Home / Fiksi Sejarah / Kesendirian / Chapter 1 - Chapter 6

All Chapters of Kesendirian : Chapter 1 - Chapter 6

6 Chapters

BAB I

Prolog :  Setelah hujan reda kami lanjutkan perjalanan untuk pulang dan aku langsung masak makanan favorit anak kost adalah ‘indomie seleraku.’ Malamnya kembali hujan rintik-rintik datang dan membasahi teras halaman kost ku, petir yang begitu kuat, dan tiba-tiba lampu padam dan aku kesulitan untuk mencari lilin. Berharap lampu akan menyala malam ini tapi hampir 2 jam, belum nyala juga. Aku hampir terlelap dan hujan juga mulai redah dan esok pagi aku bangun kesiangan karena lelahnya semalaman. Karena aku bangun kesiangan dan akhirnya aktivitas menjadi tidak terlaksanakan. Aku kesal dan ingin memarahi diri sendiri karena terlanjur bangun kesiangan dan hanya bisa rebahan tapi sepertinya dia tak datang dan dia sangat berbeda dengan ku yang pemalas ini dan hanya suka rebahan jika tak ada pekerjaan yang jelas terpanggil.        Aku kemarin sudah terpanggil dan terpanggil untuk kedua kalinya, ketiga kalinya bahkan berkali-kali tapi hasilnya sama saj
Read more

BAB II

Hari ini mama sedang apa, ya? tanya ku dalam hati. Semua pekerjaan sudah selesai, aku ingin sekali menghubungi mama untuk tahu kabarnya hari ini. Tapi pulsa aku sudah mau habis, aku sebentar ke warung yang dekat untuk isi pulsa. Dengan langkah yang cepat aku melangkah ke luar dan aku melihat di luar keadaannya tidak baik sekali. Tetap aku keluar dan pukul 10:00 pagi aku menghubungi mama. Aku menghubungi mama tapi tidak diangkat, mungkin mama lagi keluar atau benar-benar sibuk ya, aku selalu bertanya dalam hati. Ya, sudah aku tunggu saja dulu dan sorenya aku langsung menghubungi mama dan mama mengangkat telepon ku.  ***** “Hi, Ma, apa kabar? Sudah lama sekali aku tidak menghubungi mama.”   “Mama hari ini sibuk ya? Tadi pagi aku telepon enggak masuk.”  “Enggak, An. Mama di rumah saja, kok dan kabar mama baik.”  “Kamu, apa kabar? Lama sekali menghubungi mama dan baru kali ini, An.”   “Baik-baik ya, An di
Read more

BAB III

"Rib, aku mampir ke rumah mu, ya? Di kosan juga bosan.” “Bukannya, kamu tadi mau balik, An?”  “Kamu juga belum pernah main ke rumah.”  “Di rumah ada anjing galak, An. Semoga kamu tidak takut nantinya.”  “Wah, kamu punya anjing, Rib?”  “Ya, An. Mari kita berangkat.”  “Sampai di rumah nanti, kamu jangan diam saja, An.”  “Kamu harus mengajak ngobrol anjing ku nanti.”  “Ah, kamu ada-ada saja, Rib. Memangnya anjing bisa berbicara?”  “Hehe ... Kalau kamu yang mengajak pasti anjing aku semangat, An.”  “Rib, sudah ya bercandanya. Nanti kita terlambat ke rumah kamu, nih.”  “Hmm ... Santai saja, An. Rumah ku tidak jauh dari sini, sekitar 2 jam sudah sampai.” *****  Aku dan Ribka menuju balik ke rumahnya dengan motor yang dia bawa. Dia melaju dengan cepat dan aku dibuatnya deg-deg an, baru pertama kalinya naik motor dan sebelumnya tidak
Read more

BAB IV

Hari  ini adalah weekend, rencana mau pergi ke Mall, sepertinya tutup semua karena sudah di umumkan baik toko, tempat pariwisata, juga mall.  Virus Corona semakin tersebar di mana-mana untuk itu demi mencegah tidak ada lagi kejadian berikutnya. Ya, aku berdiam diri di kosan terasa bosan dan sepi. Mau bagaimana lagi dan harus melakukan apa yang di perintahkan demi menjaga diri sendiri juga keadaan sekitar.  ***** “Hai, Ma, apa kabar? An, sudah lama tidak telepon mama, nih.” “Ya, An, Mama baik-baik saja. Kamu sendiri apa kabar, An?” “Kabar ku baik, Ma. Mama lagi apa sekarang?” “Mama lagi di rumah aja, nih. Keluar juga malas sekali An karena Corona.” “Ya, sama dengan ku juga. Aku di rumah juga, Ma.” “Ya, An kamu jaga diri baik-baik di sana dan jangan kemana-mana, jika penting ya keluar dan pake masker jangan lupa. Karena di luar sana keadaan lagi memburuk.” “Ya, Ma, An akan ingat semua kata-kata mama
Read more

BAB V

Akhirnya pukul 03:00 sore saja, aku harus siap-siap. Sebentar lagi Ribka akan datang menjemput ku, sore ini aku buat cemilan apa ya?  Aku bingung karena yang ada hanya Indomie, telur, dan pisang. Aku masak pisang goreng saja, ternyata tepung terigu masih ada. Aku langsung memasaknya, takutnya Ribka datang lebih awal dan harus bergerak cepat.  **** “An, kamu di kosan?” tanya Ribka di chat.  “Aku di kosan, Rib. Kamu mau kemari ya?” tanya ku.  “Ya, An, sebentar lagi mau kesana,  ini sudah on the way.”  “Ok, Rib, aku tunggu.” Jawab ku.  Ribka segera ke kosan ku dengan membawa cemilannya. Ribka sangat bersemangat sekali karena membawa anjing kesayangannya untuk jogging.  Bayangkan saja Ribka sangat sayang terhadap anjingnya, selalu di bawa kemana-mana. Saat Ribka bersedih, anjingnya tempat curhatnya, aku merasa aneh sendiri saat datang ke rumah Ribka.  “Tok
Read more

BAB VI

Aku hari ini masak ayam goreng dan sayurnya daun ubi tumbuk tapi enggak pake santan biasa saja di rebus.  Biasa, aku sudah lama tidak makan ubi daun tumbuk.  Tetangga sebelah sering masak jengkol, baunya sangat menyengat sekali.  Aku tidak tahan aromanya, aku keluar dari kosan dan duduk santai di teras.  Aku buka pintu kosan agar baunya hilang.  Di lingkungan kosan ku bertambah 2 orang lagi yang terkena covid. Wah, parah sekali padahal kemarin sudah 4 orang.  Jadi, totalnya sekarang ada 6 orang yang terkena covid.  Jadinya, aku tidak pergi kemana-mana hanya di rumah saja dan rebahan sambil mendengar radio.     Huhh ... Kesal sekali enggak bisa pergi kemana-mana.  Semua mall sudah di tutup, Alfamart dan Indomaret tetap buka, toko-toko yang lain juga di tutup, jalan-jalan sebagian di tutup.  Jadinya, serba sulit dan tidak tahu lagi harus kemana.&n
Read more
DMCA.com Protection Status