Beranda / Romansa / MY BABY / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab MY BABY: Bab 31 - Bab 40

52 Bab

31 : The truth of me

CHOCHO POVAku gak tahu.  Apa yang kulakukan ini sudah tepat?  Aku hanya mengikuti naluri.  Akhir-akhir ini pikiranku kacau.  Seperti ada yang membuka pintu otakku dan bilang 'Bangun Chocho!'Semua ini berawal saat aku dan Kak Titi ke desa. Flashback onKami minum air manis yang rasanya getir.  Pertama aku minum, lidahku seperti tersetrum.  Ctes.  Ctesssss...Aku cuek saja.  Abis rasanya enak.  Kuhabiskan minuman itu.  Malam itu Kak Titi menjadi aneh.  Lebih nakal.  Tapi aku suka dinakalin.  Hehehe..Paginya saat bangun aku merasa pikiranku jadi terang.  Aku melihat segala sesuatu dengan cara yang berbeda.  Aku terbangun dengan tubuh telanjang bulat, demikian pula dengan Titi (nah kenapa pula aku sekarang memanggil hanya namanya, tanpa embel-embel 'Kak'!).  Kami berdua telanjang bulat diatas r
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-26
Baca selengkapnya

32 : Chocho comeback

TITI POV Sudah seminggu Chocho menghilang, aku stress sekali!  Tiap hari aku tak bisa tidur.  Peristiwa itu selalu terbayang di benakku.   Flashback on Aku menangis saat sadar Chocho telah menghilang.  Aku telah mencarinya kemana-mana, tapi dia tak ada di seantero rumah.  Akhirnya aku menangis keras disamping mobil Mami mertuaku. "Chocho... Chocho, kenapa kamu pergi begitu saja?  Kamu tega meninggalkan Kak Titi disini sendirian?" kataku di sela-sela tangisanku. Sayup-sayup aku mendengar suara lirih seseorang memanggil namaku.  Itu suara Chocho. "Chocho!  Chocho!  Itu kamu kan?"  Aku menoleh ke sekelilingku, tapi tak kulihat keberadaan suamiku.  Yang muncul justru Mami mertuaku yang mendorongku menjauhi mobilnya. "Minggir!  Kau mengotori mobilku saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-26
Baca selengkapnya

33 : Sweet day with Chocho

TITI POV Mestinya pagi ini kami pulang ke rumah, tapi Chocho merengek tak mau langsung pulang.  Dia ingin menghabiskan waktunya bersenang-senang dengan teman barunya sebelum berpisah. "Kak Titi, ntar ya.  Ntar ya.  Pulang ntar.  Chocho mau sama teman-teman dulu.  Teman-teman baik.  Teman-teman sayang," Chocho merengek sambil bergelendot manja di lenganku. Duh, menggemaskan kan my baby.  Mana bisa aku menolak permintaannya.  Kucubit kedua belah pipinya dan kugoda dia. "Boleh, tapi mana ciumnya?"  Aku menyodorkan pipi kananku. Kalau tahu hubungan kami, mungkin orang-orang bakal mencemoohku yang memperlakukan suami sendiri seperti anak kecil.  Tapi bagaimana lagi?  Aku suka kebablasan.  Abis Chocho imut dan manja seperti balita. Cupppp. Bukannya mencium pipiku, ciuman Chocho justru singgah ke bibirku.  Terkadang heran, balitaku suka modus deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-26
Baca selengkapnya

34 : Penyelidikan Xander

XANDER POVApakah adikku yang mengalami degradasi mental sejak kecil ini sudah sembuh?!  Akal sehatku menolaknya!  Tak mungkin.  Bahkan psikiater yang paling handal saja tak bisa menyembuhkannya!Aku terus mengamati ekspresi di wajah tampan adikku.  Perlahan kemarahannya surut, rautnya kembali terlihat polos."Kak Ander kaget?  Rasain!  Abis kak Ander nakal!  Gak boleh gituin Kak Titi!  Kak Titi punya Chocho!" omelnya dengan gaya kekanakan seperti biasanya.Nah, sekarang dia berubah lagi!  Ini aneh sekali.  Kurasa bukan cuma aku yang merasa begitu, Titikoma yang merasa keheranan langsung bertanya tak sabar."Chocho, yang tadi.. bagaimana bisa Chocho bicara seperti itu?""Kak Titi, Chocho niru dari film.  Bagus kan?"Chocho nyengir dengan wajah manjanya yang membuatku gerah.  Apa raut manja menggemaskan itu yang menyebabkan Titikoma men
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-26
Baca selengkapnya

35 : Everybody love Chocho

TITI POVChocho kangen teman-teman barunya yang ada di panti asuhan.  Tapi tak mungkin kan aku membawanya kesana?  Tempatnya jauh.  Apa kubawa dia ke TK yang dekat perumahan sini?  Tak jauh kok, cuma selisih beberapa rumah doang.  Chocho butuh bersosialisasi, dan cuma anak-anak kecil nan polos yang bisa menerima Chocho dengan segala kekurangannya.Tapi membawa Chocho kesana diam-diam bisa membuat perkara.  Aku harus ijin dulu pada Mas Aro."Mas..."Aku memanggilnya saat Mas Aro menuju mobilnya.  Seperti biasa Mas Aro  berangkat kerja sangat pagi dan istrinya tak pernah mengantarnya sampai ke mobil."Ada apa?" tanya Mas Aro datar."Ehmm, tentang Chocho.  Bukannya dia tanggungjawabku mulai sekarang?" pancingku.Mas Aro menatapku tajam sebelum menjawab, "apa kamu yang membiayai hidup Chocho?"Aku menggelengkan kepalaku.  Bagaimana aku sanggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-26
Baca selengkapnya

36 : Hantu di Villa Tua

TITI POVAkhirnya aku dan Chocho dipindahkan ke villa keluarga Edisson yang berada di kaki bukit.  Dih, letak villa ini betul-betul terpencil.Di  belakang villa ada perkebunan anggur yang amat luas.  Yang dibatasi pagar yang besar dan amat tertutup.  Pokoknya villa ini sangatlah terkucil.  Mau masuk ke villa saja kita harus melewati taman yang memerlukan waktu sepuluh menit untuk melaluinya.  Itu pun dengan menggunakan mobil.Mengapa bulu kudukku jadi bergidik?  Villa ini seram!  Mirip villa-villa yang pernah muncul di film horror."Pak Bas, apa villa ini pernah dipinjam untuk keperluan syuting film hantu?" tanyaku kepo.Pak Bastian tersenyum geli sebelum menjawab pertanyaanku, "tidak, Nyonya kecil.  Keluarga Edisson tak butuh uang hingga harus menyewakan villa kepada pihak lain.  Lagipula, Nyonya kan tahu, keluarga ini amatlah tertutup."Iya juga, sih.  Ken
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya

37 : Siapa hantu sebenarnya?

TITI POVSuara kukuruyuk ayam tak berhasil membangunkan diriku.  Tapi tangan Chocho yang mengguncang bahuku berhasil membuatku terbangun."Kak Titi, Kak Titi!  Chocho takut!"Aku membuka mata malas.  Jam berapa sekarang?  Aku baru tidur jam tiga subuh, setelah selesai memberi obat maag pada Chocho sekaligus menyuapinya bubur.  Lalu nidurin dia.  Elah, nidurin dalam arti sebenarnya loh.  Jangan berpikir yang tidak-tidak.Ternyata sekarang pukul delapan.  Berarti aku telah tertidur selama lima jam.  Lumayan lah."Takut apaan, Sayang.  Udah terang juga.  Gak ada hantu di siang bolong!"Chocho tak menjawab, tapi dengan wajah ketakutan ia menunjuk ke suatu arah.  Anjrit, kupikir ada hantu betulan!  Ternyata yang ditunjuk Chocho adalah Bik Tinah!  Dih, seenaknya saja dia main nyelonong ke kamar orang.  Gak sopan banget!"Bibik, mau apa masuk k
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya

38 : Dikadalin

XANDER POVRumah terasa berbeda setelah adikku, Chocho, dan Titi dibawa pergi.  Seakan ada sesuatu yang kurang lengkap disini.  Ada yang kosong di relung hatiku.  Aku merindukan mereka.Mereka?  Ya, bukan cuma pada Titi, tapi aku juga merasa kehilangan Chocho.  Seakan tak pernah ada perseteruan diantara kami sebelum ini.  Kepergian mereka membuatku sadar bahwa aku masih mencintai mereka.Kemarin aku menelpon Titi, dengan hangat Titi menerima panggilanku.  Kami berbincang selama setengah jam lebih seakan tak pernah ada masalah diantara kami sebelumnya.  Titi menanyakan tentang hantu di vila kuno kami.  Ah, ada-ada saja dia!  Tapi pembicaraan lewat telepon itu membuat kami kembali dekat.  Ganjalan didalam hatiku mulai berkurang.Justru bersama Gladhys yang sering menyebabkan dadaku sesak.  Entah mengapa setiap melihatnya membuatku kesal.  Seperti sekara
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya

39 : Terlunta-lunta

TITI POVKami terlunta-lunta di jalanan. Matahari dengan angkuhnya bertahta diatas membuat cuaca semakin panas.  Kami berkeringat, capek dan kelaparan.  Aku aja kepayahan, apalagi Chocho.  Pasti dia merasa tak nyaman, tapi suami bocahku ini sama sekali tidak mengeluh.  Mungkin dia takut kuanggap merepotkan kalau merengek seperti anak kecil.  Hanya saja, aku yang tak tega melihatnya kecapaian dengan wajahnya yang pucat."Chocho, kita istirahat di sana yuk.”  Aku menunjuk teras satu toko yang masih tertutup.Chocho menggeleng lemah."Tidak, Kak Titi.  Chocho masih kuat.  Ayo kita jalan!"Dasar, dia sudah kepayahan tapi sok kuat.  Biar bocah, Chocho ini tetap lelaki yang gengsinya besar."Mbak, adiknya diajak istirahat dulu saja.  Terus kasih makan.  Masa berani mengajak anak orang jalan-jalan, nggak dirawat dengan baik!" tegur seo
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya

40 : Kak Titi Gak Tahu..

CHOCHO POVAku dah jual jam itu.  Jam pemberian daddy, saat aku ultah.  Dari uang hasil jual jam, aku dan Kak Titi bisa ngekos.  Sekamar aja.  Uangnya harus dihemat, jangan sewa dua kamar!  Lagian, aku suka sekamar sama Kak Titi.  Dia istriku.  Suami istri harus bobok seranjang kan.Jadi menghemat itu bagus.  Dan enak!  Karena bisa sekamar ama Kak Titi, seranjang ama Kak Titi, sepiring ama Kak Titi.  Semua-mua serba berdua, aku suka.  Romantis.  Eh, betul romantis seperti itu artinya? Tidak tahu.  Susah mengartikan, aku cuma bisa merasakan.Pagi ini juga romantis.  Kak Titi masak nasi goreng, lalu kami makan berdua.  Kak Titi menyuapi aku."Chocho pinter!"  Kak Titi menepuk kepalaku pelan.Apanya yang pinter?  Cuma masukin makanan ke mulut, bayi juga bisa begituan.  Tapi seperti biasa aku gak mau protes.  Aku mau j
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status