Keheningan menyelingkupi tatkala empat orang dewasa berbeda karakter dan jenis kelamin, duduk di sofa ruang tamu yang berhias gorden tinggi berwarna silver mengilat.Abdu dengan sikap tak acuh, tetapi dia siap mendengarkan dan meluruskan perkara jika dirasa perlu. Meski sedari awal dia masa bodoh dengan apa yang terjadi saat ini.Freya sendiri, bergerak-gerak gelisah di sebelah kekasihnya. Rasanya duduknya sungguh tidak nyaman, serba salah. Dia berharap Ali menerima dengan kepala dingin, semua ucapan yang dia lontarkan apa pun nanti.Sedang Gauri, berulang kali dia menghela napas berat. Sesekali melirik ke arah Ali yang sejak tadi juga terdiam, menunggu penyebab kenapa dia harus meninggalkan pekerjaannya yang penting dan berkumpul di sini."Ini sebenarnya kenapa, sih? Kalian menyimpan sesuatu dariku, ya?"Pertanyaan tepat sasaran yang barusan dilontarkan Ali, membuat tiga orang yang lainnya saling lempar pandang."Nah, betul, kan, tebakanku.
Read more