Beranda / Romansa / Suami Bersama / S2 Tugas Diklat

Share

S2 Tugas Diklat

Penulis: Rohani Nuraeni
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-12 17:26:19

"Bu Dira, bisa ke ruangan saya sebentar?" ucap Damar, kepala sekolah tempat Nadhira mengajar, melalui sambungan seluler.

"Ada apa, ya, Pak?" tanya Nadhira penasaran. Ia baru saja keluar dari ruang kelas dan hendak menuju ruang guru untuk rehat sejenak, sebelum melanjutkan kembali tugas mengajarnya di kelas yang lain.

"Saya tunggu Bu Dira di ruangan saya secepatnya," jawab Damar tanpa menjawab pertanyaan Nadhira. Dari nada suaranya sepertinya ada hal yang sangat penting.

"Baik, Pak, saya segera ke sana," balas Nadhira lalu menutup ponselnya. Ia menghela napas dalam dan menghembuskan perlahan sebelum akhirnya merubah haluan menuju ruang kepala sekolah yang berbeda arah dengan ruang guru.

Ia berjalan di koridor sekolah, beberapa murid yang tengah berada di depan kelas menyapanya.

"Selamat siang, Bu."

"Selamat siang." 

Nadhira tetap menampakkan wajah ceria, walau sebenarnya ada kecemasan menyelimuti. Ia memang sudah melakukan

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Nadhira seneng ketemu Rania temen guru lama nya .semoga kmu dn Adryan ttp berjiodoh walaupun aral melintang yg menghadang ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bersama   S2 Bertemu Mas Yusuf

    Nadhira masih berada di gedung pusdiklat Jakarta, tempat berlangsungnya kegiatan pelatihan untuk para guru menimba ilmu. Pengisi materi pagi ini ternyata Rania, temannya. Awalnya ia biasa saja saat moderator menyebutkan nama pemateri terakhir kegiatan tersebut. Namun, ketika melihat Rania berdiri di depan dan berbicara, ia sangat antusias dan lebih bersemangat mengikuti kegiatan. Ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir Nadhira melaksanakan tugas yang diberikan sang pimpinan. Setelah acara penutupan yang dilaksanakan pukul 12 siang tadi, Nadhira langsung menemui Rania. "Rania!" panggil Nadhira sambil melambaikan tangan. Rania menoleh dan tersenyum sambil memberi isyarat tangan agar Nadhira menunggu sebentar karena ia tengah berbicara dengan penyelenggara kegiatan. Nadhira pun menunggu Rania dan duduk di kursi yang berada di luar ruangan sambil memainkan ponselnya. Para peserta diklat belum beranjak pulang, walau kegiatan telah usai. Mereka masih asyik m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-15
  • Suami Bersama   S2 Prihatin

    Nadhira terpaksa menyebut nama anaknya agar Yusuf tidak lari darinya. Tidak mungkin lelaki itu tidak merindukan darah dagingnya. Bahkan ia pernah datang ke rumah Nadhira secara diam-diam dan dari kejauhan hanya untuk melihat anak laki-lakinya itu. Walau hanya melihatnya dari jauh, sudah cukup membuatnya bahagia. Biar bagaimanapun hubungan darah tidak dapat dipisahkan. Walau sejak awal bercerai, Nadhira bersikukuh tidak akan mempertemukan Andra dengan ayah kandungnya. Namun kenyataannya, ia juga yang melanggar janjinya sendiri.Nadhira mengantarkan Yusuf pulang dengan menggunakan taksi pesanannya yang sedari tadi menunggu. Ia merasa iba melihat keadaan mantan suaminya itu. Bagaimana bisa seorang yang dulu sangat ia kagumi, kini penampilannya seperti tidak terurus. Wajah tampannya ditumbuhi kumis dan brewok. Bukankah saat mereka berpisah, Yusuf masih bersama Naura? Kehidupan lelaki itu pasti jauh lebih baik dibandingkan dirinya. Bahkan Nadhira berharap bila lelaki yang pernah m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-25
  • Suami Bersama   S2 Pertunangan Adrian

    Adrian akhirnya memenuhi permintaan sang ibu, tetapi ia memiliki satu syarat untuk itu. Adrian meminta, sebelum melangsungkan pernikahan ia ingin bertunangan lebih dahulu dengan Carissa agar bisa mengenal calon istrinya itu lebih dekat. Tidak masalah bagi Carissa dan ia pun setuju. Yang terpenting lelaki itu serius dengannya. Padahal itu Adrian lakukan hanya untuk mengulur waktu. Karena dalam benaknya masih dipenuhi Nadhira, wanita yang sangat ia cintai. Tidak mudah baginya untuk menggantikan wanita itu dengan wanita lain. Walau hanya menggesernya sedikit ke sudut hati yang lebih dalam dan menyimpan namanya dengan rapi. Sulit, sulit sekali. Acara pertunangan akan dilaksanakan siang ini. Bu Widya sangat antusias dan bersemangat menyiapkan semuanya. Wanita paruh baya itu sudah sembuh dari sakitnya sejak satu minggu yang lalu. Kini, ia dan suaminya juga kedua anak laki-lakinya yang lain dan satu menantunya, tengah menunggu Adrian datang. Mereka akan pergi ke rumah calon besanny

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-26
  • Suami Bersama   S2 Ini Papa, Nak!

    "Anakku, apa kamu mau menerima Papa, Nak, sedangkan keadaan Papa seperti ini?" ucap Yusuf sendiri sambil terisak. Pandangannya mengarah pada anak laki-laki yang sedang bermain bola seorang diri di halaman depan rumah. Sedangkan ia berdiri beberapa meter dari rumah Nadhira sambil terus memperhatikan Andra. Sesekali lelaki itu tampak mengusap air matanya. Hal itulah yang ia lakukan setiap kali ingin bertemu putranya, hanya melihatnya dari jauh. Mengingat perkataan Nadhira agar ia menemui anaknya, akhirnya Yusuf memutuskan untuk menghampiri anak kecil itu. Ia berjalan dengan tongkat penyangga di tangannya menuju rumah Nadhira. Bola yang sedari tadi dimainkan Andra menggelinding ke jalan dan Andra segera berlari mengejarnya, hingga bola itu berhenti di kaki Yusuf. Yusuf membungkuk perlahan untuk mengambil bola itu lalu memberikannya pada anaknya. Andra mengambil bola dari tangan Yusuf dengan pandangan terpaku pada laki-laki di depannya. Untuk pertama kalinya mereka salin

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Suami Bersama   S2 Andra Pergi

    Andra masih mengingat akan perkataan sang bunda yang memberi tahu bahwa Adrian bukanlah ayahnya. Dan kemarin, datang seorang laki-laki cacat yang mengaku sebagai ayah kandungnya. Ini berat bagi Andra. Ia sangat syok. Anak sekecil itu dipaksa menerima kenyataan yang tidak bisa ia pahami. Ia bingung dan ketakutan dengan kedatangan laki-laki yang tidak pernah ia lihat selama ini. Bahkan lelaki itu muncul secara tiba-tiba di hadapannya.Seolah tidak menganggap kehadiran Yusuf, di benak Andra, Adrianlah ayahnya. Dan saat ini, Andra ingin sekali bertemu dengan lelaki yang selama ini berada di dekatnya, yang selalu ada untuknya, dan memberikan kasih sayangnya dengan tulus. Ia merasakan kerinduan yang mendalam pada lelaki itu. Ikatan batin antara Andra dengan Adrian sudah terjalin lama semenjak anak itu melihat dunia untuk pertama kalinya. Walau mereka bukan ayah dan anak kandung. Adrian adalah ayah yang selalu ia bangga-banggakan di depan teman-temannya. Namun, sudah hampir satu bul

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05
  • Suami Bersama   S2 Mencari Andra

    "Andra! Andra!" panggil Nadhira. "Kamu di mana, sayang? Apa kamu sudah pulang?" Nadhira kalang kabut mencari anaknya. Sesampainya di rumah, ia langsung turun dari motor dan bergegas ke dalam untuk mencari anaknya. Bahkan motornya dibiarkan terguling. "Andra," panggilnya lagi. "Nadhira, ada apa, Nak?" Abah Abdur yang berada di dalam bertanya. Ia lalu mengikuti putrinya yang berlarian ke kamar mencari Andra. Nadhira tidak menjawab. Ia terus mencari Andra ke setiap kamar. Hingga memasuki kamar Andra, Nadhira menutup mulutnya, kaget. Pandangannya menangkap sebuah gambar seorang anak kecil yang sedang digenggam tangannya oleh sang ayah, tergeletak di atas meja belajarnya. Itu adalah gambar yang dibuat Andra semalam. Di samping gambar itu tertera tulisan tangan Andra yang mencurahkan kerinduan pada Adrian. Ayah, aku rindu Ayah.... Seketika Nadhira ingat Andra saat di kamarnya pagi tadi. Andra tampak menyembunyikan sesuatu di dalam tasnya. I

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05
  • Suami Bersama   S2 Bukan Ibu Terbaik

    Hujan turun dengan derasnya. Seorang anak laki-laki berlari mencari tempat berteduh. Ia berhenti di sebuah taman bermain dan berteduh di salah satu permainan perosotan. Pada perosotan itu terdapat lorong di mana ia dapat berteduh dari cucuran air hujan yang belum juga reda. Baju dan tasnya basah karena kehujanan saat ia mencari tempat untuk berteduh. Ia menyeka wajahnya yang basah. Perutnya berbunyi merasakan lapar. Ia lalu duduk dan memeluk lututnya karena mulai merasakan dingin. Pandangannya menengadah pada tetesan air yang turun dari langit malam itu. Suara petir dan gemuruh di angkasa begitu menggelegar, membuatnya semakin ketakutan. Anak kecil itu membaringkan tubuh. Rasa dingin kian meresap ke kulit sehingga membuat badannya gemetaran. Sesekali ia bersin dan terbatuk-batuk. Andra memiringkan tubuhnya dengan tas sebagai bantalnya sambil bersedekap untuk mengurangi rasa dingin. "Ayah ... Ayah di mana? Aku takut, Yah," ucapnya seraya terus memanggil nama s

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-06
  • Suami Bersama   S2 Tante Siapa?

    Dengan langkah gontai, Andra terus menelusuri jalanan Ibu Kota yang ramai untuk mencari Adrian, lelaki yang ia tahu selama ini adalah ayahnya. Anak kecil itu sangat nekad pergi ke kota seorang diri, tanpa takut akan bahaya atau sesuatu yang buruk terjadi padanya. Setiap orang yang ditemui di jalan, ia tanyai. Namun, tidak ada satupun yang tahu di mana ayahnya berada. Ia tidak memiliki petunjuk tentang Adrian sehingga tidak ada yang mengenal lelaki yang ia maksud. "Jakarta ini besar, Dek, susah menemukan orang yang kamu cari. Apalagi kamu gak punya foto ayahmu," kata seseorang yang ia temui di jalan. Andra terus berjalan tanpa letih. Tanpa terasa ia sudah melangkahkan kaki hingga puluhan kilometer jauhnya. Tibalah Andra di kawasan perkantoran, ia tampak takjub melihat deretan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. "Wah, tinggi sekali gedung-gedung itu!" ujarnya sambil mendongak ke atas langit. "Gedung ayah yang mana ya?" tanyanya sendiri sambil pandangan masih

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-07

Bab terbaru

  • Suami Bersama   Salam Author

    Alhamdulillah... akhirnya rampung juga novel Suami Bersama. Terima kasih atas dukungan kakak-kakak yang sudah menyempatkan waktu dan membeli koin untuk membaca ceritaku sampai akhir. Semoga Allah menggantinya dengan rezeki yang lebih banyak lagi. Aamiin... Dukungan, vote, dan komen positif yang kalian berikan seperti penyemangat buatku. Sehingga aku semakin bersemangat untuk melanjutkan cerita. Mohon maaf bila dalam penulisan cerita ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Aku juga selalu menggantung cerita dan lama tidak menulis, karena pekerjaan di dunia nyata yang sangat banyak. Moga kalian suka dengan cerita yang aku suguhkan. Ambil yang baiknya dan buang yang jelek. Biar authornya gak dosa. Karena apa yang kita perbuat, akan dimintain pertanggungjawaban kelak. Semoga ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari kisah ini. Sekali lagi terima kasih readers tercinta. Sampai jumpa di novelku berikutnya. Salam dan peluk jauh d

  • Suami Bersama   S2 Berdua Saja (Ending)

    Adrian sudah menyiapkan tiket pesawat untuk pergi berbulan madu bersama Nadhira. Turki adalah tujuan wisata yang dipilihnya karena Nadhira pernah berkata padanya bahwa ia ingin sekali pergi ke sana. Tidak hanya keindahan alamnya yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk pergi ke sana, di negara itu juga banyak tempat bersejarah yang wajib untuk dikunjungi. Nadhira sangat suka mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Dan sekarang waktunya Adrian mewujudkan impian sang istri tercinta untuk pergi ke sana.Pagi ini mereka sudah bersiap pergi ke bandara. Nadhira tampak bersedih saat akan pamit pada ayah dan ibu mertuanya."Bu, titip Andra ya," ucap Nadhira sambil memeluk ibu mertuanya."Kamu tenang saja, Nak. Ibu dan Bapak akan menjaga anakmu dengan baik," balas Bu Widya, ibu mertuanya.Tak lama, Nadhira melerai pelukan lalu mengusap air matanya. Nadhira menangis karena inilah kali pertama ia akan meninggalkan Andra jauh. Namun, ia tidak khawatir l

  • Suami Bersama   S2 Pindahan

    Beberapa hari berlalu ....Setelah resmi menjadi istri Adrian dan berganti status sebagai nyonya Mahesa, Nadhira ikut bersama suaminya pindah ke Jakarta. Pagi-pagi sekali, ia menyiapkan barang-barangnya dan kebutuhan Andra ke koper. Setelah itu, ia pun pamit pada ayahnya."Ayah, aku pamit ya. Jaga diri Ayah baik-baik. Jaga kesehatan Ayah," ucap Nadhira dengan derai air mata. Dipeluknya sang ayah dengan erat. Rasanya berat sekali meninggalkan lelaki itu. Apalagi di usia Abah Abdur yang semakin senja. "Aku janji akan sering-sering ke sini menjenguk ayah," ucapnya lagi sambil terisak."Iya, Nak. Kamu tidak usah mengkhawatirkan ayah. Sekarang Ayah tenang, kamu udah ada yang jagain. Berbahagialah bersama suamimu di rumahmu yang baru. Ingat, jadilah istri yang baik untuk suamimu," sahut Abah Abdur. Lelaki itu tak kuasa menahan tangisnya.Anak perempuan satu-satunya yang ia miliki, harus ia relakan untuk laki-laki lain. Ia tidak bisa mencegah kepergian san

  • Suami Bersama   S2 Gagal

    Acara resepsi yang diadakan sejak siang hari hingga menjelang Maghrib telah selesai digelar. Keluarga Adrian pun sudah pulang dari rumah Nadhira. Hanya Adrian yang masih berada di rumah itu karena sekarang ia sudah resmi menjadi suami Nadhira. Pernikahan di kampung tidak seperti pernikahan di kota. Suasana hajatan di sini masih terlihat ramai, walau deretan acara telah selesai dilaksanakan dan hari mulai malam. Tamu masih saja berdatangan. Mereka baru menyempatkan diri datang untuk memenuhi undangan setelah pulang dari bekerja. Kerabat Nadhira yang datang dari jauh memilih menginap dan mereka akan pulang esok hari. Adrian maklum, karena memang saudara dari istrinya itu jarang sekali menyambangi rumah kediaman mertuanya. Mereka baru berkumpul di saat ada acara-acara khusus saja, seperti hari ini. *** Adrian tengah bersama saudara-saudara istrinya. Lelaki itu dikerumuni oleh adik-adik sepupu dan keponakan dari sang istri. Ia diajak bermain adu panco kar

  • Suami Bersama   S2 Sah

    "Saya terima nikah dan kawinnya Nadhira Putri binti Abdurrahman dengan Mas kawin ... " "Adrian...!" Kalimat Adrian terputus saat suara ibu memanggilnya. Suara sang ibu terdengar menggelegar hingga ke kamar mandi Adrian. Saat ini Adrian sedang berada di dalam kamar mandi. Ia berdiri di depan wastafel dengan menghadap cermin tengah menghapal bacaan ijab kabul yang akan ia ucapkan saat pernikahannya nanti. Lelaki itu belum bersiap juga. Ia masih bertelanjang dada dan hanya mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya. "Aaah ... ibu mengganggu saja. Aku harus menghapal kalimat itu, supaya lancar nanti saat ijab kabul," keluhnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Adrian, cepat sedikit! Kamu lagi ngapain sih, di dalam, lama banget? Ini udah jam berapa? Nanti kita terlambat sampai di sana!" seru Bu Widya lagi dari depan pintu kamar Adrian. "Iya, Bu, sebentar lagi aku keluar!" sahut Adrian dengan sedikit berteriak agar sang i

  • Suami Bersama   S2 Ujian Berbuah Bahagia

    Adrian dan Nadhira sedang melakukan fitting baju pengantin di salah satu butik ternama di Jakarta. Sebuah gaun pengantin model kebaya berwarna putih dengan taburan payet, yang panjangnya menjuntai dan menutupi seluruh tubuhnya hingga kaki dan dipadukan dengan kain kebaya dengan motif yang mewah dan elegan, sangat pas di tubuh Nadhira yang sedikit berisi. Nadhira tampak cantik dalam balutan kebaya pengantin yang diserasikan dengan kerudung berwarna senada.Semua persiapan pernikahan lainnya sudah diurus oleh keluarga Adrian. Mulai dari dekorasi, catering, sampai undangan pernikahan. Pernikahan mereka akan digelar secara meriah dan dilaksanakan di rumah mempelai wanita.Sebenarnya, Nadhira ingin pernikahan yang sederhana saja yang hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat. Namun, Adrian menolak. Dan itu sempat membuat keduanya bertengkar.Mana mungkin Adrian memberikan yang sederhana saja untuk seorang wanita yang begitu spesial di hatinya. Bahkan sebuah cinc

  • Suami Bersama   S2 Lamaran

    Tiba di hari lamaran. Adrian bersama keluarganya sedang dalam perjalanan menuju rumah Nadhira untuk melakukan lamaran malam itu. Sejumlah barang seserahan seperti pakaian, alas kaki berupa sepatu dan sandal, tas branded, sampai perlengkapan make up sudah memenuhi kabin belakang mobil yang dikendarai Hadi. Padahal Nadhira tidak meminta semua itu. Namun, ini sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat dalam acara lamaran. Selain itu, orang tua Adrian juga sudah menyiapkan barang berharga berupa seperangkat perhiasan emas untuk calon menantunya sebagai hadiah. Belum lagi sejumlah uang yang dipersiapkan Adrian untuk calon istrinya. Adrian yang duduk di kursi penumpang samping Hadi tampak gugup sambil memainkan ponselnya. Baru saja ia mengirim pesan pada Nadhira. Lelaki itu kemudian melihat ke arah kaca spion di depannya untuk mengecek penampilannya. "Gimana, Di, penampilan Masmu? Udah keren, kan?" tanyanya pada Hadi sambil merapikan tatanan rambutnya.

  • Suami Bersama   S2 Wanita Cerewet

    Hari itu juga Adrian pulang dari klinik. Nadhira tidak ikut mengantar Adrian ke rumahnya karena hari sudah hampir malam. Selain itu juga, ia harus segera pulang untuk memberi tahu Andra bahwa ayahnya baik-baik saja. Agar anak itu tidak khawatir. Sekarang mereka sedang berada di depan klinik. "Nadhira, kamu ikut kami saja pulangnya. Ini sudah malam," ajak Bu Widya saat mereka akan pulang. "Gak usah, Bu, terima kasih. Aku bawa motor," tolak Nadhira halus. Sebenarnya, ia merasa canggung dengan Bu Widya bila harus pulang bersama. Lagipula jarak klinik ke rumahnya tidak begitu jauh. "Beneran gak apa-apa?" tanya Bu Widya memastikan. "Gak apa-apa, Bu," jawab Nadhira sambil mengulas senyum. "Ya udah, ibu duluan ya," ucap Bu Widya kemudian masuk ke mobil. "Iya, Bu, hati-hati," sahut Nadhira. Ia masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Sikap wanita paruh baya itu berubah drastis terhadapnya. Lebih ramah dibanding saat

  • Suami Bersama   S2 Menikahlah Denganku

    Nadhira tersentak saat seseorang menghubunginya dan memberi tahu bahwa Adrian kecelakaan. Baru saja siang tadi, lelaki itu mengantarkan ia dan anaknya pulang dari rumah sakit lalu pergi lagi dengan tergesa-gesa. Dan tiba-tiba, ia mendapat kabar buruk bahwa lelaki itu kecelakaan. Dengan perasaan cemas, ia bergegas pergi ke klinik untuk mengecek keadaan Adrian. Karena orang yang meneleponnya memberi tahu bahwa Adrian ada di klinik dekat pertigaan kampung, tidak jauh tempat tinggalnya. Sebelumnya, ia pamit pada ayah juga anaknya. Mereka tidak kalah terkejut saat mendengar kabar buruk itu. Terutama Andra, anak kecil itu menangis saat mendengar ayahnya kecelakaan. Nadhira menenangkan Andra sebentar, sebelum akhirnya pergi ke klinik. Ia meminta agar Andra berdoa untuk ayah angkatnya. "Bunda mau lihat Ayah di klinik, kamu doakan Ayah Rian agar dia baik-baik saja ya, Nak," ucap Nadhira. "Iya, Bunda," sahut Andra terisak. Nadhira pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status