Entah sudah menjadi gelas keberapa, yang pasti Saga tak berniat berhenti. Ia terus menenggak whisky tanpa henti di bar kecil dalam ruangan kerjanya di kantor.Sudah tengah malam dan ia belum pulang. Sedang Edward berdiri di hadapannya dan membujuknya untuk pulang."Tuan, Anda begini selama satu minggu, tolong ... pulanglah dengan saya dan berhentilah."Saga tak memedulikan Edward, digoyangkannya gelasnya dengan sorot mata yang teramat dingin, meski kesadarannya sedikit terganggu."Tuan, tolong pulang—""Diamlah, Edward! Aku tak akan pulang sampai—" Saga terdiam, memandangi gelas di tangannya lamat-lamat lalu tertawa. "Tidakkah kau ingat sesuatu, Edward? Waktu itu aku juga tak pulang dan wanita itu datang karena mencemaskanku, padahal aku sudah berbuat buruk padanya. Itu sangat lucu. Dia sangat menggemaskan."Saga terus berceloteh tentang Juni, kendati suaranya sudah melemah dan tubuhnya tak lagi tegak. Sementara Edward mendengark
Terakhir Diperbarui : 2021-09-28 Baca selengkapnya