“Sorry ya, baju lo jadi kotor!” kusodorkan saputangan untuk cewek itu, dan disambutnya dengan senyum. “Makasih, kak! Ini bukan salah kakak, kok. Aku yang pengen datang ke acara ini. Hehe.” Cewek itu, masih sempat tertawa, padahal sudah di sakiti. Aku jadi merasa semakin bersalah. “Maaf, tapi aku belum tau nama kamu.” Ya, ampun Leon! Lo jadi cowok kok bego amat, sih? Udah sampe kesini-sininya, baru mau ngajak kenalan! Dasar! Kugaruk tengkuk yang tak gatal, melihat cewek itu kembali tertawa. Sumpah! Gua jadi ngerasa kek badut. Aku nyengir kuda, mengulurkan tangan, dan berkata,” Hai, aku Leon!” tapi cewek itu malah semakin kuat tertawa. Aku membeku. “Udah, santai aja lagi, kak! Ah, iya! Namaku Hanna,” diulurkannya tangan, menyambut jabatan tanganku, yang menganggur sejak tadi. Dia kembali tersenyum. J
Read more