"Nak, ibu ingin sekali kamu segera meminang Reza. Ibu rasa kamu sudah saatnya memiliki seorang pendamping," ucap Ibu dengan wajah penuh binar. Tidak bisa aku pungkiri, menginjak usaiku yang ke 28 tahun pasti ibu merasa dilema. Mungkin juga malu karena diriku yang tak kunjung menikah. Karena sudah banyak diantara teman-temanku justru sudah ada yang memiliki anak, bahkan ada yang memiliki anak lebih dari satu. "Iya Bu, nanti aku coba bicara sama Reza ya!" hiburku pada Ibu. Ibu menolehkan wajahnya menatapku. "Loh, memangnya selama ini hubungan kalian itu bukan pacaran toh?" tanya ibu dengan netra menyelidik. "Ya, kami pacaran Bu. Tapi, sudahlah Bu nanti saja aku ceritanya," ucapku lesu berajak meninggalkan Ibu di meja makan. Kubenamkan tubuhku di atas rajang, menatap langit-langit kamar yang telah dipenuhi rumah laba-laba. Pasti wanita itu t
Read more