Esok paginya setelah Saga berangkat kerja, Juni bergegas keluar dengan niat menemui Rafael, tapi tampaknya tak semudah itu.Arnold menghalanginya di depan pintu. "Nyonya mau ke mana?" "Aku mau keluar.""Kalau begitu mari kami antar." Pandangan Juni beredar pada beberapa pengawal yang berdiri tegak berjaga di depan pintu, teras dan di dekat gerbang. Seolah rumah ini adalah istana presiden yang harus diawasi dengan sangat ketat. Tanpa sadar ia meringis."Nyonya?"Juni mengerjap. "Ah, maaf. Aku akan pergi sendiri.""Apa Anda sudah meminta persetujuan Tuan besar?"Kening Juni mengerut tidak mengerti. "Kenapa aku harus meminta persetujuannya?" "Nyonya, di luar sana ada banyak musuh Atlanta. Anda tidak bisa pergi ke mana pun dengan bebas.""Aku hanya ke rumah kenalanku, tidak akan lama.""Ini sudah menjadi perintah bagi kami." Pengawal itu menunduk walau wajahnya tetap datar sejak berbicara deng
Terakhir Diperbarui : 2021-08-21 Baca selengkapnya