Suasana langsung berubah kacau. Para anggota organisasi yang sebelumnya duduk dengan tenang kini bergegas menuju posisi perlindungan, sementara tim keamanan melangkah cepat ke arah pintu masuk untuk menghadapi ancaman. Wijaya menginstruksikan beberapa orang untuk mengevakuasi tamu penting, tetapi Dea tetap berdiri tegak di tempatnya, meskipun wajahnya menunjukkan kecemasan."Ayo, Nyonya, kita harus keluar dari sini!" desak Toni, mencoba menarik Dea menjauh dari kerumunan. "Tidak, Toni. Ini tanggung jawabku. Jika mereka datang untuk menyerang organisasi ini, aku tidak akan melarikan diri seperti pengecut," jawab Dea dengan nada tegas. Aiden, yang berada tak jauh dari mereka, melangkah mendekat. "Dea, ini gila! Kamu bisa terbunuh! Apa pun ini, bukan tanggung jawabmu untuk menyelesaikannya sendirian," katanya, suaranya penuh emosi. Dea menatap Aiden dengan mata yang berkilat tajam. "Kamu tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi di sini, Aiden. Jika aku melarikan diri sekarang, apa
Last Updated : 2025-01-18 Read more