Pukul dua tengah malam, Juni memasukkan semua pakaiannya ke dalam koper besar. Wajahnya datar tanpa ada ekspresi. Setelah kopernya penuh, dengan segera ia menutup benda itu dan menyeretnya keluar kamar. Melewati koridor dengan tatapan lurus dan dingin. Langkahnya anggun, tak terburu-buru dan tak jua ragu. Rumah sudah sepi. Para pelayan dan pekerja sudah beristirahat. Ini saat yang bagus untuk pergi.Tapi ternyata bukan. Saat ia membuka pintu utama, Arnold dan para pengawal yang lain berjaga di depan pintu. Jumlahnya sangat banyak sampai Juni mengerutkan kening.Arnold tampak terkejut saat melihatnya. Tatapannya mengatakan, 'Anda mau ke mana?'Namun, Juni mengabaikan. Ia melangkah melewati Arnold dengan dingin."Tunggu, Nyonya. Anda ingin ke mana?""Pergi." Juni terus berjalan dengan ekspresi dingin disertai raut wajah yang seolah mengatakan, 'jangan menggangguku.'Kala Juni sudah sedikit menjauh, Arnold mengejarnya.
Last Updated : 2021-08-23 Read more