POV Reza Waktu berjalan begitu cepat. Bergulir silih berganti bersama senyum dan tangisan yang engan berajak pergi. Tidak semua mimpi yang telah kamu perjuangkan akan selalu berujung keberhasilannya. Terkadang, usahamu hanyalah berakhir sebagai pelajaran. Ikhlas, itulah satu kata yang selalu kupaksakan pada diriku agar semua dengan mudah untuk kulalui. Andaikan rasa dendam itu bisa kuredam. Mungkin aku masih bisa mempertahankan pernikahan indah yang sejak dulu aku impikan. Tapi lagi-lagi rasa ego kembali mengalahkan segalanya dan menghancurkannya. Oe, oe, Tangis Amira melengking masuk dalam indra pendengaranku. Kupercepat kegiatanku membersihkan diri di kamar mandi. Mengingat Nining yang sedari tadi belum pulang' dari pasar. "Sebentar ya, Nak!" ucapku meriah handuk. Kemudian membalutkannya pada tub
Read more