Home / Romansa / Terjebak Pernikahan dengan CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Terjebak Pernikahan dengan CEO: Chapter 71 - Chapter 80

93 Chapters

Bab 70 Apa yang Terjadi?

Di dalam kamar mandi yang sangat besar, David sudah membuka semua pakaiannya. Ia berdiri di bawah pancuran air sambil menundukkan kepala dengan kedua tangan berada di pinggang. Air hangat yang mengguyur seluruh tubuhnya, tidak mampu membuat perasaannya tenang."Asih, sial!""Begitu pentingkah anak haram itu di mata Ayah?" gerutunya, memikirkan adik beda ibu yang akan segera kembali ke dalam negeri dan menggantikannya di kantor.Walau dulu ibu Danial sangat menyayangi David melebihi rasa sayangnya pada anak kandungnya sendiri, itu semua karena wanita itu takut di buang oleh Darwis. David bisa merasakan hal itu—kasih sayang tidak tulus dari ibu tirinya. Dan pada akhirnya, setelah hampir dua puluh delapan tahun hidup di rumah Darwis, wanita itu tidak tahan dan pergi ke luar negeri bersama Danial.Apakah itu yang dinamakan menyayangi anak tiri melebihi anak kandungnya sendiri?Tidak ingin terus memikirkan tentang kedua orang itu, David segera men
Read more

Bab 71 Pengendara Belum Ditemukan

"Sebenarnya, apa yang terjadi di kantor?" "Yah, seperti yang tadi kukatakan. Ayah tidak mengizinkan aku untuk kembali bekerja. Mungkin alasannya adalah ... kau! Ayah tidak suka aku masih berhubungan denganmu, karena kau adalah mantan seorang pelayan. Jadi, sebelum aku sukses membangun usahaku yang baru, aku ingin kau tetap tinggal di kota Lyon bersama dengan kakak dan kakekmu, rawatlah kandunganmu dengan baik. Di sana, kau tidak akan kekurangan apapun. Sedangkan bersamaku ... mungkin kau dan bayi kita akan kesulitan. Jadi, kumohon ... sekarang berhentilah!" "Izinkan aku untuk mengantarmu kembali ke rumahmu, dan berbicara pada kakekmu. Kau mau, kan?" tambah David dengan nada suara yang sangat pelan. Membuat Elyana merasa bersalah karena sudah berprasangka buruk pada pria itu. "Aku tahu, ini hanya kesalahpahaman saja. Jika ayahku tahu keadaanmu yang sebenarnya, mungkin dia tidak akan mengancamku dengan mengusirku dari perusahaan. Tapi ... aku tidak ingin Ayah m
Read more

Bab 72 Bukan Wanita Miskin

Di sore hari, Darwis sudah tiba di bandara kota Lyon seorang diri. Ia segera menghentikan taksi untuk diantar ke alamat rumah yang sudah ia tulis sesuai informasi dari Edwin tadi siang. Di dalam taksi, Darwis duduk di kursi penumpang dengan tidak sabar. Ia tidak sabar ingin segera sampai di rumah keluarga Elyana dan ingin segera memastikan putranya baik-baik saja. "Bisa lebih cepat, Pak!" pinta Darwis pada sopir taksi itu dengan nada memaksa. Membuat sang sopir segera mengangguk. Dia melajukan mobilnya dengan cepat sesuai permintaan Darwis. Darwis bersandar di kursi belakang dengan santai, menatap setiap sudut kota yang ia lalui dengan perasaan cemas dan takut—memikirkan keadaan putranya sekarang. Walau kemungkinan orang yang kecelakaan itu bukanlah David, tetap saja ia merasa cemas jika belum melihat putranya dengan mata dan kepalanya sendiri. "Anak itu memang tidak bisa dikasih tahu, sudah diancam dengan dikeluarkan dari perusahaan,
Read more

Bab 73 Bertemu Pelayan Jelek

Di ruang tamu yang sangat luas itu, Yuan Louis dan Darwis duduk bersama sambil sesekali Darwis bertanya tentang kabar kecelakaan Elyana. Walau masih tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang, namun, Darwis mulai yakin ketika melihat putranya—David turun dari lantai dua dan berjalan menghampiri mereka berdua di ruang tamu. Ketika mereka bertatapan, terlihat kening David mengerut, terlihat heran menyadari ayahnya sudah ada di rumah ini. "Ayah? Sedang apa Ayah di sini?" tanya David sebelum berjalan ke arah mereka. "Dasar anak bodoh! Mengapa tidak memberitahuku kau pergi ke kota Lyon? Jika kau memberitahuku sejak awal, mungkin kita bisa pergi bersama," jawab Darwis dengan menebalkan muka. Seolah dirinya adalah seorang ayah yang baik, yang sangat sayang kepada David dan menantunya—Elyana. David tidak menjawab. Ia berjalan mendekat dan duduk di sofa kosong yang ada di sana. Sambil duduk, David sambil terus memperhatikan ayahnya. Ia mera
Read more

Bab 74 Tidak Rela

"Setelah menikah dengan orang kaya, kau semakin cantik saja, Pelayan Jelek!" ejek Alex dengan penuh kelicikan. Ia masih menunduk, berbisik lagi di telinga Elyana, "Itu sangat menguntungkan bagiku!"Setelah itu, Alex kembali menegakkan punggungnya, menatap wanita lemah itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.  Tapi-tiba keningnya mengerut. Ia teringat dengan nama wanita yang sedang ia cari. 'Elyana!'"Pelayanan Eli ...." panggil Alex secara pelan. "Bukankah Tuan Muda David selalu memanggilmu dengan nama Elyana?""Apa nama aslimu sungguh Elyana?" tanyanya lagi dengan nada mengintrogasi. Terdengar tidak sabar, juga sangat penasaran.Elyana yang mendengar hal itu segera menoleh kembali pada Alex. Ada secercah cahaya penuh harap dari sorot matanya ketika menatap pria itu. Alex mengenali dirinya sebagai nona kedua yang sedang dicari semua orang. Mungkin pula Alex akan menolong Elyana dan memberitahu keberadaannya pada keluarga Louis.Namun tiba-tiba
Read more

Bab 75 Tidak Ditemukan

"Tapi Isabel, jika kita menolong pelayan Eli dan juga memberitahu keluarga Louis tentang keberadaan pelayan Eli, sudah pasti kita akan mendapatkan uang lima juta dolar dari mereka. Tapi, jika kita membiarkan Pelayan Eli mati, apa kau yakin, belum tentu kau dan Tuan Muda David akan bersama," ucap Alex dengan cemas. Pasalnya, Alex tahu, setelah keluarganya menipu keluarga Demino dengan mengganti pengantin wanitanya, David sudah tidak menginginkan pernikahan dengan Isabel lagi. Mungkin, jika Elyana benar-benar meninggal pun Tuan Besar Demino pasti mencari wanita lain lagi untuk David, tidak mungkin kembali menjodohkannya dengan Isabel. Jika semua tebakannya benar, sudah pasti Alex tidak akan mendapatkan keuntungan apapun, termasuk mengambil kembali perusahaan Danu dari tangan Darwis Demino. "Papa tenang saja!" Isabel mulai meyakinkan Alex, "Masih banyak cara untuk mendapatkan David kembali. Sekalipun itu harus dengan cara-cara licik! Yang jelas, aku pasti akan m
Read more

Bab 76 Membatalkan Pernikahan

Siang hari, di kediaman keluarga Louis sudah ada Dimitri dan juga kedua orang tuanya, tidak lupa dengan bocah lucu dan menggemaskan—berusia enam tahu—yang merupakan  anak dari Dimitri. Mereka semua datang atas undangan dari Asisten Judis tadi siang. Mereka semua berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan masalah pernikahan Rosyana dan juga Dimitri. Karena Yuan Louis tidak ada di sini, jadi sekarang yang membuka pembicaraan adalah Logan Louis, anak tertua di keluarga itu. Logan mulai berkata pada Dimitri dan juga orang tuanya, "Begini! Saya, selaku orang tua Rosyana, ingin menyampaikan keinginan kami untuk mempercepat pernikahan Ros dan juga Dimitri. Mereka sudah bertunangan berbulan-bulan, kami rasa, tidak ada salahnya jika kita membicarakan pernikahan mereka, dan segera menggelar pesta pernikahan. Acara kita semua segera menjadi anggota keluarga, hehe!" Logan sedikit tertawa agar menciptakan suasana yang santai dan nyaman. Tentu itu disambut
Read more

Bab 77 Lima Tahun Kemudian

"Saya minta maaf! Masalah ini, kita masih bisa membicarakannya. Walau tadi Dimitri berbicara demikian, namun saya yakin, dia tidak sungguh-sungguh untuk mengatakannya." Ayah Dimitri mencoba untuk meyakinkan Rosyana dan juga ketiga pamannya agar tidak mempercayai kata-kata putranya. Ia khawatir ucapan Dimitri akan menyinggung perasaan mereka.Selain tidak enak, Fandes juga merasa malu dengan sikap putranya yang tiba-tiba membatalkan pernikahan.Namun Dimitri masih kukuh dengan pendiriannya. "Tidak Ayah! Aku serius, tidak sedang bercanda! Aku—"Brak!"Sudah, cukup!" Tiba-tiba Logan memukul meja dengan keras untuk menghentikan perdebatan antara Fandes dan juga Dimitri.Logan juga sudah mendengar semua ucapan dan ketidakbersediaan Dimitri untuk menikahi keponakannya—Rosyana. Sebagai orang tua, jelas, Loga merasa tidak enak dengan cara Dimitri yang seperti ini. Jika pria itu ingin membatalkan pernikahan, mengapa tidak dari kemarin saja, saat
Read more

Bab 78 Membawa Putranya Kembali

Hari ini, cuaca sangat cerah dan segar ketika mereka bertiga keluar dari gedung apartemen dan berjalan menuju tempat parkir. Sinar mentari terasa hangat di negara Italia—tempat tinggal Elyana dan juga putranya, sekarang. Tapi, beberapa jam lagi Elyana bersama putranya—Alvano Louis—akan segera terbang ke negara Prancis untuk pulang ke kampung halamannya untuk menemui keluarga Elyana.Setelah tiba di tempat parkir apartemen, Elyana dan putranya segera naik ke dalam mobil Arvan untuk diantar ke bandara internasional yang ada di pusat kota."Besok, aku akan menyusul kalian ke Prancis. Hari ini aku masih banyak pekerjaan, jadi belum bisa pergi ke manapun," ucap Arvan yang saat ini sedang mengemudikan mobil dengan santai. Sesekali ia menoleh ke arah wanita di sampingnya sambil memegang roda kemudi.Elyana pun mendengarnya. Ia segera menoleh ke samping dan balas melihat pria yang begitu baik terhadapnya. Lalu mengangguk. "Enh!""Terima kasih, K
Read more

Bab 79 Daddy!

Di jalan raya yang cukup padat, David mengemudikan mobilnya dengan lincah. Ia mengejar taksi yang tadi ditumpangi oleh wanita dan anak laki-laki itu yang sekarang sudah semakin jauh. Namun, seberapa cepat David mengejar, taksi itu sudah tidak terlihat lagi. Ia kehilangan jejak dan tidak tahu taksi itu membawa wanita dan anak itu pergi ke mana."Aish, sial!" maki David sambil memukul roda kemudinya dengan satu gerakan. Ia menggigit kuku jarinya sambil terus berpikir.Tadi, ketika melihat seorang wanita dan anak kecil berdiri di seberang jalan, David merasa tidak asing dengan wajah wanita itu. Tiba-tiba jantungnya berdebar kencang dan rasanya akan segera keluar melalui mulutnya. David terkejut juga merasa tidak percaya dengan apa yang tadi dia lihat. Wanita itu sangat mirip dengan istrinya yang sudah meninggal lima tahun yang lalu.Namun dipikir lagi, itu rasanya tidak mungkin."Jika wanita itu benar adalah Elyana, seharusnya dia membawa anak kembar, bukan
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status