Home / Romansa / MY BABY / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of MY BABY: Chapter 21 - Chapter 30

52 Chapters

21 : Please, don't leave me alone...

TITI POV Aku tak bisa tidur setelah menguping pembicaraan Mas Aro dan Paman saat mereka melakukan panggilan telepon.  Sungguh, pikiranku didominasi kecemasan akan nasib Chocho.  Mengapa dia dikirim ke rumah sakit jiwa?  Apa salah Chocho?  Salahnya cuma satu, mencintai wanita sepertiku.  Wanita yang tidak menghargai dan menyia-nyiakan cintanya yang tulus. Maafin Kak Titi, Chocho.. Airmataku bergulir begitu mengingat kemalangan anak asuhku itu.  Buru-buru aku menghapusnya saat kudengar pintu kamar terbuka.  Aku memejamkan mataku dan pura-pura telah tertidur.  Mas Aro masuk, dia memperhatikanku cukup lama dari tempatnya berdiri.  Entah apa yang dipikirkannya. Beberapa saat kemudian barulah ia naik ke ranjang dan merebahkan dirinya di sampingku.  Kudengar ia menghela napas panjang.   Mas Aro mengelus rambutku lembut sambil bergumam pelan, "mengapa aku merasa ki
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

22 : No longer mine

GLADHYS POVAku tak tahu, aku hadir disini dalam posisi apa?  Apa statusku masih tunangan si Om arogan itu?  Kurasa tidak, dengan dia minggat membawa ceweknya, berarti otomatis pertunangan kami gagal kan?  Lalu buat apa aku diundang ke acara pesta misterius ini?  Aku tak berteman dengan keluarga mereka, apalagi saudaraan."Say, ini acara apaan sih?" Uni sohib bencesku bertanya heran."Kamu tanya aku, aku tanya siapa?" sahutku cuek.Uni mencebik manja, sepertinya dia bisa menebak ini acara apa."Say, eyke curiga deh.  Ini seperti acara pesta merit seseorang.  Pertanyaannya adalah siapa yang merit?  Masa Om gila lu udah balik kandang and direstui ama ortunya?"Aku mengangkat bahu.  Kalau bener begitu, berarti kisahku dengan si Om benar-benar dah tamat!"Astagah Gladhys, mengapa kamu memakai gaun seperti ini?"  Baru saja melihatku, Mami dah langsung protes."Kena
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

23 : Happiness and sadness day

CHOCHO POVHari ini istimewa.  Nikah.  Chocho nikah.  Ama Kak Titi!Horeeee!!  Senangnya.  Bahagianya.  Meski Chocho bingung.  Kenapa semua orang tanya nikah itu apa?  Terus kakak Uni bilang nikah beda ama kawin.  Apa bedanya?  Chocho bingung.  Ah biarin.  Yang penting Chocho bahagia.  Kak Titi itu milik Chocho!Dad bilang gak ada yang misahin kami.  Kami boleh bobok bareng.  Makan bareng.  Mandi bareng.  Main bareng.  Pokoknya semua yang pakai kata ‘bareng’.Uh, tapi kemana Kak Titi?  Chocho dah gak sabar.  Lalu terdengar musik aneh.Deng.  Deng.  Deng.  Deng.Deng.. deng... deng.. deng..Kak Titi cantik.  Cantik banget!  Dia pakai baju putih panjang.  Rambutnya dikuncir keatas trus diikat.  Chocho suka melihatnya, apa Kak Ander juga lihat?  Chocho tak mau Kak
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

24 : Hei Tayo’s Honeymoon

TITI POV "Hei Tayo... hei tayo.... dia bis kecil ramah.  Melaju... melambat.. tayo selalu senang.  Jalan menanjak, jalan berbelok... dia selalu berani.  Meskipun gelap dia tak sendiri, dengan teman tak perlu rasa takut.. hei tayo... hei tayo.." Aku tersenyum geli mendengar Chocho bersenandung sepanjang perjalanan kami.  Chocho lagi demen banget nonton film kartun tentang bis kecil biru itu.  Kadang dia menganggap dirinya adalah Tayo. "Kak Titi. Tayo haus.  Ada minum?" pintanya manja. "Hei Tayo mau susu?" tanyaku menawarkan. "Susu coklat?"  Mata Chocho berpijar senang. "Heem.  Mau?" "Mau, suapin!" Dia merebahkan kepalanya ke perutku.  Persis dibawah dadaku. "Mau susu," kata Chocho sambil iseng mengelus dadaku.     Heekk!  Ini maksudnya apa, coba?  Pipiku memanas saat menyadari Pak Bas, supi
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

25 : Gara-gara Tuak Pengantin

TITI POV Kami pulang diantar Ginuk dan Mas Gino. Bapaknya khawatir kami ada apa-apa di jalan.  Mereka tak menyangka kalau aku dan Chocho sama-sama payah minum minuman keras.  Minum sedikit aja kami sudah fly.  Ginuk yang ingin memanggul bahu Chocho langsung ditepis oleh Chocho. "Mau Kak Titi," rengeknya manja. Dia mengangsurkan kedua lengannya padaku, minta dipeluk. "Baiklah sini," aku menghampiri Chocho. Elah, jalanku sendiri sempoyongan.  Untung Mas Gino memegang tanganku, kalau enggak aku pasti dah jatuh.  Chocho melotot melihat tanganku dipegang Mas Gino. "Gak boleh pegang!  Kak Titi punya Chocho!" teriak Chocho gusar.             Gantian dia yang menghampiriku dengan langkah sempoyongan.  "Gayamu mau memegang orang, jalan sendiri aja ndak becus!" cemooh Mas Gino. "Ginuk, kamu pegang Titi.  
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

26 : Is it you, Chocho?

TITI POVAku menatap Chocho tanpa berkedip.  Takjub.  Bingung.  Syok.  Nyaris tak percaya.Dia sedang menyendokin mie instannya lalu menyodorkannya di depan mulutku."Aaaakk," katanya seperti menyuapi anak kecil.Jadi sekarang aku yang dianggap anak kecil?"Sayang, kok malah melongo?" tegurnya geli."Ehmm, aku makan sendiri aja Cho..cho."Aku hendak mengambil sendok di tangannya, tapi dia menepis tanganku lembut."Sayang, ijinkan aku melakukan sesuatu untukmu.  Semalam aku telah menyebabkanmu kesakitan dan capek.  Sekarang saatnya aku memanjakanmu."Ssrrrrr..Hatiku berdesir saat Chocho menyentuh ringan bagian bawah tubuhku."Aku tak biasa disuapi," kataku jujur.Ya iyalah, biasanya aku yang menyuapi kamu.  Aku baby sittermu, kamu tak lupa itu kan Chocho?"Mulai sekarang biasakanlah, karena sepertinya aku puny
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

27 : Tak terduga

TITI POVHari demi hari aku mengamati kelakuan Chocho dengan seksama.  Aku harus siap bila di pagi hari yang cerah saat kami bangun, kutemukan Chocho versi ‘My Baby’.  Tapi sampai hari terakhir kami di desa Nenek, Chocho masih kembali seperti yang dulu.  Dia tambah mempesona, hingga kurasa aku semakin jatuh cinta padanya.Bukan cuma aku, Ginuk juga makin kagum padanya.  Nyaris tergila-gila andai dia gak sungkan padaku."Titi, kalau kamu dah bosan sama suamimu, bolehlah oper padaku.  Aku ndak masalah dapat duda, asal yang keren seperti gini," cetusnya sambil menatap Chocho dengan pandangan memuja.Emang baju bisa dioper?!  Enak aja!  Kucubit pipi chubby Ginuk dengan gemas untuk menunjukkan protesku.  Gadis itu cuma mengaduh lirih dan tersenyum nyengir.Chocho tengah berbincang berdua dengan Mas Gino.  Aku gak tau mereka ngomongin apa, tapi nampak serius
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

28 : Crazy For You

GLADHYS POVAku seakan menyaksikan drama di depan mataku.  Cewek itu yang menciptakan drama, sayang tak berjalan sesuai skenario yang dikehendakinya.  Kejutan yang ia harapkan bisa membuat kami shock justru menghantamnya kembali.Miris...Kulihat Om tersenyum sinis memandang Titi yang menggandeng tangan Chocho yang tadi ngompol di celananya.  Apa aku harus ikut tersenyum?  Atau tertawa terbahak-bahak?  Nyatanya aku cuma mengelus dada.  Kenapa pula aku kasihan pada pasangan naas itu?"Om, om," aku menjawil tangan Om yang duduk di lengan sofa yang kududuki.Mom mertua melirik heran padaku."Gladhys sayang, kenapa kamu memanggil suamimu Om?" protesnya lembut."Maaf Mom.  Lalu Gladhys harus memanggil apa?" tanyaku bingung."Panggil saja.... ah, terserah kalian!  Asal jangan Om.  Mungkin Kakak, Hubby, atau.. entahlah!"Tuh kan, Mom mertua sa
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

29 : Terbakar Cemburu

GLADHYS POV Semalam kami melakukannya lagi, namun di puncak kemesraan kami aku merasa tersakiti.  Bukan secara fisik, tapi psikis.  Bagaimana enggak, si Om menyebut nama wanita itu saat menyentuhku.  Jadi dia melakukannya denganku tapi sambil membayangkan wanita itu!  Lalu apa bedanya aku dengan pelacur?  Si Om hanya butuh lubangku, sedang hatinya selalu tertuju pada wanita itu! "Uni, aku benci pada wanita itu," keluhku sambil meletakkan kepalaku di meja makan. "Who?" tanya Uni menanggapi. "Siapa lagi, tuh orangnya!"  Aku menunjuk orang itu dengan ujung daguku. Disana terlihat Titi tengah sibuk menyiapkan makan siang kami.  Untung Om enggak memintaku mengerjakan kerjaan rumah tangga seperti Titi.  Demi Lord, aku gak becus melakukannya!  Kulihat si Titi cukup terampil melakukan semuanya, maklum babu!  Pikirku sirik. Baby sitter sama aja dengan bab
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more

30 : Coklat Palentine Chocho

TITI POV Mataku membelalak mengetahui Mas Aro pingsan dan jatuh telungkup diatas lantai.  Dari balik tubuh Mas Aro yang merosot kebawah aku melihat oknum dibalik kasus pemukulan kepala Mas Aro dengan panci teflon. Ya, pakai panci teflon yang besar dan berat itu. "Maafkan saya, Nyonya kecil.  Saya terpaksa."  Pak Bas menatapku prihatin, kurasa dia melakukan ini karena ingin menolongku. "Tak apa Pak, tapi sekarang.. apa yang harus kita lakukan?" tanyaku kelu. "Sebaiknya kita taruh Tuan Muda Xander di sofa." Kami memindahkan tubuh Mas Aro di sofa ruang tengah.  Mungkin besok aku akan bilang dia pingsan kejatuhan panci penggorengan.  Setidaknya aku tak berbohong 100%. "Ada perlu apa Pak Bas kemari?" Dia kan supir Papa mertua, jadi Pak Bas tak tinggal serumah dengan kami. "Oh, Bapak ada perlu dengan seseorang.  Sekarang sud
last updateLast Updated : 2021-06-25
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status