Naura menatap sedih dinding di depannya seraya mengusap perut datarnya. Tidak lama kemudian lelehan kristal mulai membasahi pipinya. Wanita itu menangis dalam diam. "Aku cari-cari ternyata kau--" Arya tidak melanjutkan ucapannya ketika melihat cairan bening itu keluar dari mata indah istrinya. "Sudah jangan dipikirkan terus," ujar Arya menarik Naura ke dalam pelukannya. Dia sangat tahu apa yang sedang istrinya itu rasakan. "Mas, maafkan aku. Karena belum bisa memberimu keturunan," ucap Naura disela isak tangisnya. Mereka telah mengikuti program bayi tabung, tetapi ternyata program itu tidak membuahkan hasil. Dan itu membuat jiwa Naura terguncang. Meski keluarga Arya ataupun keluarganya tidak mempermasalahkan kapan ia akan hamil, namun tetap saja Naura merasa menjadi istri dan menantu yang gagal. "Mas," panggil Naura dengan suara pelan. "Iya, Sayang?
Terakhir Diperbarui : 2021-06-20 Baca selengkapnya