"Tadi itu ... menakjubkan, Milady. Jujur saja, aku sangat bangga padamu." Leon yang sejak tadi memilih diam, membuka suara dan langsung memuji aksi Felen tadi. Ia mengikuti gadis itu dari belakang sehingga tidak melihat bahwa raut wajah Felen tampak sangat kusut. Meski begitu, Leon menyadari kalau Felen sedang tidak baik-baik saja. Terlebih setelah luka lama gadis itu kembali dibuka secara paksa. Mala dari itu, ketika Felen tidak membalas perkataannya dan masih terus menghadap ke depan dengan langkah semakin cepat, ia tidak lagi mengajak gadis itu berbicara.Mereka akhirnya keluar dari ruangan Leviathan dan kembali ke pintu awal Dimensi Ketiga. Namun, tidak seperti sebelumnya di mana Felen memilih duduk di kursi yang Leon sediakan, ia justru berdiri menghadap ke arah pintu-pintu yang hitam yang belum dimasuki dengan kedua tangan di pinggang. "Kita langsung masuk saja. Aku ingin segera menyelesaikan ini, lalu istirahat," putus Felen, tidak menerima penolakan.
Read more