Keesokan paginya setelah sarapan pagi bersama. Sanjaya meminta Daniel dan Andina ke ruang kerjanya. Pria satu anak itu berdiri di depan rak buku pajangan miliknya, sengaja tidak duduk di kursi kebesarannya karena ia tahu pembicaraan mereka bukan tentang bisnis keluarga. Sanjaya melipat kedua tangannya, raut wajahnya benar-benar menunjukkan sikap antagonis. "Apa kamu udah memutuskan pilihanmu, Dan?" tanya Sarasvati. Ibu satu anak ini juga memainkan perannya sebagai antagonis. Daniel mengangguk tegas lalu tersenyum, "Sudah. Aku akan keluar dari rumah ini setelah kami menikah. Benar kan, Dina?" tanya Daniel, ia menoleh, menatap Andina yang menunjukkan sikap netral. Tidak menderita, tidak merana, tidak marah, atau bahkan menangis. Andina hanya tersenyum dan mengangguk. Sarasvati tersenyum puas, seolah apa yang ia sampaikan kepada Andina kemarin benar-benar gadis itu serap dengan baik. "Ta
Baca selengkapnya