Masih di malam yang sama.Azkia sedang tiduran, lamunannya tentang kejadian tadi yang membuatnya pingsan dibuyarkan dengan suara ponsel yang menandakan ada pesan masuk. Dia tidak segera merespon, pikirannya masih asyik berkelana."Semoga saja apa yang sudah aku pikirkan ini benar, bagaimana pun juga hanya hati yang bisa membedakan mana yang benar dan yang salah."Lalu bunyi pesan kedua membuatnya dengan malas mengambil ponsel yang berada di sampingnya, dia tercengang setelah membuka isi pesan dan foto yang dikirimkan orang yang sudah satu bulan ini tidak pernah menyerah mengajaknya bertemu, walaupun selalu dia abaikan."Maunya apa sih, tapi aku juga ingin tahu tentang masa laluku, baik aku akan menemuimu, tapi aku perlu mengirimkan foto ini kepada orang yang bersangkutan, apa reaksimu tuan menyebalkan," gumamnya.Azkia mengetikkan sesuatu beserta foto itu dengan senyum devil, ini adalah pembalasan karena Deffin tidak menghubunginya sama sekali, isi
Read more