Home / All / LEAK / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of LEAK: Chapter 21 - Chapter 30

65 Chapters

KEBAIKAN HATI SAUDARA MADU

Setelah melalui bermacam ritual keagamaan secara Hindu, akhirnya Sarti sah menjadi istri kedua Pak Lana. Sesaat setelah acara usai Pak Lana berbisik pelan sembari menggandeng tangan istrinya. “Kita bulan madu, Sayang. Ada surprise untuk wanita tercantik Papi.”  “Apaan sih, Pi?” “Kalau dikasih tahu, bukan surprise namanya,” ucap Pak Lana menarik tangan sang istri ke arah mobil. Dalam perjalanan Sarti berulang kali bertanya dan selalu hanya dibalas senyuman oleh Pak Lana. Dia pun semakin dibuat penasaran oleh tingkah suaminya itu. Sarti pun hanya bisa cemberut. Pak Lana yang jahil, makin tertawa lebar saat melihat sang istri cemberut. Sampai akhirnya, mobil sudah memasuki gerbang sebuah perumahan. Saat mulai memasuki jalan perumahan hanya ditemui rumah-rumah berjejer, Sarti pun semakin dibuat bingung. Apa maksud suaminya dengan berbulan madu
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

MADU SEPAHIT RACUN

“Matur suksma nah. Kirain sudah tak mau kenal Bli lagi. Telah menyakiti Mbok Yan kamu. Bli udah lama pengen punya anak,” ucap Pak Lana sembari mengiringi langkah Wayan Suri keluar rumah.  Sarti memegang tangan Wayan Suri, tak menyangka ada orang sebaik ini. Padahal dia saudara dekat Bu Lana. Masih punya hati welas asih sesama, tak menaruh benci, walau sang sepupu telah disakiti hatinya. “Terima kasih banyak, Mbok. Hanya Tuhan yang bisa membalasnya. Aku tak bisa kasih apa-apa, kapan pun mau main sini, silakan! Pintu kami selalu terbuat untuk Mbok Gek,” ucap Sarti sembari menitikkan air mata.  Wayan Suri menghadap ke Sarti, dielusnya perut wanita cantik di depannya ini lembut. “Nggak usah mikir apa-apa, Mbak. Tolong jagain ponakanku, ya. Jangan terlalu capek. Jaga kesehatan, makan makanan bergizi. Semoga nggak rewel lagi perutnya. Pamit ya, Mbak. Pamit, Bli!&rdqu
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

RITUAL KAJENG KLIWON

Semalam Ni Kesumasari—nama gadis Bu Lana—dapat balasan pesan dari Pak Lana. Pagi ini masih berpakaian adat karena habis selesai melakukan sembahyang di sanggah, Ni Kesumasari pergi ke rumah baru untuk memberikan pisang. Dia mengendarai motor perlahan sembari mengamati jalan. Wanita bermuka oval ini baru pertama kali berkunjung ke rumah madunya dan sebelumnya tak pernah melewati daerah ini. Wanita berambut digulung ini harus sering-sering mengamati gps yang sengaja ditaruh di holder. Untunglah rumah baru yang ditempati Pak Lana dan Sarti terletak di pinggir jalan, sehingga mudah diketemukan. Rumah besar dengan pagar tinggi berwarna putih, kini berada tepat di depannya. Sarti turun dari motor lalu menekan bel. Beberapa saat terlihat dari celah-celah besi gerbang seorang wanita separuh baya mendekat. “Selamat siang, Bu. Maaf cari siapa ya?” tanya wanita tersebut. “Selamat s
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

TERBAKAR MANTRA DAN DOA

Malam Kajeng Kliwon tiba membawa kesan mistis di lingkungan sekeliling. Hawanya lain dari malam biasanya. Kajeng Kliwon adalah saat bertemunya energi dalam alam semesta yang ada di Bhuana Agung menyatu dalam Bhuana Alit atau tubuh manusia itu sendiri. Malam Kajeng Kliwon dipergunakan untuk berbuat ugig (sejenis pengeleakan, teluh dan sebagainya) oleh orang yang menekuni ilmunya.   Pada waktu rerainan Kajeng Kliwon, saat itu bangkitnya Bhuta Kala (Bhebutan) yang merupakan kekuatan negatif. Anggapati/Bhuta Kala yang menghuni tubuh manusia dan makhluk lainnya, ikut bangkit.   Ia akan mengganggu manusia apabila keadaannya sedang melemah atau dikuasai oleh angkara murka. Maka tidaklah mengherankan apabila ada manusia yang gelap mata tega membunuh teman, saudara, maupun orang tuanya sendiri. Saat itu manusia dikuasai oleh nafsu angkara murka. Dalam keadaan tersebut, manusia dikendalikan Bhuta Kala.   Untuk menetralisir keadaan
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

MENCARI KEBAHAGIAAN SEMU

Sejak peristiwa kedatangan bayangan hitam dari penjelmaan ilmu leak, kini Pak Lana lebih ekstra hati-hati menjaga Sarti. Pria berperawakan tegap itu sudah tiga bulan tak pernah pulang ke rumah lama. Sejak mengetahui istri pertamanya penganut ilmu sesat, sang pria tak ada rasa simpatik lagi. Justru rasa benci muncul sesekali dalam hati Pak Lana. Ilmu yang sangat dia benci keberadaannya, kini telah menempel dalam tubuh istri pertamanya. Bila ada acara keagamaan di desa maupun ke pura Pak Lana lebih suka langsung ke tempat acara. Entahlah, sepertinya langkah kaki berat berjalan ke arah sana. Sudah tak ada kepentingan lagi dirinya ke rumah lama.  Hari ini Pak Lana sedang ada keperluan ke kantor desa, kebetulan juga perangkat desa belum lengkap, memang masih terlalu pagi. Dalam diamnya sembari melihat ke arah jalan depan kantor desa, dirinya merenung. Pria itu semakin menyadari ada perbedaan sejak Bu
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

JANIN YANG SELAMAT

Malam ini Bu Lana telah mempersiapkan segala keperluan ritual secara komplit. Asu Bang Bungkem, Ayam Cemani hitam mulus, kelapa gading dengan sesaji yang lain. Kali ini harus bisa berhasil, dia tak mau gagal kedua kalinya dan tak ingin mendapat hukuman lagi. Darah Asu Bang Bungkem dan Ayam Cemani telah dicampur jadi satu dalam kelapa gading yang telah dipotong sisi bagian atas, sebagian tulang belulang kedua hewan telah pula dimasukkan dalam kelapa sembari melantunkan matra pemujaan bagi Ratu Kegelapan. Dirinya yang telah berbalut kain putih, mengolesi sekujur tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan darah tersebut. Setelah merasa sekujur tubuh telah terbalur dengan darah, dia pun bersila di depan meja sesaji. Sebuah kemenyan dibakar menyusul sebuah dupa dihidupkan. Di atas meja sebuah lampu minyak bercahaya temaram, tangan wanita setengah baya ini terulur di atas bara api lampu, sesaat dari arah api tercium arom
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

PERTEMUAN YANG MELEGAKAN

Setelah merencanakan dari beberapa hari kedua pasangan yang beda usia ini pun memberanikan diri berkunjung ke rumah Pak Lana dan Sarti. Bu Lana dari dua hari yang lalu sudah menelepon suaminya untuk meminta izin bertemu. Tentu saja permintaan Bu Lana diterima dengan senang hati oleh Pak Lana. Pria itu tahu apa  yang diinginkan sang istri pertama tersebut karena dia telah dapat kabar dari dokter yang memeriksanya. Pak Lana mempersilakan istrinya ini datang sore hari. Hari ini Bu Lana sudah bersiap-siap di depan teras menunggu pacarnya menjemput. Beberapa saat menunggu akhirnya sang pacar datang dan mereka segera berboncengan ke arah rumah baru Pak Lana. Jarak rumah mereka sekitar lima belas kilometer dan memakan waktu sekitar dua puluh menit perjalanan. Setelah melewati jalanan macet kedua orang tersebut sudah sampai di depan rumah baru. Bu Lana segera turun dari motor lalu memencet tombol bel di sebelah kiri pintu g
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

CADANGAN TUMBAL BARU

Tiba saatnya malam Kajeng Kliwon, Bu Lana melakukan berbagai persiapan untuk ritual. Dalam otaknya telah tersimpan bakal janin yang terpilih untuk dijadikan tumbal. Beberapa hari wanita itu telah mengamati calon tumbalnya. Kini, segala pelengkap sudah tersedia, ayam cemani, asu bang bungkem, banten khusus, tiga buah canang, kemenyan dan dupa. Tampak di atas meja terdapat dua arca kecil Dewi Durga dan Ratu Nating Girah/Calon Arang. Kedua arca sudah diusap dengan minyak wangi khusus, beraroma menyengat dan darah kental dari asu bang bungkem. Sebuah kalung dari rangkaian melati dilingkarkan pada kedua leher arca. Bunga tujuh rupa telah direndam dalam air, dupa dan menyan telah dihidupkan dibakar. Telur tembean ayam kampung telah ditulis rajah dua inisial nama pemilik janin. Tinta dari darah ayam cemani dipakai untuk menuliskannya. Ni Kesumasari—nama gadis Bu Lana—duduk menghadap meja persembahan. 
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more

AKANKAH AKHIR SEBUAH KISAH?

Setelah mengadakan upacara mepamit pada keluarga, Ni Kesumasari ( Nama Bu Lana ditanggalkan karena sudah cerai) kemudian mengikuti calon suami ke sebuah masjid untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Kini, dia telah sah menjadi penganut agama Islam dan siap untuk menikah secara Islam. Sore itu suasana sangat indah dan teduh, warna jingga semburat di ufuk barat segera menenggelamkan sang raja siang. Perlahan langit mulai gelap, satu persatu bintang bertaburan di angkasa, berkelip-kelip tertimpa cahaya rembulan. Sebuah tenda hajatan telah berdiri di tengah halaman. Pelaksanaan ijab kabul akan dilaksanakan esok pagi di rumah Ni Kesumasari. Sebagian keluarga pihak pengantin pria ada yang menginap di sana. Mereka membantu persiapan pernikahan di pihak wanita. Untuk pernikahan ini Ni Kesumasari dan calon suami sepakat dijadikan satu di rumah mempelai wanita sekaligus acara resepsi. Seluruh perangkat desa diundang oleh Ni Kesum
last updateLast Updated : 2021-11-02
Read more

SAATNYA SEMUA TAHU

Sang pria seketika berlari ke arah kamar. Dia khawatir dengan keadaan calon istrinya. Langkah pria itu terhenti depan pintu yang jebol lalu berdiri terpaku. Dalam ruangan  telah dipenuhi asap pekat hingga tak tampak lagi apa yang ada di dalam. Dia perlahan memasuki kamar sembari meraba dinding mencari keberadaan sakelar lampu. Beberapa kerabat telah berkerumun di depan kamar. Salah seorang menyalakan senter untuk membantu Bang Deni—calon suami Ni Kesuma—agar bisa menemukan sakelar. Akhirnya Bang Dani telah menghidupkan lampu kamar dan betapa terkejut melihat keadaan kamar yang porak poranda. Tiba-tiba pria tubuh pria berambut gondrong itu lunglai lalu bersimpuh di lantai. “Astaghfirullah ... Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Ni?” Pria ini menangis terisak-isak sembari menatap nanar tubuh hangus terpanggang di depannya. Demi mendengar teriakan Bang Deni seketika para ke
last updateLast Updated : 2021-11-03
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status