"Mas! Kamu jangan seperti ini. Jangan buat semua makin kacau!" Anisa berdiri di depan pintu kamar Farid. Sudah beberapa kali dia mengetuk, berkali-kali memanggil, dan memintanya keluar. Tidak ada suara, tidak ada jawaban. "Mas! Kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu bagaimana? Jangan seperti anak kecil, Mas!" Anisa cemas. Antara geram, marah, dan bingung. Sejak siang dia pulang dari rumah David, Farid sama sekali tidak keluar kamar. "Ga mau keluar, Bu?" Marisa muncul. Terlihat dia juga mulai cemas. "Aku ga tahu lagi. Aku takut kalau dia pingsan di dalam," ujar Anisa. Dia sudah habis cara membujuk kakaknya agar mau keluar kamar dan makan. Dia sangat kuatir kalau Farid pingsan di dalam. "Paman! Ayolah! Aku tahu Paman marah, sedih ... tapi jangan kayak gini, dong!" Akhirnya Marisa ikut membujuk. Anisa berpikir apa yang bisa dia lakukan sebelum terlambat. Tiga hari sudah berlalu, pasti Farid sudah lemas di dalam. "Marisa, kita harus bawa gadis itu kemari." Anisa menatap Marisa. "Apa
Last Updated : 2021-09-19 Read more