Home / Romansa / SAHABATKU MADUKU / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of SAHABATKU MADUKU: Chapter 51 - Chapter 60

75 Chapters

51 - Ditolak

BAB 51DITOLAK(Arga dan sekertarisnya sudah pulang ke indonesia.) - FarestaSetelah mengirim pesan itu, Faresta langsung menatap wanita yang ada dihadapannya."Kauu masih belum keluar," tegur Faresta menatap tajam, wanita yang menundukan kepalanya."Tolong Tuan, jangan pecat saya," pinta wanita itu memegang kaki Faresta."Pergilah! aku tak mau melihat wanita yang jual mahal sepertimu!" usir Faresta menendang wanita itu sampai terjatuh."Tolong Tuan, Ibu saya sedang sakit, jangan pecat saya," isak wanita itu menangkupkan tangannya memohon."Sudah tau Ibumu sakit, pake jual mahal lagi," geram Faresta menjambak rambut wanita itu."Sakittttt," rintihnya memegang rambut yang masih dijambak Faresta.Faresta berjongkok, agar tatapan mereka berada satu garis. "Aku bisa membantumu, asal kau mau jadi istri kontrakku, sampai anakku lahir dari rahimmu," tawar Faresta tetapi disuguhi gelengan olehnya."Apa maumu sialan!"
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

52 - Jatuh sakit

BAB 52JATUH SAKIT"Ishhhh, kapan Farhan pulang. Aku bosen di rumah terus," gerutu Nayla menaruh cemilan di meja."Sellaaaaa," panggil Nayla berteriak membuat Sella berlari ke arahnya."Farhan kapan pulang sih, apa belum ada kabar? aku bagaikan burung dalam sangkar emas," keluh Nayla menyandarkan tubuhnya di sofa sesekali mengelus perutnya yang sudah buncit."Sebentar lagi Nyonya, Tuan Farhan sudah memberitahu jika sekarang akan ke sini," sahut Sella berjongkok memungut bekas kulit kacang yang berserakan.Suara bel berbunyi membuat mereka berdua saling bertatapan, Sella langsung berdiri lalu pamit untuk membukakan pintu."Aku ikut Sell," ucap Nayla bangkit dari duduknya lalu ikut pergi ke pintu utama."Assalamualaikum," ucap Farhan memamerkan senyuman, saat matanya bertubruk dengan manik Nayla."Walaikumsalam," seru mereka berdua."Ini aku bawakan oleh - oleh sebagai permintaan maaf, karena menyuruhmu berdiam diri d
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

53 - Kebetulan bertemu

BAB 53Kebetulan bertemuRangga dan Aruna, langsung membawa Anisa pergi ke rumah sakit. Saat sampai di sana, ia langsung di bawa ke ruang rawat, Atha yang mengantar Mamanya melihat itu. Dirinya mendekat lalu bertanya kepada mereka. "Assalamualaikum, Om, Tante," sapa Atha membuat kedua orang tua Anisa menoleh."Walaikumsalam, ada apa ya Nak?" tanya Rangga bingung, sedangkan Arum masih menatap anaknya yang tengah di periksa."Anisanya kenapa?" tanya Atha membuat Rangga memincingkan matanya."Kamu kenal anak saya?" Bukannya menjawab Rangga malah bertanya."Iya Om, saya orang yang mengantar Anisa pulang dari rumah sakit," sahut Atha sopan."Oh ternyata kamu, makasih ya," seru Rangga menepuk bahu Atha."Sama - sama, Om.""Gimana keadaan anak saya Dok?" tanya Arum saat Dokter keluar membuat kedua pria itu menoleh penasaran."Anak Ibu, kekurangan nutrisi dan dehidrasi berat. Harus di infus dan istirahat yang c
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

54 - Cobaan

BAB 54COBAAN"Atha, kamu mau di sini?" tanya Bundanya saat melihat jam tangan yang melingkar di lengannya."Enggak Bund, tapi besok aku ke sini lagi boleh?" tanya Atha menatap Anisa yang tengah Arum suapi."Boleh kok, tapi apa tidak merepotkan?" bukan Anisa yang menjawab malah Aruna yang menyahuti."Dia itu banyak seminar yang harus di isi Mah, jadi pasti repot," ucap Anisa dibalas gelengan oleh Atha."Aku lagi Free besok, jadi santai aja. Boleh gak saya yang menjaga anak Tante, Om?" tanya Atha sekali lagi."Sangat boleh," sahut Arum."Ya sudah, kami pamit pulang. Assalamualaikum," ucap Atha lalu mengajak Ibundanya keluar."Mama, istirahat aja," seru Anisa saat melihat mata sang Ibu sudah mulai mengantuk."Enggak, Mama mau jagain kamu," ucap Aruna menggelengkan kepalanya, lalu menaruh piring yang sudah habis makanannya."Mata Mama tinggal lima wat lho," tegur Anisa lalu Ibunya menutup mulut karena menguap.
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

55 - Flashback

BAB 55FLASHBACKAruna membuka pintu dan menemukan, Dokter Erika tengah menjaga Anisa yang tengah terlelap."Assalamualaikum, Dok," sapa Aruna mendekati Anisa."Walaikumsalam, akhirnya Ibu datang karena saat ini Anisa membutuhkan Ibu," sahut Erika membuat Arum semakin bingung."Membutuhkan saya, memang suaminya mana?" tanya Aruna mengelap keringat yang ada di dahi Anisa."Kemarin dia ke sini, tapiiiiii, hanya mengambil anaknya dan membayar lunas semua biaya persalinan Nyonya Anisa," terang Erika membuat Aruna memicingkan matanya berusaha mengerti."Mengambil anaknya, maksud kamu apa?" tanya Aruna sekali lagi."Iya Nyonya, dia hanya mengambil anaknya, lalu pagi tadi seseorang mengirim ini," ucap Erika memberikan surat cerai yang diletakan di meja."Apa ini," ucap Aruna menatap kertas lalu memegang dadanya yang tiba - tiba terasa sesak."Astafirullah," ucap Erika spontan lalu memegang Aruna yang hendak jatuh."
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

56 - kedatangan mereka

BAB 56Kedatangan merekaSinar mentari masuk ke celah jendela, tidak membuat seorang wanita terusik dari tidurnya. Jam sudah menunjukan pukul 07:14 WIB, tapi ia belum ada tanda - tanda membuka mata. Lingkaran hitam di bawah netranya sangat terlihat jelas, bahwa dirinya tidak istirahat dengan cukup. "Assalamualaikum,  Tante, Om," sapa seorang pria mengetuk pintu ruangan Anisa."Walaikumsalam, Eh Nak Atha." Rangga mendekati Atha yang membawa bingkisan lalu menerimanya."Tak usah repot - repot, membawa ini," ucapnya berbasa - basi lalu menaruh ke meja."Beruntung anak Nak Atha ke sini," seru Aruna membuat Atha hanya membalas senyuman."Kami nitip Anis ya, soalnya ada pekerjaan yang sulit sekali ditinggal," ucap Rangga menatap Atha penuh harapan."Boleh Om, saya siap menjaga Anis," sahut Atha dengan suara beratnya."Terimakasih Nak Atha," ucap mereka berdua."Kami pamit pergi dulu, tolong jaga Anis. Maaf mere
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

57 - Rencana Arga

BAB 57RENCANA ARGANayla tengah menimang Haidar yang sudah berusia sebulan, dengan perut yang buncit memang sedikit susah. Netranya melihat Farhan yang sibuk dengan berkas - berkas kantornya, pria itu resmi bercerai dengan Anisa. Dirinya sesekali menghela napas karena sudah mulai lelah, karena tidak ada tanda - tanda suaminya menemukan keberadaannya. Melangkah mendekati Farhan, lalu menaruh susu karena Haidar sudah tertidur pulas."Farhan," panggil Nayla membuat pria itu menoleh."Ada apa?" sahutnya lembut."Susu Haidar habis, aku pergi belanja dulu ya, sama Sella," pamitnya dibalas anggukan oleh Farhan."Haidar jangan dibawa, aku kangen sama dia," pintanya mengambil Haidar dalam gendongan Nayla."Assalamualaikum, aku pergi dulu," ucap Nayla bangkit lalu melangkah keluar, tak lupa memanggil Sella."Kita mau ke mana, Nyonya?" tanya Sella setelah masuk ke mobil bersamanya."Ke minimarket dulu," sahut Nayla menyandarkan tubu
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

58 - Melancarkan rencana

BAB 58MELANCARKAN RENCANAPagi buta Nayla melangkah ke dapur, menyiapkan susu untuk Farhan dan menambahkan obat tidur ke minuman itu. Setelah selesai ia melangkah mendekati kamar Farhan, mengetuk pintu lalu membukanya saat seorang yang di dalam mengizinkan."Nayla," ucap Farhan spontan, terkejut melihat orang yang mengetuk pintu adalah kekasih hatinya."Ada apa?" tanya Farhan mendekat sambil mengeringkan rambutnya yang basah karena tadi habis keluar dari kamar mandi."Tidak ada. Hanyaaaa, ingin memberikan ini padamu," ucap Nayla menyodorkan segelas susu kepada Farhan."Kena angin apa, kamu membuatkan aku susu," seru Farhan bingung, tapi menerima susu buatan Nayla lalu menaruhnya di nakas."Mungkin bawaan bayi," sahutnya bingung lalu duduk di ranjang."Ada apa lagi?" tanya Farhan membuka lemari lalu mengambil baju dan memakainya."Aku menunggu kamu meminum susu buatanku," balas Nayla dengan wajah malu - malu membuat Farhan
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

59 - Niat Atha

BAB 59NIAT ATHAAkhirnya Cery sampai ke rumah, setelah dua jam dia habiskan untuk belanja. Melangkah masuk ke dalam, naruh barang - barang diatas party. Membuka kulkas, dan meneguk air dingin hingga tandas. Netranya menangkap sebuah plastik kecil di tempat sampah, menundukan mengambil itu lalu menatapnya dengan teliti. "Bukannya ini obat tidur," gumam Cery lalu menaruh obat itu di party."Siapa yang meminumnya, bukankah tadi gak ada," ucapnya pada diri sendiri."Aku tanya Nyonya aja, tapi masa Nyonya yang minum obat ini," ujarnya lagi memukul kepalanya karena berpikir begitu bodoh."Aku tanya aja ahhh," monolognya sendiri lalu melangkah mencari Nayla di seluruh ruangan, tapi tidak ditemukan bahkan Haidar juga tidak ada membuatnya jadi panik."Mungkin, di kamar Tuan Farhan," bisiknya pada diri sendiri lalu berjalan ke pintu kamar majikannya."Tuan Farhannnnn," panggil Cery mengetuk pintu beberapa kali, tapi tidak ada sahuta
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more

60 - Kembali

BAB 60KEMBALI"Kepalaku pusing," Farhan bangkit dari tidurnya sambil memegang kening yang berdenyut."Tuan, ini minum," ucap Cery menyodorkan gelas yang berisi air, membuat Farhan menatapnya sebentar lalu meraih gelas itu dan meneguknya hingga tandas."Saya kenapa?" tanya Farhan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang."Apa Tuan minum obat tidur?" tanya Cery memastikan apa tuduhannya benar."Obat tidur? yang benar saja saya 'kan ada rapat nanti siang," sahut Farhan datar."Sekarang sudah malam Tuan, kata dokter Tuan meminum obat tidur yang sangat banyak," seru Cery membuat Farhan bingung."Saya tidak minum Cery, sebentarnya apa yang terjadi," ucap Farhan jengkel menatap baby sister itu."Seperti Nyonya Nayla yang memberikan obat tidur itu," ujar Cery membuat dirinya ditatap tajam oleh Farhan."Jangan asal nuduh kamu!" geram Farhan membuat Cery mundur karena terkejut."Saya tidak asal menunduh Tuan, sekarang
last updateLast Updated : 2021-06-09
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status