Leta hanya diam dipeluk Aksa, mau menghindar pun percuma. Semuanya memang benar. Dia tak dapat mengelak.Bi Prima belum bersuara, dia masih menangis, dia merasa tak kuat menopang dirinya. Tapi sebelum dia jatuh, dia ditahan suaminya dan menuntunnya untuk duduk. Dia memegangi dadanya yang rasanya sesak."Tuan Aksa, duduklah. Mari bicarakan ini secara terbuka," ucap Paman Gandhi, dia mencoba menerima semuanya meskipun dia juga sebenarnya malu.Aksa mendorong tubuh Leta untuk duduk, kemudian Aksa juga duduk di sebelahnya. Melihat Leta yang hanya menunduk, dengan badan gemeteran menahan tangis."Ada apa ini, kenapa Bibi menampar Aletha?“ tanya Aksa menurunkan suaranya.Diam, tidak ada yang menjawab. Bibi Prima menatap kosong ke arah depan. Sedangkan Paman Gandhi terlihat sesekali menoleh pada istrinya."Maaf Tuan, sepertinya kami tidak bisa bekerja pada Tuan. Kami akan segera pergi dari sini," ucap Paman Gandhi memandang Aksa.Leta yang mendenga
Read more