Home / Pernikahan / Menikah Dengan Pria Cacat / Kabanata 71 - Kabanata 80

Lahat ng Kabanata ng Menikah Dengan Pria Cacat: Kabanata 71 - Kabanata 80

97 Kabanata

Barang bukti dan Gugatan Cerai Santi

Jeffry mencumbu istri simpanannya dengan penuh nafsu sambil menyikap keatas rok pendek yang dipakai oleh Serli dan menurunkan celana dalamnya. Nindy menoleh kerah atasannya yang masih diam dan memberi kode padanya agar tetap tenang dan menyaksikan permainan panas yang dilakukan oleh suaminya dengan wanita lain tepat di matanya. Dengan sangat pelan Santi mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka kamera untuk merekam apa yang sedang dilakukan oleh suaminya untuk dijadikan bukti saat dirinya akan mengajukan surat cerai kepada pengadilan. Jeffry yang sudah tidak tahan ingin segera menggempur istri simpanannya langsung membuka resleting celananya dan mengeluarkan senjata nuklirnya kemudian menuntutnya memasuki lembah gua milik Serli yang selalu membuatnya merasakan nikmat dan juga ketagihan ingin memasukinya lagi dan lagi. “Apakah kamu yakin ingin melakukannya dengan berdiri seperti ini, sayang?” Ucap Serli dengan suara s
Magbasa pa

Menangis disamping Batu Nisan Kalisa

“Apakah kamu serius dengan apa yang kau katakan barusan, Serli?” Tanya Jeffry saat Serli menyudahi ciumannya. “Kenapa memangnya? Apakah kamu juga ingin membuang aku sama seperti yang dilakukan Jonathan padaku?” Ucap Serli yang menjadi marah dan perlahan berjalan mundur. “Bukan begitu maksudku, kamu tau sendiri setelah aku bercerai dari Santi nanti, aku tidak lagi menjabat sebagai direktur di perusahaan ini. Dan itu artinya aku sudah tidak bisa memberikan kamu nafkah dalam jumlah besar,” ucap Jeffry jujur. “Aku sudah tidak peduli lagi dengan jumlah nafkah besar ataupun kecil, asalkan kamu tetap berada disisiku dan terus memberiku kasih sayang, maka aku menerima kamu apa adanya,” ucap Serli. “Kamu yakin dengan apa yang kamu ucapanmu barusan?” Tanya Jeffry memastikan. “Kenapa kamu jadi bawel dan banyak bertanya sih? Jika memang kamu menginginkan aku pergi maka aku akan pergi dan mencari
Magbasa pa

Meminta Bantuan Sigit

Sigit yang baru saja sampai kantor dan baru keluar dari lift malah melihat Susan yang sedang tertawa lepas saat mendengar cerita dari Andrew. ‘Apakah kamu sudah lupa dengan peringatanku tempo hari, Susan?” Batin Sigit yang menjadi kesal dan juga cemburu saat melihat kekasihnya yang sedang tertawa dengan lepas bersama pria lain.Sigit berjalan mendekat sambil berdehem pelan supaya Susan mengetahui jika dirinya sudah kembali ke kantor.“Hai Sigit,” sapa Andrew sambil melambaikan tangannya ke udara.“Ada perlu apa anda datang kemari?” Ucap Sigit dingin dan langsung masuk ke dalam ruang kerjanya dan diekori oleh Andrew dibelakangnya.“Aku datang kemari untuk meminta bantuan bosmu akan tetapi dia tidak bisa membantuku dan malah menyuruhku untuk meminta bantuan padamu,” ucap Andrew yang langsung duduk di sofa dan memainkan kakinya diatas meja
Magbasa pa

Pengawal Pribadi Kalisa

Kedua pria asing itu menoleh kebelakang dan melihat seorang lelaki yang mempunyai postur tubuh kekar dan atletis yang terlihat sering melakukan olahraga.“Pergilah sebelum kesabaran saya habis dan berakhir menghajar kalian berdua,” ucap lelaki itu pada dua pria asing yang masih berdiri bengong sambil memperhatikannya dari atas hingga bawah.“Ayo kita pergi,” ucap pria yang hanya mengenakan celana pendek.Kalisa tersenyum manis saat pria dihadapannya melepaskan kacamata hitamnya dan sedikit menundukan kepalanya.“Apakah ini kamu, Ridho?” Ucap Kalisa.“Ternyata anda masih mengingat saya, Bu Kalisa,” jawab Ridho sopan.“Tentu saja
Magbasa pa

Merasa Dihiyanati

Dengan langkah penuh percaya diri Andrew memasuki lobi tempat dimana dulu Bram bekerja dan terpaksa mengundurkan diri karena dia lebih memilih menikahi Anisa dan juga menolak dijodohkan dengan Mira anak dari atasannya Andrew membenarkan kacamata hitam yang mentereng sempurna di hidung mancungnya dengan jari telunjuknya sambil berjalan menuju lift yang kebetulan terbuka.“Bram bilang jika ruangan mantan atasan nya ada di lantai paling atas,” ucap Andrew dan menekan tombol 25 lantai paling atas.Andrew keluar dari lift kemudian berjalan menuju meja dimana sekretaris dari Wiranto Papanya Mira sedang fokus bekerja tanpa menyadari kedatangannya.“Hello permisi, Mis” ucap Andrew dan mengetuk meja kerjanya karena sedang fokus menatap layar komputernya.“Iya, ada yang bisa saya bantu?” Ucap sekertaris Wiranto.“Apakah Pak Wiranto sed
Magbasa pa

Gerakan Seksi Bram

“Apakah kamu serius ingin menikahi Mira putri saya?” Tanya Wiranto.“Tentu saja saya serius ingin menjadikan Mira sebagai pendamping hidup saya. Dan ini pertama kalinya bagi saya mempunyai keinginan untuk meminang seorang wanita dan menjadikannya wanita satu-satunya yang akan menjadi mendampingi hidup saya hingga maut menjemput salah satu diantara kami,” ucap Andrew serius.Melihat kesungguhan yang ditunjukkan oleh Andrew, Wiranto akhirnya menyerah dan memberikan informasi jika Mira saat ini sedang berlibur ke Bali dan baru berangkat tadi pagi.Andrew tersenyum sumringah ketika calon mertuanya memberi informasi jika Mira saat ini sedang berlibur ke Bali. Dirinya tidak menyangka jika calon mertuanya akan dengan mudah memberikan informasi tentang Mira yang terus berusaha melarikan diri darinya.“Tapi kamu harus ingat, jangan pernah sekalipun kamu menyakitinya dan juga mengkhiana
Magbasa pa

Berubah Menjadi Playboy

Anisa menyipitkan matanya saat melihat tatapan kagum dan juga memuja yang ditunjukkan Mira saat melihat ke arah suaminya. ‘Dasar wanita gila! Barusan dia bilang tidak akan merebut Kak Bram lagi dariku, lalu apa-apan dengan tatapan matanya yang sangat menjengkelkan itu,” batin Anisa yang menjadi cemburu dan juga kesal saat melihat tatapan kagum dan juga memuja yang ditunjukkan oleh Mira. “Aku rasa kamu salah paham padaku, Mira. Aku menanyakan masalah itu karena aku memang ingin mengetahui kronologi yang tak mengenakan yang dilakukan oleh sepupuku itu,” ucap Anisa.“Sepupu?” Ucap Mira.“Andrew adalah sepupu dari istriku,” jawab Bram.“Begitu rupanya,” ucap Mira.“Jadi bisakah kamu menceritakan awal pertemuan kalian dan hingga berakhir kalian menghabiskan malam panas bersama di hotel,” ucap Anisa.&
Magbasa pa

Perjanjian Sebelum Menikah

“Tante Margaret sudah lama meninggal saat Andrew berusia lima belas tahun dan tiga tahun setelahnya papanya menikah lagi dengan ibu sambungnya dan sekarang sudah mempunyai anak perempuan yang berusia delapan tahun yang begitu lengket dengan Andrew jika dia sedang datang berkunjung kerumah orang tuanya,” jelas Anisa. “Jadi kesimpulannya Andrew memang sengaja menjadi seorang Playboy karena dia ingin membuat papa dan ibu sambungnya menyerah untuk menjodohkannya, begitu maksudnya?” ucap Mira. “Sepertinya iya. Karena setahuku dulu Andrew bukanlah tipe pria bajingan yang suka mempermainkan wanita seperti sekarang ini,” ujar Anisa. ‘Berarti si pria sinting ini hampir sama denganku nasibnya, akan tetapi nasib baik bagiku papa tidak menikah lagi dan memberikan aku ibu tiri yang cukup mengerikan seperti yang ada di buku dongeng anak-anak,” pikir Mira. “Kalau dilihat-lihat sifat kalian berdua itu cukup mirip,” uc
Magbasa pa

Ridho Yang Terluka Parah

Mira berlari menuju lampu merah yang sudah terlihat kacau dan berantakan akibat tabrakan antara pengendara motor dan mobil yang saling menabrakan diri.Mira mendekati seorang yang tergeletak di jalan yang masih mengenakan helm akan tetapi pakaiannya sudah robek dan menderita luka-luka sehingga mengeluarkan darah. Sedangkan motornya menjadi remuk dan terjepit di bawah mobil."Kamu kenapa sih Mira? Apakah kamu kenal dengan pengendara motor tersebut?" tanya Bram yang menjadi heran karena ini pertama kalinya dia melihat seorang Mira yang terlihat panik dan juga ketakutan.Mira langsung menggelengkan kepalanya dan melihat area sekitar seperti sedang mencari sesuatu."Are you okay?" ucap seorang pria bule yang mencoba membantu Desi untuk duduk.Desi hanya menganggukan kepalanya sambil memegang tangan nya yang sedikit lecet terkena jalan aspal yang kasar."Kalisa," panggil Desi d
Magbasa pa

Mengalami Masa Kritis

Andrew hanya diam mendengarkan Jonathan yang sedang berbicara dengan seseorang yang dia yakin itu bukan Kalisa. “Putar arah dan pergi ke rumah sakit kasih Ibu,” ucap Jonathan setelah dia menutup sambungan teleponnya. “Apa sesuatu terjadi dengan istrimu, Jonathan?” tanya Andrew yang sudah tidak tahan memendam rasa penasarannya dari tadi. “Iya,” jawab Jonathan sekedarnya.  Mira yang baru saja menutup sambungan telepon di ponsel Kalisa yang mendapatkan panggilan masuk berulang kali dari Jonathan dan selalu dihiraukan oleh Kalisa. Karena merasa terganggu dengan suara getar dan nada deringnya dengan terpaksa Mira mengangkat panggilan telepon itu, akan tetapi dia meminta izin terlebih dulu dari Kalisa. Dilihatnya Kalisa yang duduk bersebelahan dengan Desi yang sama-sama terlihat berantakan dan pakaian yang mereka kenakan terdapat bercak darah milik Ridho. Mira yang melihat keadaan itu
Magbasa pa
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status