"KATAKAN SIAPA PELAKUNYA!" Suara Ardi menggelegar di ruang perawatan itu. Amarahnya memuncak sampai ke ubun-ubun. Cobaan apa lagi ini?Hani meringkih ketakutan dan memeluk Agnes erat. "Maaf, Mas. Saya bukannya mau ikut campur. Apa bisa nunggu sampai pulih nanti, baru dibicarakan baik-baik." Gadis itu mencoba menengahi, tidak bermaksud untuk ikut campur. Melihat kondisi Hani yang masih lemah, dia takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.Ardi mengusap wajahnya, lalu berkata. "Saya mau bicara dengan istri saya." Dia menarik napas, berusaha melegakan sedikit emosinya."Tapi tolong jangan kasari Mbak Hani," Agnes memohon, sejurus kemudian keluar meninggalkan mereka.Ardi mengangguk, duduk di sebelah istrinya, lalu melingkarkan lengan di bahu Hani. Dia mencoba memeluk tapi ditolak halus. Hani merasa dirinya kotor, tak pantas disentuh suaminya sendiri. "Bilang, siapa orang yang bikin kamu jadi begini." Hani hanya b
Read more