Keesokan harinya saat Shireen membuka mata kepalanya sedikit pening, matanya menelisik ruangan yang tampak akrab tapi bukanlah kamar pribadinya. "Hah ... aku di rumah sakit lagi," gumamnya pelan seraya mengingat apa yang menyebabkan dirinya berada di rumah sakit dan dan matanya terbuka saat menyadari ada sesuatu hal yang tidak beres kemarin. Tangan Shireen gemetar memegang perutnya dan bernapas lega saat perut buncit yang masih berada di tempatnya. Shireen semakin tersenyum saat gerakan bayi yang ada di dalam kandungannya bergerak menandakan jika sang jabang bayi baik-baik saja. "Kau masih bersama Mama, sayang. Maafin Mama ya, kita jadi berada di tempat ini lagi," katanya pelan penuh kesedihan. Shireen kembali melihat ke sekeliling, tidak ada orang di kamar itu selain dirinya. Tenggorokannya kering dan Shireen menemukan satu gelas air putih yang ada di atas nakas, tangannya menggapai gelas tersebut t
Read more