Anneke tampak berlalu lalang berjalan di depan pekarangan rumahnya. Tangannya tampak memilin-milin bagian bawah blouse pink miliknya, pikiran dan hatinya galau. Bagaimana tidak, dia benar-benar membutuhkan kepastian dari Daru.Daru anaknya itu belum memberikan jawaban pasti akan keinginannya, iya ... keinginannya untuk Daru menikahi wanita yang pantas, tak lain dan tak bukan Renya. Renya lebih dari pantas untuk menikahi Daru, anak hakim agung, cantik, terpelajar dan pastinya tidak akan membuat Anneke malu bila Ia kenalkan ke teman-temannya nanti."Bu ... pak Daru sudah datang," ucap salah satu assisten rumah tangganya."Suruh ketemu saya, segera." Anneke langsung berjalan ke arah sofa, mencoba menenangkan dirinya setenang mungkin. Berbicara dengan seorang Daru membutuhkan ketenangan tingkat tinggi.Tak berapa lama Anneke melihat Daru memasuki ruangan. Seperti biasa, anaknya itu tampak gagah dan rapi."Hai Ma," ucap Daru sambil mengecup pipi Anneke."Oma," jerit Bay
Terakhir Diperbarui : 2021-06-23 Baca selengkapnya