Beranda / Romansa / Mantan Bos / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Mantan Bos: Bab 41 - Bab 50

167 Bab

Bab 41 |Penculikan

Kring! Kring!Naura hanya melirik suaminya yang mulai menjauh saat ponselnya berdering."Astaga, sebenarnya ada apa ini?" tanya Naura pada benda mati di depannya.Sedangkan setelah memastikan keadaan sudah benar-benar aman, Arya mengangkat panggilan tersebut dan terdengar suara berat seseorang yang sangat ia kenai dari seberang sana."Bagaimana?" tanyanya."Aku sudah menemukan latar belakangnya termasuk latar belakang keluarganya," jawab orang di seberang sana yang diketahui bernama Mastur, orang yang dibayar Arya untuk menyelidiki Chiko."Siapa dia? Aish! Kenapa kau tidak langsung mengatakannya saja?" protes Arya yang sudah dibuat penasaran dengan penjelasan tangan kanannya tersebut."Aku tidak bisa mengatakannya di telepon. Mari kita bertemu di tempat biasa," jawab sekaligus ajak pria itu."Baiklah," sambut Arya dan langsung mengakhiri sambungan telepon."Aku ikut," cicit Naura yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-30
Baca selengkapnya

Bab 42 |Dalam bahaya

"Eros buka pintunya! Ini Kakak." Panggil Naura menekan-nekan bel apartemen dan memperlihatkan wajahnya ke kamera CCTV untuk memeriksa tamu yang datang. Namun, tidak ada respon dari sang adik membuat wanita itu menjadi panik dan sebisa mungkin Arya langsung menenangkannya. "Kita harus menemukannya segera. Bisa saja dia dalam bahaya sekarang." Perkataan Mastur yang tidak mengerti situasi membuat Arya langsung melotot memberi isyarat agar pria itu jangan meneruskan perkataannya. Akan tetapi, sepertinya pria itu tidak peka akan kode yang sudah Arya berikan. "Apa maksudmu dalam bahaya?" tanya Naura menatap tajam kearah tangan kanan suaminya. "Astaga apa yang dia lakukan," geram Arya dalam hatinya. Mencoba berpikir tenang akhirnya Naura mencoba menekan beberapa digit nomor untuk membuka password apartemen sang adik. "Semoga saja masih sama," harapnya. "Bagaimana?" tanya Arya. Istrinya itu hanya menggeleng lemah dan menghela n
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-01
Baca selengkapnya

Bab 43 |Kembali ke rumah

Setelah acara makan malam bersama sahabat dan seniornya, wanita itu benar-benar pulang ke rumah orangtuanya. Ia menatap rumah besar itu beberapa lama. Tempat yang ia tinggalkan sebulan terakhir membuatnya begitu merindukan rumah besar tersebut. "Sayang." Sofie langsung berlari untuk memeluk putri kesayangannya. Setiap malam ia terus menangis memikirkan bagaimana nasib putrinya di luar sana. Ia sudah makan atau belum? Apakah tidurnya nyaman? Ia makan apa hari ini? Ya, itulah beberapa pertanyaan yang selalu mengganggu pikirannya setiap malam. "Ibu apa kabar? Aku sangat merindukanmu." Tanya sekaligus ungkap Zora seraya membalas pelukan hangat dari ibunya. Sampai suara deheman menghentikan acara peluk-pelukkan tersebut. "Apa kau tidak merindukan Ayah?" Tanya Geraldi pura-pura memasang wajah sedih. Putri sulungnya itu hanya tersenyum dan menatap ibunya sebentar sebelum kemudian ia berjalan untuk memeluk pria yang telah menjadi cinta
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-01
Baca selengkapnya

Bab 44 |Pertemuan yang tak terduga

Plak! Plak!Baskoro menampar kedua pipi Eros dengan sangat keras untuk membangunkannya dari pingsan. Pria dewasa itu sudah sangat tidak sabar untuk bermain-main dengan anak tirinya tersebut."Bangun bodoh! Aish! Apa dia mati?" pikir Baskoro ketika tidak ada tanda-tanda pria itu akan bangun.Lantas ia pergi dan tak lama kembali membawa seember air dingin dan Byurr!"Selamat pagi, Eros Sayang," sapanya ketika anak tirinya itu mulai sadar setelah semalaman penuh tidak sadarkan diri."Aish! Kenapa tidurmu lama sekali? Apa kau tidak tahu aku sudah tidak sabar bermain-main denganmu, hmm?" Lagi-lagi ia tersenyum menyeringai seraya memegang wajah Eros dengan kasar, "katakan apa password berangkas itu!"Eros terus memberontak dengan kekuatan yang ia punya. Namun, tetap saja kekuatannya itu masih kalah jauh dengan pria tidak punya hati di depannya. Apalagi keadaan tangan serta kaki Eros yang terikat membuat pergerakannya sangat terbatas.Buk! B
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-01
Baca selengkapnya

Bab 45 |Dendam

"Eros maafkan ibu," racau Naima yang masih berada dalam pelukan menantunya.Kini mereka sedang berada di dalam mobil milik Arya, menunggu kabar selanjutnya dari para pria yang sudah mengendap-ngendap masuk ke bangunan tua di dekat hutan yang dijadikan lokasi penculikkan.Naura melirik sekilas wanita yang telah melahirkannya, lalu tak lama terdengar suara dengkusan yang cukup keras.Memang setelah pertengkaran hebat yang diakhiri oleh ungkapan kekecewaan Naura pada ibu serta adik pertamanya, mereka semua memaksa untuk ikut menyelamatkan Eros.Meski pada akhirnya tetap saja mereka semua diperintah untuk tetap berada di dalam mobil dengan 2 pengawal. Sedangkan Mastur, Arya dan Endru sudah masuk ke dalam dan mungkin kini sedang bertarung dengan para anak buah Baskoro."Tuhan, lindungilah mereka semua," harap Naura terus berdoa dalam batinnya, "bertahanlah dek. Mereka akan segera menyelamatkanmu"***"Ah, ternyata kau telah bertemu dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-02
Baca selengkapnya

Bab 46 |Misi penyelamatan

Aku tidak bisa berdiam diri seperti orang bodoh. Eros, tunggu ibu, nak. Ibu datang, sayang." Gumam Naima seraya membuka pintu mobil dengan kasar dan berlari untuk menyusul Arya, Endru dan juga Mastur."Aish! Apa ibu kalian sudah bosan hidup?" Pekik salah satu pengawal merasa geram dengan kecerobohan wanita paruh baya tersebut."Kalian tetap tunggu di sini. Jangan ada yang keluar! Aku akan menyusul ibu kalian," lanjut pengawal itu memperingatkan."Zim, jaga mereka," perintahnya kepada pengawal satunya."Aku ikut." Naura ikut turun dan tidak lama Kirana pun melakukan hal yang sama.Argh!"Kenapa kalian begitu batu?" Pengawal yang diketahui bernama Zam itu menggerang frustasi."Apa kau akan diam saja disaat seluruh keluargamu dalam bahaya?" tanya Naura penuh intimidasi."Aish! Baiklah, tapi tetap berada di belakang kami. Jangan sekalipun bertingkah diluar pengawasan kami berdua." Tunjuk Zam pada 2 wanita berkepala batu di hadapann
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-02
Baca selengkapnya

Bab 47 |Antara hidup dan mati

"Cepat tarik pelatukmu!" Seru Naima sudah siap menyambut kematiannya. Argh! Baskoro berteriak sekeras mungkin dan menjambak rambutnya seperti orang gila sebelum dor! Ia menarik pelatuk itu dalam satu tarikan napas dan menembakkan pelurunya. "Tidak!!" Naima masih memejamkan matanya ketika suara tembakan terdengar. Ia langsung jatuh terduduk karena lemas. Lalu meraba tubuhnya yang mungkin sudah terkena tembakan, tetapi tunggu! Di mana lukanya? Kenapa ia tidak merasa sakit? Lantas ia memberanikan diri untuk membuka matanya dan betapa terkejutnya ia ketika melihat keluarganya berlari ke arahnya dan ke arah putra bungsunya. Naima juga melihat mantan suaminya yang sudah di bawa oleh polisi tanpa perlawanan. Siapa yang Baskoro tembak? Entah kenapa pikirannya menjadi sangat lambat untuk mencerna keadaan ini. Sampai pada akhirnya ... "Eros!" Naima langsung berlari ke arah putranya yang sedang dibukakan ikatannya oleh Arya dan juga Endru
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-03
Baca selengkapnya

Bab 48 |Penyesalan

Sudah 1 minggu setelah penculikan dan sampai saat ini Eros belum juga memberikan tanda-tanda ia akan sadar. "Ibu." Panggil Naura seraya menghampiri sang ibu yang enggan melepaskan genggaman tangannya dari tangan si bungsu. Walau putra bungsunya itu masih terbaring koma, tetapi Naima masih bisa merasakan kehangatan dari tangannya yang lemah. Dibelailah rambut lembut milik Eros dengan gerakan sepelan mungkin. Naima tidak ingin jika sentuhannya itu membuat alat-alat asing yang terpasang di tubuh putranya bergeser dan dapat menyakitinya. "Kau tahu Nak, 27 tahun yang lalu, saat seorang bayi laki-laki menggemaskan lahir dengan suara tangisan kerasnya yang terdengar begitu indah di telinga kami, saat dokter mengatakan bayi itu lahir dengan selamat tanpa kekurangan apapun itu adalah hadiah Tuhan yang paling berharga untuk Ibu dan ayah," ucap Naima tidak menghiraukan kedatangan putri pertamanya, wanita itu terus meracau, membuat hati Naura mencelos dan tanpa berpikir
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-03
Baca selengkapnya

Bab 49 |Memaafkan

Meski sedang melewati hari-hari yang sulit, tetapi Zora tidak pernah absen bekerja. Karena janjinya pada Eros untuk menyukseskan produk terbaru KA Group. Seperti hari ini, pagi-pagi buta sekali ia sudah berada di kantor untuk mengecek langsung sudah sejauh mana proses pembuatan produk tersebut. "Kapan produk ini akan dipasarkan?" tanya Zora pada salah satu tim nya. "Aku rasa sebentar lagi. Hanya saja kita memiliki sedikit masalah," jawab Vio. "Kau tahu kan beberapa supermarket besar memutuskan tali kerjasama dengan perusahaan ini? Sedangkan manager keuangan mengatakan setidaknya kita harus menjual satu juta pcs untuk mengembalikan profit." Jelasnya panjang kali lebar. Seandainya CEO tampan kita masih ada di sini mungkin aku tidak akan sesetress ini. Setidaknya mata dan hatiku terhibur ketika melihat wajah rupawannya." Pungkasnya seraya membayangkan wajah mantan atasannya yang sedang duduk memperhatikan para karyawannya melakukan presentasi, atau saat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-04
Baca selengkapnya

Bab 50 |Terbongkar

"Seperti yang ditampilkan dalam slide, bahwa kami akan melakukan promosi salah satunya dengan cara memanfaatkan salah satu aplikasi yang kini sedang sangat terkenal di masyarakat," jelas Zora. Ia mengarahkan sinar laser pada papan putih besar. Hari ini dia harus mempresentasikan bagaimana cara memasarkan produk makanan instan tersebut. "Para konsumen yang membeli akan diberikan tantangan untuk membuat sebuah kreasi semenarik mungkin yang nanti harus mereka post dalam bentuk video untuk memperebutkan hadiah menarik dari perusahaan. Menurut saya ini akan sangat menarik minat konsumen untuk membeli," lanjut Zora menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya. Seseorang mengacungkan tangannya, ingin bertanya pada rencana yang baru saja Zora paparkan. "Seberapa persen Anda yakin cara ini akan berhasil mengembalikan profit?" tanya manajer keuangan. Sebelum menjawab, Zora memejamkan kelopak matanya dan menarik napas lalu membuangnya secara perlahan. Wanit
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status