"Zora." Panggil Zani menepuk tangan wanita itu untuk membangunkannya. "Lima menit lagi," kata Zora semakin menenggelamkan wajahnya. "Pak Eros sudah datang. Kau bisa kena amuk kalau dia sampai melihatmu tertidur di kantor. Aish ... cepat bangun! Tadi kau menyuruhku untuk membangunkanmu kalau Pak Eros datang," cerocos Zani membuat wanita itu mengangkat kepalanya dan meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku lalu memasang wajah cemberut. "Uh, ternyata kau ini cerewet sekali," eluh Zora. Zani yang baru menyadari akan sikapnya hanya tersenyum kikuk seraya memainkan ujung rambutnya. "Ah, maaf aku hanya tidak ingin kau mendapat masalah." Manik wanita itu berbinar dan langsung menarik kursi kerjanya untuk lebih dekat dengan Zani. "Kau baik sekali. Aku jadi terharu." "Maukah kau menjadi sahabatku?" Lanjut Zora menggenggam tangan wanita itu. Zani yang masih terkejut dengan perlakuan Zora yang tiba-tiba refleks melepaskan genggamannya, da
Last Updated : 2021-06-18 Read more