Home / Paranormal / LEAK / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of LEAK: Chapter 11 - Chapter 20

65 Chapters

PEWARIS ILMU DAN CALON MANGSA

Setelah ritual khusus dilakukan, mereka duduk berhadapan. Hanya debaran jantung dan tarikan napas yang terdengar, kadang berirama kadang memburu, mengikuti alur pikiran masing-masing. Setelah beberapa saat terdiam, akhirnya Ni Kesumasari sebagai saudara tertua mulai bersuara. “Ningsih, Suri, sekarang kalian bersiap menerima ilmu warisan meme kalian. Persiapkan jiwa raga. Takdir tak bisa ditolak, inilah garis keturunan kita.” “Mbok Yan, seumpama aku yang dapat warisan ilmu, bisakah aku jalani dari Tanah Jawa?” tanya Ningsih dengan tatapan mata penuh selidik, beberapa kali wanita itu membenahi letak kamben dan kebayanya. Maklum saja, dia belum terbiasa dengan busana tersebut. Bu Lana tersenyum geli melihat tingkah sepupunya ini. “Ken ken? Nggak bisa begitu, Mbok,” timpal Wayan Suri sembari memegang jemari tangan kakak perempuannya. Seketika Ningsih menyambut erat genggaman sang adik, sea
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

KEBOHONGAN MEMBAWA MAUT

Bu Lana telah sadar seperti semula, dengan perubahan wajah, tubuh dan kulit yang lebih kencang dari sebelumnya. Ningsih dan Wayan Suri semakin penasaran dengan perubahan yang telah dialami sang mbok. Sungguh takjub dengan perubahan yang secepat kilat tersebut, hanya perlu waktu semalam saja.  “Mbok, ke mana aja? Kami takut, rohmu tak kembali lagi. Sudah mirip mayat, pucat, denyut nadi pun lemah. Tahu-tahu mbok siuman, mulut belepotan darah. Kami ngeri, akhirnya jadi senang, terlihat jadi lebih muda, lebih cantik. Ngapain aja sih, Mbok?” tanya Wayan suri yang memang lebih bawel dibanding Ningsih, sang kakak.  Bu Lana hanya tersenyum, menanggapi pertanyaan Wayan Suri. Hatinya sedang berbunga-bunga, harapan selama ini tercapai sudah. Dalam hati sangat berharap bahwa dirinyalah yang akan menjadi pewaris ilmu. Sekarang harus segera menyusun kata-kata untuk menyampaikan hal tersebut pada suaminya. Tak mungkin bisa disembunyik
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

ADA YANG LAIN

Setelah menempuh perjalanan satu jam karena macet, sampailah mereka di kediaman Wayan Suri. Situasi lingkungan rumah Wayan Suri yang asri masih dikelilingi areal persawahan membuat Ningsih merasa nyaman, serasa di kota asalnya di Jawa. Tak ingin berlama-lama Bu Lana segera mengajak suaminya pergi keliling kota mencari oleh-oleh untuk Ningsih yang akan pulang kampung besok. Sayang, saat mengajak kedua sepupunya, mereka tak mau. Ningsih dan Suri ingin segera istirahat karena semalaman sudah begadang. Hal tersebut tak dirasakan oleh Bu Lana. Dalam perjalanan, Pak Lana tak henti-hentinya mencuri pandang pada sang istri. Pria itu sangat heran dengan perubahan yang terjadi pada tubuh terutama wajah istrinya. Perawatan macam apa yang telah dilakukan istrinya dengan para sepupu? Hanya dalam waktu singkat, wajah yang mulai menua berganti rupa dengan kulit kencang. Bentuk tubuh pun berubah dratis, dari yang semula kendor, daging b
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

ANAK DARI RAHIM LAIN

Di balik senyum Bu Lana ada sesuatu hal mengerikan yang disembunyikan. Pak Lana hanya melihat sebagai kebaikan pada sesama, dia bangga pada sang istri. Semakin cantik paras serta semakin baik pula perilakunya. Setelah bercengkerama selama sejam, mereka akhirnya berpamitan dengan sang teman. Sejak di rumah sakit pikiran Pak Lana jadi menerawang tentang dambaan berdua yang belum terwujud hingga hari ini. Dalam perjalanan pulang, Pak Lana mencoba membahas dengan istrinya. “Bu, bagaimana kalau kita periksa ke dokter lagi. Ya, siapa tahu, kalau ke dokter lain ada jalan keluar. Umur kita semakin bertambah, harus berusaha lagi,” ucap Pak Lana sambil menoleh ke arah istrinya yang sedang asik mematutkan diri di kaca spion. “Boleh juga, emang mau periksa ke mana lagi, Pak?” Dengan tanpa melihat ke arah suaminya. Bu Lana semakin asik mematutkan diri. Kelakuan sang istri ini membuat Pak Lana jadi geleng-geleng keheranan. “Udah cantik, gak usah sering bercermin. Bisa pecah entar cerminnya.
last updateLast Updated : 2021-06-07
Read more

PETUALANGAN SESAT

Berdua memacu hasrat di atas hamparan sprei kamar hotel berbintang. Mereka telah terbuai bujuk rayu setan, sudah sama-sama melupakan janji suci pernikahan. Pak Lana tersenyum bahagia, mengecup mesra kening Sarti. Tampak cucuran keringat dan tarikan napas yang belum stabil, sisa petualangan mereka beberapa saat yang lalu. “Makasih ya, Gek. Aku makin sayang sama kamu,” ucap Pak Lana memeluk erat tubuh Sarti yang polos tanpa sehelai, seperti dirinya. Pria itu merengkuhnya tubuh Sarti semakin erat. Kedua tangan sang wanita melingkar mesra ke pinggang Pak Lana. Bagi Sarti yang notabene hanya dengan Jamal, pria satu-satunya yang mengajaknya berpetualang liar dan sekarang merasa ada pria lain yang lebih perkasa dari suaminya. “Nanti kalau ketahuan ibu gimana, Pak?” tanya Sarti sembari mendongak menatap seraut wajah tampan pria separuh baya dengan jambang yang mulai tumbuh di sana sini. 
last updateLast Updated : 2021-06-07
Read more

SIAPAKAH CALONARANG (RATU LEAK) ITU?

Ilmu leak tak pernah lepas dari sebuah nama yang melegenda yaitu Calonarang yang dipercaya sebagai guru dari ilmu leak yang sesat. Berikut ini saya sadur sebuah cerita legenda tentang asal mula ilmu leak yang berkembang jadi ilmu hitam. Ilmu yang dipergunakan oleh Calonarang sebagai alat balas dendam karena merasa diperlakukan tidak adil. Ilmu leak hanya diturunkan Calonarang kepada pengikutnya dalam garis keturunan wanita. Ilmu ini akan memilih pewarisnya sendiri tak bisa diminta maupun dihindari. Sekali sumpah terucap anak cucu keturunan dalam garis wanita (ibu) akan menjadi penerus ilmu leak. Semoga cerita berikut berguna untuk menambah wawasan bagi kita semua. Agar bisa lebih berhati-hati dalam menyikapi hidup dan lebih bisa jaga diri agar kita terperangkap ilmu sesat dan juga tak akan jadi korban ilmu hitam . Lebih baik mencegah/ menghindari selagi bisa agar aman sejahtara hidup kitam. Seberapa kuat ilmu hitam akan tetap kalah dengan kekuatan yang maha dahsyat, Sang Maha Pencip
last updateLast Updated : 2021-06-07
Read more

MUSNAHNYA JANIN SEMALAM

Mobil bergerak ke arah kota menyusuri deretan pertokoan, lalu berhenti tepat depan warung nasi campur. Pak Lana dan Sarti berjalan saling berpelukan mesra. Warung masih sepi, hanya ada tiga orang pembeli. Mereka bisa leluasa memilih tempat duduk dan akhirnya tempat duduk di pojok belakang yang jadi pilihan. Mereka layaknya pasangan remaja yang sedang jatuh cinta, mata saling berpandangan mesra, tangan saling menggenggam. Tak lama kemudian terdengar suara sirine ambulans semakin mendekat. Akhirnya melewati depan warung. Si pemilik warung segera keluar, ia merasa mengenal dengan seseorang yang duduk di kursi depan dalam ambulans. “Pak, itu seperti Bli Putu, menantu tuan rumah, ya!” teriaknya pada seorang pria yang barusan sampai depan warung dengan mengendarai motor. Tangan wanita pemilik warung ini asik menunjuk pada ambulans yang mulai menjauh. “Memang! Barusan Bapak ke rumahnya. Bayi Gek Mang ilang,&rd
last updateLast Updated : 2021-06-07
Read more

KEHAMILAN YANG DIHARAPKAN

Sudah tiga hari ini badan Sarti meriang, perut mual, setiap mencium aroma menyengat bawaanya ingin muntah. Pagi ini saja sudah beberapa kali muntah, badan terasa lemas, perut terasa perih. Mau apa pun terasa tak enak, jadi serba salah. Mulut terasa ingin yang masam-masam, beruntung dirinya masih punya persediaan jus dalam kemasan Sarti segera mengambilnya dari dalam kulkas. Begitu meneguk minuman tersebut, badan terasa segar kembali. Dia tak ingin ke mana-mana, hanya ingin rebahan saja. Seharusnya pagi ini dirinya ke pasar, persediaan beras dan kebutuhan yang lain sudah habis. Apa daya tubuhnya lemas, kepala pun pening. Sarti hanya mampu tiduran saja, menunggu keadaan tubuh membaik. ‘Tok ... tok ... tok’ “Nduk, Sarti ...”Terdengar suara Mak Nah di pintu depan, Sarti pun segera bangun dan melangkah, lalu membuka pintu. Seketika terlihat wajah wanita separuh baya yang terlihat cemas.
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

PENGAKUAN DOSA

Mereka melakukan perjalanan menuju kota, senyum lebar tersungging di bibir Pak Lana. Apa yang didambakan bertahun-tahun, kini jadi kenyataan. Pria berkulit eksotis ini hampir menganggap diri mandul, sampai merasa minder dengan keluarga besar dan kawan-kawan yang lain. Akhirnya, kini ia akan segera menjadi seorang bapak. Pak Lana pun sibuk merangkai impian dan harapan untuk calon buah hatinya. “Sayang, sejak kapan tahu kalau hamil?” tanya Pak Lana sembari memegang tangan Sarti dengan tangan kiri, dikecupnya berkali-kali. “Sudah beberapa hari ini nggak enak badan, tapi hari ini mulai mual dan muntah-muntah. Ada bau menyengat dikit aja, bawaannya pengen muntah.” “Kita periksa ke dokter, sekalian minta obat anti mual. Kasian kamu, Sayang! Nggak bisa makan, bisa kurang gizi kamu dan anak kita nanti,” timpal Pak Lana sesekali menoleh ke arah wanita yang duduk di sebelahnya. 
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more

TAKDIR YANG BERBICARA

Malam yang cerah dengan bercahaya rembulan, mobil Pak Lana memasuki pelataran indekos. Mobil diparkir di sisi kanan agar dekat dengan kamar Sarti. Pria hitam manis ini masih berseragam khas pakaian adat Bali, terlihat semakin berkarismatik. Dia segera turun lalu melangkah ke arah kamar Lek Dirman, yang berada di sebelah kamar kekasihnya. Beberapa menit yang lalu, Sarti memberitahu, jika kedatangannya ditunggu di kamar Lek Dirman. Pria itu mengetuk pintu sembari memberi salam. Pintu terbuka, rupanya Sarti yang menyambutnya. Raut wajah Pak Lana seketika sumringah. “Maaf, ya! Papi masih pake seragam. Pulang kerja langsung ke sini,” ucap Pak Lana sambil menampakkan deretan giginya yang rapi. “Gak apa-apa. Ayo masuk, Pi!” ajak Sarti yang berdaster motif kembang jepun, semakin menampakkan aura keibuan. Pak Lana cekatan memegang tangan Sarti, kemudian berbisik, “Kayaknya udah s
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status