / Romansa / Suami Bersama / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Suami Bersama: Chapter 71 - Chapter 80

98 Chapters

S2 Akhir Kita

Hari sudah gelap, ketika Nadhira pulang dari rumah sakit. Hadi menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, tetapi Nadhira menolak dan memilih memesan taksi online dari aplikasi hijau di ponselnya.Sepanjang perjalanan pikirannya terpusat pada dua wanita yang ia temui hari ini. Bu Widya yang memintanya untuk meninggalkan Adrian, dan Carissa yang dalam obrolan mereka di lobby rumah sakit memintanya berbagi Adrian. Entah apa yang ada dalam benak dokter itu? Nadhira tidak habis pikir. Mana mungkin ia mau melakukannya. Lebih baik ia melepaskan Adrian daripada harus berbagi lelaki itu.Sekuat hati ia mempertahankan rumah tangganya dahulu, walau hadir perempuan lain di hidup suaminya dan merelakan dirinya dimadu. Pada akhirnya, semua itu berujung dengan akhir yang menyakitkan. Nadhira tidak ingin prahara itu terulang kembali. Nadhira langsung membuka pintu pagar setelah turun dari taksi online. Ia tidak menyadari mobil Adrian yang terparkir di depan rumahnya. Ia m
last updateLast Updated : 2022-02-06
Read more

S2 Tugas Diklat

"Bu Dira, bisa ke ruangan saya sebentar?" ucap Damar, kepala sekolah tempat Nadhira mengajar, melalui sambungan seluler. "Ada apa, ya, Pak?" tanya Nadhira penasaran. Ia baru saja keluar dari ruang kelas dan hendak menuju ruang guru untuk rehat sejenak, sebelum melanjutkan kembali tugas mengajarnya di kelas yang lain. "Saya tunggu Bu Dira di ruangan saya secepatnya," jawab Damar tanpa menjawab pertanyaan Nadhira. Dari nada suaranya sepertinya ada hal yang sangat penting. "Baik, Pak, saya segera ke sana," balas Nadhira lalu menutup ponselnya. Ia menghela napas dalam dan menghembuskan perlahan sebelum akhirnya merubah haluan menuju ruang kepala sekolah yang berbeda arah dengan ruang guru. Ia berjalan di koridor sekolah, beberapa murid yang tengah berada di depan kelas menyapanya. "Selamat siang, Bu." "Selamat siang."  Nadhira tetap menampakkan wajah ceria, walau sebenarnya ada kecemasan menyelimuti. Ia memang sudah melakukan
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

S2 Bertemu Mas Yusuf

Nadhira masih berada di gedung pusdiklat Jakarta, tempat berlangsungnya kegiatan pelatihan untuk para guru menimba ilmu. Pengisi materi pagi ini ternyata Rania, temannya. Awalnya ia biasa saja saat moderator menyebutkan nama pemateri terakhir kegiatan tersebut. Namun, ketika melihat Rania berdiri di depan dan berbicara, ia sangat antusias dan lebih bersemangat mengikuti kegiatan. Ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir Nadhira melaksanakan tugas yang diberikan sang pimpinan. Setelah acara penutupan yang dilaksanakan pukul 12 siang tadi, Nadhira langsung menemui Rania. "Rania!" panggil Nadhira sambil melambaikan tangan. Rania menoleh dan tersenyum sambil memberi isyarat tangan agar Nadhira menunggu sebentar karena ia tengah berbicara dengan penyelenggara kegiatan. Nadhira pun menunggu Rania dan duduk di kursi yang berada di luar ruangan sambil memainkan ponselnya. Para peserta diklat belum beranjak pulang, walau kegiatan telah usai. Mereka masih asyik m
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

S2 Prihatin

Nadhira terpaksa menyebut nama anaknya agar Yusuf tidak lari darinya. Tidak mungkin lelaki itu tidak merindukan darah dagingnya. Bahkan ia pernah datang ke rumah Nadhira secara diam-diam dan dari kejauhan hanya untuk melihat anak laki-lakinya itu. Walau hanya melihatnya dari jauh, sudah cukup membuatnya bahagia. Biar bagaimanapun hubungan darah tidak dapat dipisahkan. Walau sejak awal bercerai, Nadhira bersikukuh tidak akan mempertemukan Andra dengan ayah kandungnya. Namun kenyataannya, ia juga yang melanggar janjinya sendiri.Nadhira mengantarkan Yusuf pulang dengan menggunakan taksi pesanannya yang sedari tadi menunggu. Ia merasa iba melihat keadaan mantan suaminya itu. Bagaimana bisa seorang yang dulu sangat ia kagumi, kini penampilannya seperti tidak terurus. Wajah tampannya ditumbuhi kumis dan brewok. Bukankah saat mereka berpisah, Yusuf masih bersama Naura? Kehidupan lelaki itu pasti jauh lebih baik dibandingkan dirinya. Bahkan Nadhira berharap bila lelaki yang pernah m
last updateLast Updated : 2022-02-25
Read more

S2 Pertunangan Adrian

Adrian akhirnya memenuhi permintaan sang ibu, tetapi ia memiliki satu syarat untuk itu. Adrian meminta, sebelum melangsungkan pernikahan ia ingin bertunangan lebih dahulu dengan Carissa agar bisa mengenal calon istrinya itu lebih dekat. Tidak masalah bagi Carissa dan ia pun setuju. Yang terpenting lelaki itu serius dengannya. Padahal itu Adrian lakukan hanya untuk mengulur waktu. Karena dalam benaknya masih dipenuhi Nadhira, wanita yang sangat ia cintai. Tidak mudah baginya untuk menggantikan wanita itu dengan wanita lain. Walau hanya menggesernya sedikit ke sudut hati yang lebih dalam dan menyimpan namanya dengan rapi. Sulit, sulit sekali. Acara pertunangan akan dilaksanakan siang ini. Bu Widya sangat antusias dan bersemangat menyiapkan semuanya. Wanita paruh baya itu sudah sembuh dari sakitnya sejak satu minggu yang lalu. Kini, ia dan suaminya juga kedua anak laki-lakinya yang lain dan satu menantunya, tengah menunggu Adrian datang. Mereka akan pergi ke rumah calon besanny
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

S2 Ini Papa, Nak!

"Anakku, apa kamu mau menerima Papa, Nak, sedangkan keadaan Papa seperti ini?" ucap Yusuf sendiri sambil terisak. Pandangannya mengarah pada anak laki-laki yang sedang bermain bola seorang diri di halaman depan rumah. Sedangkan ia berdiri beberapa meter dari rumah Nadhira sambil terus memperhatikan Andra. Sesekali lelaki itu tampak mengusap air matanya. Hal itulah yang ia lakukan setiap kali ingin bertemu putranya, hanya melihatnya dari jauh. Mengingat perkataan Nadhira agar ia menemui anaknya, akhirnya Yusuf memutuskan untuk menghampiri anak kecil itu. Ia berjalan dengan tongkat penyangga di tangannya menuju rumah Nadhira. Bola yang sedari tadi dimainkan Andra menggelinding ke jalan dan Andra segera berlari mengejarnya, hingga bola itu berhenti di kaki Yusuf. Yusuf membungkuk perlahan untuk mengambil bola itu lalu memberikannya pada anaknya. Andra mengambil bola dari tangan Yusuf dengan pandangan terpaku pada laki-laki di depannya. Untuk pertama kalinya mereka salin
last updateLast Updated : 2022-03-03
Read more

S2 Andra Pergi

Andra masih mengingat akan perkataan sang bunda yang memberi tahu bahwa Adrian bukanlah ayahnya. Dan kemarin, datang seorang laki-laki cacat yang mengaku sebagai ayah kandungnya. Ini berat bagi Andra. Ia sangat syok. Anak sekecil itu dipaksa menerima kenyataan yang tidak bisa ia pahami. Ia bingung dan ketakutan dengan kedatangan laki-laki yang tidak pernah ia lihat selama ini. Bahkan lelaki itu muncul secara tiba-tiba di hadapannya.Seolah tidak menganggap kehadiran Yusuf, di benak Andra, Adrianlah ayahnya. Dan saat ini, Andra ingin sekali bertemu dengan lelaki yang selama ini berada di dekatnya, yang selalu ada untuknya, dan memberikan kasih sayangnya dengan tulus. Ia merasakan kerinduan yang mendalam pada lelaki itu. Ikatan batin antara Andra dengan Adrian sudah terjalin lama semenjak anak itu melihat dunia untuk pertama kalinya. Walau mereka bukan ayah dan anak kandung. Adrian adalah ayah yang selalu ia bangga-banggakan di depan teman-temannya. Namun, sudah hampir satu bul
last updateLast Updated : 2022-03-05
Read more

S2 Mencari Andra

"Andra! Andra!" panggil Nadhira. "Kamu di mana, sayang? Apa kamu sudah pulang?" Nadhira kalang kabut mencari anaknya. Sesampainya di rumah, ia langsung turun dari motor dan bergegas ke dalam untuk mencari anaknya. Bahkan motornya dibiarkan terguling. "Andra," panggilnya lagi. "Nadhira, ada apa, Nak?" Abah Abdur yang berada di dalam bertanya. Ia lalu mengikuti putrinya yang berlarian ke kamar mencari Andra. Nadhira tidak menjawab. Ia terus mencari Andra ke setiap kamar. Hingga memasuki kamar Andra, Nadhira menutup mulutnya, kaget. Pandangannya menangkap sebuah gambar seorang anak kecil yang sedang digenggam tangannya oleh sang ayah, tergeletak di atas meja belajarnya. Itu adalah gambar yang dibuat Andra semalam. Di samping gambar itu tertera tulisan tangan Andra yang mencurahkan kerinduan pada Adrian. Ayah, aku rindu Ayah.... Seketika Nadhira ingat Andra saat di kamarnya pagi tadi. Andra tampak menyembunyikan sesuatu di dalam tasnya. I
last updateLast Updated : 2022-03-05
Read more

S2 Bukan Ibu Terbaik

Hujan turun dengan derasnya. Seorang anak laki-laki berlari mencari tempat berteduh. Ia berhenti di sebuah taman bermain dan berteduh di salah satu permainan perosotan. Pada perosotan itu terdapat lorong di mana ia dapat berteduh dari cucuran air hujan yang belum juga reda. Baju dan tasnya basah karena kehujanan saat ia mencari tempat untuk berteduh. Ia menyeka wajahnya yang basah. Perutnya berbunyi merasakan lapar. Ia lalu duduk dan memeluk lututnya karena mulai merasakan dingin. Pandangannya menengadah pada tetesan air yang turun dari langit malam itu. Suara petir dan gemuruh di angkasa begitu menggelegar, membuatnya semakin ketakutan. Anak kecil itu membaringkan tubuh. Rasa dingin kian meresap ke kulit sehingga membuat badannya gemetaran. Sesekali ia bersin dan terbatuk-batuk. Andra memiringkan tubuhnya dengan tas sebagai bantalnya sambil bersedekap untuk mengurangi rasa dingin. "Ayah ... Ayah di mana? Aku takut, Yah," ucapnya seraya terus memanggil nama s
last updateLast Updated : 2022-03-06
Read more

S2 Tante Siapa?

Dengan langkah gontai, Andra terus menelusuri jalanan Ibu Kota yang ramai untuk mencari Adrian, lelaki yang ia tahu selama ini adalah ayahnya. Anak kecil itu sangat nekad pergi ke kota seorang diri, tanpa takut akan bahaya atau sesuatu yang buruk terjadi padanya. Setiap orang yang ditemui di jalan, ia tanyai. Namun, tidak ada satupun yang tahu di mana ayahnya berada. Ia tidak memiliki petunjuk tentang Adrian sehingga tidak ada yang mengenal lelaki yang ia maksud. "Jakarta ini besar, Dek, susah menemukan orang yang kamu cari. Apalagi kamu gak punya foto ayahmu," kata seseorang yang ia temui di jalan. Andra terus berjalan tanpa letih. Tanpa terasa ia sudah melangkahkan kaki hingga puluhan kilometer jauhnya. Tibalah Andra di kawasan perkantoran, ia tampak takjub melihat deretan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. "Wah, tinggi sekali gedung-gedung itu!" ujarnya sambil mendongak ke atas langit. "Gedung ayah yang mana ya?" tanyanya sendiri sambil pandangan masih
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status