Liburan ke Bali sudah usai. Saatnya kembali menjalani rutinitas seperti sebelumnya. Dan tentang permintaan bapak, aku belum terlalu memikirkannya. Biar saja mengalir sesuai takdir yang Allah gariskan. Dan malam ini, kami baru pulang dari mal. Anak-anak puas bermain di sana. “Mbak, makan di alun-alun, yuk?” ajak Fani yang duduk bersama Dinta di belakang. “Boleh, tuh.” Aku mengangguk setuju. “Fan, kamu gak ingin belajar nyetir? Buat gantian kalau kita pergi bareng.” “Iya, nih. Tante Fani kenapa gak bisa nyupir? Kan, ketinggalan jaman. Ibu aja, yang udah mau tua, bisa nyupir.” Pertanyaan polos Danis mengundang tawa keras adik semata wayangku. Mendengar aku dikatakan mau tua, tentu saja gadis itu bahagia. “Danis pinter banget, sih? Ibu udah mau tua, ya? Bener banget, tuh. Tapi, gak inget umur, dandannya suka heboh banget kalau keluar rumah.” Gadis yang duduk di sebelah Dinta tertawa terus. “Tapi, gak apa-apa. Ibu tinggal sendiri, jadi haru
Last Updated : 2021-12-30 Read more