Semua Bab Terjerat Pesona Model Arogan: Bab 31 - Bab 40

72 Bab

Hectic

Hectic Menjadi kekasih Matty membuat Fio jadi semakin terkenal. Pasiennya belakangan jadi semakin banyak dan beragam. Belum lagi hebohnya anak-anak Koas yang baru di rolling minggu ini yang ingin masuk OK yang dipimpin Fio. Mereka sangat menanti-nantikan moment untuk bisa bertemu langsung dengan Fio. Kebetulan pagi ini Fio akan ada Operasi Hernia Inguinalis, Fiko dan Ratna adalah koas beruntung yang akan ikut dalam OP si tangan emas kali ini. "Pagi semua." Ucap Fio saat memasuki OK. "Pagi dokter." Ucap Semua orang. "Pagi Win." Sapa Fio pada Erwin. "Pagi Fi. Eh, thanks yah kirimannya kemarin." Ujar Erwin mengingat kiriman lunch box dari Fio kemarin. 
Baca selengkapnya

Tumbang

Tumbang Pagi ini Matty bangun dari tidurnya dengan kondisi nyeri luar biasa di perutnya. Keringat mengucur deras, saat Matty mulai menahan rasa sakitnya yang begitu hebat. Dia berusaha menghubungi Wendi dan untung Wendi segera datang. "Ya ampun Mas.. Mas Matty kenapa sampai begini?" Teriak Wendi panik begitu melihat Matty berguling-guling kesakitan. "Wen.. Tolong ambilin obat pereda rasa nyeri di kotak obat!" Ucap Matty dengan suara terbata. "Mas Matty nggak mending ke rumah sakit aja?" "Nggak deh, nanti gue telepon Fio aja minta dia datang kesini." "Ya udah, bentar aku ambilin obatnya." 
Baca selengkapnya

Visit

Visit Semalam Fio memilih untuk menginap di rumah sakit agar dapat menemani Matty walaupun tubuhnya terasa begitu remuk dan lelah luar biasa. Jam baru menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan 1 jam lagi Fio sudah mulai jadwal asistensi. Tampaknya setelah ini dia harus mengajukan cuti, dia kasihan pada tubuhnya yang terlalu terforsir dengan begitu banyaknya pekerjaan. Kondisi Matty pasca operasi tampaknya cukup baik. Semalam Matty sudah sempat bangun, namun efek dari biusnya masih ada hingga membuatnya kembali tertidur lelap hingga pagi. "Bee, masih ngantuk yah?" ucap Fio sambil membelai lembut kepala Matty "Heem.." "Ya udah tidur lagi, bentar lagi Wendi kesini kok. Nanti aku visit kam
Baca selengkapnya

Papi Bersabda

Papi Bersabda "Hallo Fi, Papi ganggu kamu ya? Ucap Dimas yang agak kaget karena dibentak anak perempuannya.   "Eh Papi, sorry Pi Fio nggak lihat namanya tadi, Fio kira.." Ujar Fio panik, begitu mengetahui kalau yang menghubunginya adalah ayahnya. "Nggak papa. Kamu lagi sibuk nggak?" Tanya Dimas cepat karena takut mengganggu Fio. "Nggak kok, bentar lagi juga lepas dinas, kenapa?" "Ketemuan yuk." "Tumben?" Tanya Fio heran. "Kebetulan aja Papi abis meeting di dekat rumah sakit." "Okey, mau ketem
Baca selengkapnya

Manja

Manja   Hari ini Matty sudah diizinkan pulang. Kondisinya sudah mulai membaik walaupun masih memerlukan istirahat di rumah dan tidak diperbolehkan untuk beraktivitas yang berat.   "Minnie …," Panggil Matty   "Ya," jawab Ody sambil membantu untuk merapikan barang-barang Matty.   "Kamu, hari ini, jadi temenin aku pulang?" Tanya Matty berusaha memastikan.   "Iya," sahut Fio sambil melirik kekasihnya itu, "Kenapa gitu? Nggak mau aku temenin?"   "Ya mau, lah. Aku cuma mau memastikan bahwa aku pulang dengan membawa perawat terbaikku."   "Hiss … Keliatannya aku mendin
Baca selengkapnya

Niat Matty

Niat Matty Beberapa waktu ini Fio sering mengamati kondisi Matty, dia yakin betul bahwa ada yang disembunyikan Matty darinya, namun kekasihnya itu sangat pandai menutupi keadaannya. Yang mengejutkan kemarin Matty menghubunginya, bahwa jadwal keberangkatannya ke Itali akan dimajukan menjadi hari ini. Fio merasa kesal, tapi dia tak bisa berbuat banyak. Drttt drttt drttt “Bonjour, Mon Amour,”  “Bonjour,” “Kamu beres praktek jam berapa?” “Malam.” “Kamu nggak lupa, kan, kalau aku hari ini berangkat ke Itali?
Baca selengkapnya

Tak Terduga

Tak Terduga   Sudah hampir 1 minggu Fio dan Matty menjalani pacaran jarak jauh. Kesibukan dan jadwal Matty yang padat membuat komunikasinya dengan Fio menjadi begitu terbatas. Kadang saat Fio mengirim pesan chat ke ponsel Matty baru akan dibalas malam atau keesokan harinya.   Siang ini, Fio berjalan gontai menuju kafetaria. Dia melihat dari kejauhan Ipeh tampak sedang menunggu dirinya di meja yang ada di sudut.    "Hai, Wak," Sapa Fio dengan wajah murung lalu duduk di berhadapan dengan Ipeh.   "Lo kenapa sih Wak?" Tanya Ipeh yang sambil menyodorkan bento pesanan Fio.    "Nggak papa," Ujar Fio dengan wajah murung sambil menatap cincin berlian yang melingkar di jari mani
Baca selengkapnya

Cody

Cody   Suasana sore ini benar-benar menegangkan. Tim dokter dan perawat baru  saja selesai berjibaku menyelamatkan nyawa seorang pasien korban kecelakaan yang usianya masih terbilang muda. Keriuhan terjadi di depan IGD, suara tangis, dan banyaknya polisi yang berlalu lalang membuat semua orang yang ada di sekitar IGD ikut panik.    “Keluarga Cody Raphael,” panggil suster Indah yang berjaga di IGD.   "Kami orang tuanya Sus. Bagaimana kondisi anak saya, Sus?" ucap Thomas ayah dari Cody pasien kecelakaan yang baru saja di tangani Fio dan Ijul.   "Bisa ikut saya sebentar, Dokter akan menjelaskan kondisi saudara Cody didalam." Sambil menangis kedua orang tua Cody mengikuti Suster menuju ke dalam IGD.   
Baca selengkapnya

MBO

MBO Setelah berjuang sekian lama, akhirnya tim dokter dan perawat harus menerima bahwa Cody sudah menyerah. Saat ini hidup Cody sangat bergantung pada seluruh alat pendukung kehidupan yang melekat di seluruh tubuhnya. Cody telah dinyatakan mengalami mati batang otak atau MBO (suatu kondisi ketika batang otak Anda tidak lagi berfungsi.) Kondisi ini menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan kemampuan bernapasnya sendiri, sehingga penderitanya membutuhkan ventilator agar jantung tetap bisa berdetak dan oksigen beredar melalui aliran darahnya. Meski Cody masih bisa bernapas menggunakan ventilator (alat bantu pernapasan), namun kematian pada batang otak bersifat permanen. Ketika seseorang dinyatakan telah mengalami kondisi ini, maka dia tidak akan pernah sadar kembali. Maka dari itu kondisi MBO sering disebut sebagai kondisi mati otak (brain death) secara
Baca selengkapnya

Selamat Jalan Cody

Selamat Jalan Cody Hari ini merupakan hari tersibuk di Prince University Hospital. Seluruh teater OK sudah dipenuhi oleh tim bedah yang sedang bersiap untuk melakukan operasi donor organ tubuh Cody dan di ruangan lain juga akan ada operasi transplantasi jantung salah satu penerima donor organ Cody. Jalur menuju ruang operasi sudah ditutup sejak semalam bahkan lift yang akan di khususkan untuk jalur tim paramedis yang akan mengantarkan organ untuk dikirim ke pasien di berbagai tempat. Seluruh persiapan telah selesai dilakukan. Ambulance  sudah berjajar rapi di basement dan helikopter sudah siap di atas rooftop rumah sakit untuk membawa organ tubuh yang akan didonorkan Cody pada 6 orang penerima donor. “Tolong semua perlakukan pasien dan keluarga dengan rasa hormat sampai seluruh prosedu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status