Home / Romansa / Crazy Woman / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Crazy Woman: Chapter 111 - Chapter 120

124 Chapters

109 : Berseteru

“Hallo. Dengan siapa di sana?” tanya orang tersebut dan tidak mendapat jawaban. “Hallo? Kalau tidak mau bicara, akan saya matikan! Saya tidak punya waktu untuk meladeni orang tidak jelas seperti anda,” kata orang tersebut dengan kekesalan yang tergambar jelas. “Sudah lupa dengan nomor saya? Atau sengaja tidak menyimpannya?” “Siapa, ya?” tanya orang tersebut memastikan. “Oh, atau Nona Ana sudah berganti orang menjadi Nona Felis?” “Kembalikan uang yang dikeluarkan tanpa persetujuan dari saya!” titah Ria pada orang tersebut. “Mana mungkin? Uang tersebut sudah digunakan untuk operasional perusahaan dan sudah tidak ada uang dalam bentuk fisik,” tolak orang tersebut yang sudah Ria duga jawabannya. “Siapa yang suruh untuk mengajukan proposal ketika saya sedang off?” tanya Ria dengan keras. Set
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

110 : Keinginan Antara

Keheningan melingkupi suasana meja makan di pagi menjelang siang tersebut. Ria harus terjebak di dalamnya karena permintaan sang papah. Ketika dirinya sedang menuju jalan pulang, Antara menghubunginya dan mengatakan bahwa Ria harus ke Kelapa Gading saat itu juga. Tentu saja bukan Ria namanya jika langsung mengikuti perintah tersebut. Ria bersikeras untuk bertemu papahnya di lain waktu karena tenaganya yang sudah habis. Ia ingin segera kembali ke apartemennya dan tidur. Namun Antara dan kekeraskepalaannya tak akan kalah dengan Ria. Ia berhasil membawa Ria sampai di kediamannya. Tentu saja dengan caranya yang tak dapat dielak. Ria menyedekapkan tangannya dan bersandar di punggung kursi. "Ck. Kalo nggak ada yang ngomong, aku balik." Ria bersiap untuk pergi dari sana namun tertahan oleh Antara. "Sini." Antara membuka sebelah tangannya, mengajak Ria untuk menghampirinya. Ria menggelengkan kepala. Ia tidak mau beranjak dari
last updateLast Updated : 2022-03-25
Read more

111 : Terungkap

Ria terbangun begitu menyadari bahwa tempat yang ditidurinya bukan kamarnya. Matanya langsung tertuju ke dinding di sisi kirinya dengan kasur ukuran queen. Ia tidak tahan dan segera bangun. Ria bisa langsung menyadari jika di hadapannya dinding, akibat traumanya dengan ruangan sempit dan berdampak ke seluruh hidupnya. Kasur yang akan ditiduri Ria harus berada di tengah ruangan. Ia akan terbangun seperti sekarang jika dirinya berhadapan dengan dinding.Beberapa kali Ria sulit menemukan apartemen yang cocok karena kamar yang mereka miliki terbilang sempit, design interiornya meletakkan kasur di dekat dinding, lorong apartemen sempit dan lain sebagainya yang tidak Ria sukai. Hal tersebut menyebabkan Ria memilih kamar di lorong paling ujung di rumah ini agar langsung terkena ruang terbuka dan langsung menghadap taman samping. Rumah Antara memanjang ke samping dengan dua lorong utama di sisi kanan kiri. Lorong yang besar tersebut berisi kamar Ananta. Di r
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

112 : Cerita Septa

“Rumahnya nggak pernah ditinggalin tapi terawat banget,” ungkap Ria setelah melihat sekilas dari luar. “Lo nggak tinggal di sini?” tanya Septa terkejut. Ria menggeleng sebagai jawaban. “Mungkin karena masih banyak PRT dan penjaga yang tinggal, jadi nggak rusak dan kayak rumah kosong,” kata Ria begitu bertemu pandang dengan salah satu PRT di sini. Pembantu tersebut menghampiri Ria dengan tergopoh. Terlihat dari perawakannya, sepertinya berumur akhir 40-an. “Cari siapa ya, Non?” tanyanya dengan mendongak karena tingginya hanya sebatas dada Ria. Ria menunjukkan FPC yang berada di belakang casing ponselnya. Masuk ke gerbang rumah ini saja menggunakan sensor. Betapa Antara dan segala penjagaannya. Pembantu tersebut tampak sangat terkejut begitu melihat kartu yang ditunjukkan. Ia langsung bersimpuh di hadapan Ria. “Maafkan saya yang tidak mengenali Nona,” akunya terdengar berleb
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more

113 : Sidak

Tiga minggu setelah perbincangannya dengan Septa di mansion papahnya, gosip tentangnya muncul lagi ke permukaan. Kali ini dikabarkan bersama Septa. Unggahan tersebut berisi fotonya dari arah belakang ketika menuju taman di mansion papahnya. Foto selanjutnya ketika ia dan Septa sedang duduk di kursi taman. Dan yang terakhir berisi video singkat saat Septa tertawa. Ria juga lupa pembahasan apa yang membuat Septa tertawa begitu keras saat itu. Ria yakin seribu persen, pembantu di mansion tersebut yang menyebarkannya. Karena hanya ada dia yang ditemui saat itu. Tidak mungkin ada tetangga yang bisa melihatnya, kan? Taman tersebut begitu luas dan berjarak cukup jauh dari rumah tetangga. Ria baru mengetahui namanya kembali viral karena ia yang baru sempat membuka media sosial. Seminggu terakhir ini disibukkan dengan menyelesaikan permasalahan aset yang dimilikinya. Pembantu tersebut sudah diurus oleh Fikri. Lelaki tersebut mengajukan diri untuk menyel
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

114 : Hari Bersamanya

“Boo, Pak Reno itu-” “Abang aku. Waktu itu kamu pernah ketemu di LA,” jawab Ria sebelum Tian menyelesaikan perkataannya. “Terus, waktu kalian ke Monokrom, kenapa dia bilangnya orang yang lagi dekat sama kamu?” tanya Tian begitu teringat dirinya yang cemburu dengan Reno. “Nggak salah, kan? Dia Abang aku. Dan kita emang lagi coba mendekatkan diri.”Tian menganggukan kepalanya pertanda setuju. Tidak ada yang salah, sih. Dirinya saja yang cemburu tidak jelas. “Pintu tempat kamu keluar tadi, isinya ruangan apa? Atau itu penghubung ke rumah selanjutnya?” “Ruangan yang lebih private yang tidak boleh dimasuki selain keluarga,” jawab Ria menegaskan bahwa batas orang luar berkunjung hanya sekitar ruang depan dan dibatasi oleh pintu tersebut. Bahkan pintunya tidak memiliki jendela, dan tidak akan bisa terlihat suasana di dalam sana. &ldquo
last updateLast Updated : 2022-03-31
Read more

115 : Penolakan

"Semuanya setuju dengan konsep shooting kali ini?" tanya Januar pada GMC yang lain di ruang studio latihan mereka. Tidak ada yang berani menjawab. "It's fine, guys. Sampaikan saja kalau keberatan. Kita punya hak bersuara dan gue sebagai leader yang akan menyampaikan ke atasan." Januar meyakinkan mereka semua untuk tidak perlu menahan pendapat. "Gue nggak suka konsepnya. Konten yang kita jual di platform stars punya kualitas seperti siaran TV dengan kamera profesional. Kalau kita sekadar ngevlog dengan kamera biasa atau bahkan ponsel, nggak layak dijual pada platform tersebut. Upload aja di youtube, dapat adsense yang banyak juga mengingat masa Wings yang sangat banyak," ujar Samuel memecah keheningan di antara mereka. "Setuju. Wings beli konten premium kita nggak murah, loh. Dan kita harus menampilkan kualitas terbaik yang bisa kita kasih ke mereka. Tahu, sih. Niatnya untuk memberi ruang gerak kita lebih leluasa dan di sisi lain memangkas biaya
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

116 : Penganiayaan

"Gue minta sama lo untuk nggak perlu membela kita di hadapan siapapun," kata Januar dengan tegas. Mereka sedang berkumpul di ruangan yang berisi sofa mengelilingi sebuah meja. Ruangan yang digunakan GMC untuk diskusi sebelumnya, bersebelahan tepat dengan ruangan Ria dan Reno bertengkar. Mereka bukan adu argumen, lebih ke arah Ria yang menghakimi Reno. Semua pertengkaran mereka terdengar jelas oleh GMC. Bahkan mereka menemukan fakta baru bahwa direktur di hadapan mereka saat ini sebelumnya merupakan CEO di Adiwira Holding Inc. Siapa yang tidak mengenal Adiwira? Banyak, karena saking banyaknya produk yang mereka hasilkan. Sehingga orang-orang tidak peduli di bawah naungan perusahaan mana produk tersebut berasal. GMC jadi merasa tidak enak karena membuat kakak beradik tersebut bertengkar. Ria dengan niat baiknya untuk menyampaikan keresahan GMC, namun caranya yang salah. Ia malah terfokus untuk menghakimi Reno, bukannya berdiskusi menemukan solusi
last updateLast Updated : 2022-04-03
Read more

117 : Terungkapnya Ananta

“Ria!” panggil Antara dengan keras begitu mendapati wajah putrinya penuh darah dan lebam di berbagai sisi. Ia bahkan sempat tidak mengenali jika tidak menangkap anting yang dikenakan putrinya yang tidak dimiliki oleh siapapun. Antara berlari menerobos pengawal yang sudah mengepung para pelaku. Tangan Antara gemetar tatkala akan menyentuh pipi Ria. Ikatan tali di tangan dan kaki Ria sudah dilepas, meninggalkan bekas yang sampai terlihat dagingnya. “Ambulan sebentar lagi tiba, Tuan. Kita tidak berani memindahkan Nona, takut semakin memperparah kondisinya,” ungkap salah seorang pengawal, takut Antara salah paham karena mereka yang tidak segera membawa Ria ke rumah sakit. “Pakai helikopter agar cepat sampai.” “Baik, Tuan.” Antara meletakkan tangannya di dada kiri Ria tempat jantung berada. Ia ingin memastikan sendiri bahwa jantung putrinya masih berdetak. Entah apa yang akan terjadi jika
last updateLast Updated : 2022-04-04
Read more

118 : Tian Sakit Hati

“Lo udah tahu kalau lo kembali viral? Namun dengan pemberitaan yang berbeda,” kata Jimmy memulai percakapannya dengan Ria. Beberapa menit yang lalu, Antara dan Wira meninggalkan ruangan dengan alasan ingin mencari angin. Padahal mereka ingin memberi ruang untuk Ria dan kawannya berbincang. Antara dan Wira senang bisa berinteraksi dengan kawan Ria tanpa perlu takut status Ria terungkap. Mereka harus menunggu 33 tahun lebih sesuai dengan umur Reno, anak tertua untuk bisa mengakui keturunan mereka dengan bangga. Ria menggeleng, kemudian mengangguk. Ia sendiri tidak yakin dengan jawabannya. “Ketika kasus penganiayaan yang menimpa diri lo terkuak ke publik, bersamaan dengan tersangka yang namanya juga diungkap. Besok paginya, Papah lo bikin konferensi pers di depan puluhan wartawan dan mengatakan bahwa putrinya yang menjadi korban dalam kasus tersebut.” “Pelan-pelan. Gue tahu lo biangnya gosip, tapi gue mas
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status