Home / Pendekar / LANTING BRUGA / Chapter 981 - Chapter 990

All Chapters of LANTING BRUGA: Chapter 981 - Chapter 990

1302 Chapters

Rencana Ke Alam Asura

Lanting Beruga berlatih siang malam tanpa henti hanya untuk menguasai teknik angkara jagad. Seno Geni melarang Lanting Beruga untuk makan meskipun sesuap nasi jika dia tidak berhasil menguasai teknik itu.Jadi yang dikonsumsi oleh Lanting Beruga hanyalah sember daya pelatihan saja, untuk menunjang tubuh pisiknya.Semua yang dilakukan oleh Seno Geni mungkin terlihat sedikit kejam, tapi semua itu demi kebaikan Lanting Beruga. "Bagaimana perkembangannya?" tanya Dewa Beralis Tebal ketika datang melihat latihan Lanting Beruga."Dia berkembang sangat cepat, opsesinya terhadap makanan membuat dia berlatih lebih keras. Dewa Beralis Tebal, bagaimana keadaan yang lain, apa yang mereka lakukan?" tanya Seno Geni."Semua orang sibuk berlatih setiap harinya, Ares dan Satrio Langit berlatih siang malam setelah mengetahui Lanting Beruga berlatih begitu gigih. Mereka berdua tampaknya tidak ingin kalah untuk kedua kalinya saat melawan Dewa Kehancuran.""Anak muda memang harus seperti itu, berlatih ke
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

Mahluk Aneh

Hari ini Sang Jenius baru menyelesaikan sebuah alat untuk membuka portal alam bawah. Dia menggunakan dua pisau pembelah dimensi untuk menciptakan gerbang yang menghubungkan antara alam manusia dan alam asura.Warna gerbang itu sedikit hitam dengan corak merah, berdiri tegak menghadap ke arah matahari terbenam.Gerbang itu akan diaktifkan ketika hari menjelang malam, karena pada saat itu dimensi alam asura akan menjadi sedikit lebih lemah.Konon katanya, ketika hari menjelang malam, beberapa Asura kuno bisa menembus dimensi mereka untuk pergi ke alam manusia.Berdasarkan dari cerita tersebut, maka Sang Jenius menganjurkan agar menunggu matahari terbenam.Lanting Beruga telah bersiap untuk pergi melintasi ruang dan waktu. Dia ditemani oleh Garuda Kencana, yang bersikukuh untuk mengikuti pemuda itu.Setelah matahari mulai berlabuh di lautan, sinar merah terang mulai terlihat di langit barat.Ini adalah tanda awal gerbang akan terbuka."Jangan bermuram wajah ...." Lanting Beruga berusaha
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

Menyelamatkan Anak Asura

Setelah beberapa lama dan sama-sama tidak mengerti apa yang diucapkan satu sama lain, akhirnya Lanting Beruga menyerah berbicara kepada dua asura tersebut. "Terserahkan kalian berdua, aku akan melanjutkan perjalanan ...." Lanting Beruga mulai melangkahkan kakinya ke sembarang arah, tida pula tahu dimana utara atau dimana selatan, lagipula percuma pula jika dia mengetahui arah mata angin.Namun anehnya, dua anak asura itu malah mengikuti Lanting Beruga kemanapun pemuda itu pergi. Ini bukan tanpa alasan, karena setiap Lanting Beruga menuju ke sebuah tempat, maka tempat itu akan menjadi aman dari serangan hewan buas.Apakah ini sebuah kebetulan saja atau pula karena hal lain, Lanting Beruga tidak menyadarinya.Yang jelas dua anak asura itu terus mengikuti dirinya kemanapun dia pergi."Walah ....perasaan aku tadi berada di sini?" tanya Lanting Beruga kepada dirinya sendiri.Sebenarnya dia telah melewati tempat itu beberapa kali, tepatnya telah tiga kali dalam satu hari ini. Lanting Berug
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

Dunia Asura

Cukup lama Lanting Beruga menemani dua anak asura itu. Hingga akhirnya salah satu dari mereka yang mengalami luka parah bisa tertolong juga.Tangis bahagia akhirnya pecah pula, satu sama lain saling memeluk, menciptakan suasana yang begitu haru.Melihat hal itu, Lanting Beruga hanya tersenyum tipis, benar-benar tidak menduga jika anak-anak asura saling mencintai satu sama lain. Berbeda dari apa yang dia dengar di dunia manusia, dimana anak-anak biasanya cendrung angkuh dan menghalalkan segala cara untuk menjadi kuat."Kau pasti manusia ...."ucap Anak Asura yang baru saja sembuh dari luka dalamnya, "ibuku pernah menceritakan mahluk seperti kalian di dunia lain, kau memang mirip dengan apa yang ada di dalam cerita ibuku. Kau tidak punya tanduk, ekor dan sayap."Lanting Beruga menggaruk kepalanya beberapa kali, jelas tidak mengetahui apa yang sedang diucapkan oleh anak asura tersebut."Kau pasti tidak tahu apa yang kami ucapkan bukan, sama seperti kami yang tidak tahu bahasa yang kau gun
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more

Tujuan Lanting Beruga

Seorang wanita menyeramkan datang pula setelah dipanggil oleh tetua desa. Wajahnya hitam dengan mata yang buta, dia tidak mempunyai sayap, tepatnya kedua sayap penyihir tersebut telah hilang mungkin patah atau mungkin pula ada yang memenggalnya.Ketika penyihir itu mendekati Lanting Beruga, dia tampaknya sedikit ketakutan. Memang benar dia buta, tapi dia masih bisa merasakan keberadaan Lanting Beruga dengan jelas, bahkan lebih jelas dari asura yang memiliki mata."Manusia ini bukan manusia sembarangan, ada banyak misteri di dalam dirinya yang tidak dapat dijabarkan dengan kata-kata..." gumam penyihir tersebut.Kemudian dia menciptakan sebuah jimat yang diletakan tepat di leher Lanting Beruga. Jimat tersebut berupa kalung dengan liontin batu berwarna hitam.Setelah memakai jimat tersebut, penyihir itu kemudian menanyakan nama pria tersebut."Lanting Beruga ...." ucapnya."Akhirnya kau bisa menggunakan bahasa ras bangsa kami ...." Penyihir itu tersenyum kecil, hanya menampakan dua gigi
last updateLast Updated : 2022-08-03
Read more

Sebuah Pemukiman

Perjalanan Lanting Beruga di dunia Asura rupanya tidak sesederhana yang dia pikirkan. Meskipun Garuda Kencana telah menggunakan seluruh kecepatannya untuk melaju dengan sangat cepat, tapi nyatanya untuk mencapai tujuannya masih sangat lama.Dia baru berjalan 3 hari tiga malam, tapi tujuannya masih belum mencapai setengah perjalanan.Burung kecil yang diciptakan penyihir masih melaju cepat, tampaknya memang tidak kelelahan. Namun karena ha ini, Garuda Kencana malah lebih menggila lagi.Dia terbang melebihi kecepatan suara, sangat cepat hingga jika ada benda di atas pundak burung itu pasti terlempar jauh. "Kau benar-benar gila," ucap Lanting Beruga."Burung kecil itu membuat aku kesal," ucap Garuda Kencana."Bukankah dia bukan mahluk hidup?""Tetap saja membuat aku kesal," jawab Garuda Kencana."kau ini ...."Setelah terbang melintasi langit, Lanting Beruga akhirnya mulai melihat adanya tanda-tanda keberadaan sebuah pemukiman besar.Pemukiman itu berada di tengah-tengah barisan gunung
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

Kemunculan Sang Ratu

Lanting Beruga berpikir keras untuk menutupi bau di tubuhnya, tapi sialnya dia tidak menemukan benda yang bisa dijadikan untuk menyamarkan aroma darahnya.Hingga akhirnya, dia teringat akan lumpur. Kebetulan sekali, dia menemukan genangan lumpur tidak jauh dari tempatnya.Baru pula hendak mencelupkan dirinya ke dalam genangan tersebut, tiba-tiba Asura Kuno langsung berteriak di dalam relung kepalanya."Lanting, jangan kau lakukan itu, kau bisa mati .... coba perhatikan dengan baik!"Lanting Beruga memperhatikan genangan lumpur, rupanya sangat panas. Ini adalah lumpur belerang dari gunung merapi. Lanting Beruga tidak mungkin bertahan dari panasnya lumpur tersebut dengan posisi tubuh seperti ini. Mungkin tidak akan mati karena dia punya tulang dan otot yang sangat kuat, tapi tetap saja hal ini akan membuat dirinya terluka.Karena itu, Asura Kuno menyarankan agar Lanting Beruga tidak melakukan tindakan yang bodoh."Hehehe ....kau benar," ucap Lanting Beruga.Pemuda itu kemudian mencari b
last updateLast Updated : 2022-08-04
Read more

Kekuatan Dewi Kematian

Lanting Beruga tertawa kecil mendengar semua pembicaraan itu. Dia kemudian berbisik kecil di telapak tangannya, "Kencana, sepertinya kau akan diincar oleh seorang ratu asura karena telah membunuh ular kesayangannya.""Bukankah kau juga berperan dalam hal ini?" gumam Asura Kuno di kepala Lanting Beruga."Hehehe ...sepertinya memang begitu, kita dalam masalah sekarang.""Kau masih bisa tertawa, itu artinya kau masih sangat tenang," timpal Asura Kuno.Namun ucapan itu tidak perlu dijawab oleh Lanting Beruga. Kenapa dia memiliki energi batin yang melimpah, itu karena dirinya memiliki mental dan jiwa yang kuat. Bagaimana dia takut akan ratu asura tersebut?Di sisi lain, Ratu Asura itu alias Dewi Kematian mulai mengintrogasi satu persatu asura di tempat tersebut. Namun tentu saja tidak ada yang mau mengku, bahkan mereka saja tidak tahu mengenai kematian ular berkepala tiga itu.Hal ini membuat Dewi Kematian menjadi sangat geram. Tampaknya dia ingin sekali menghabisi seluruh asura di pemukim
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more

Tengkorak Dari Sang Raja

"Ini adalah akibatnya bagi siapapun yang berani berbicara dengan diriku," ucap Dewi Kematian itu. "Sekarang, mengakulah siapa yang telah membunuh ular kesayanganku!"Tidak mungkin ada yang mengaku, tapi mereka juga tidak bisa tidak mengaku, karena pada akhirnya kejadiannya akan tetap sama. Dewi Kematian akan membunuh mereka.Sekarang asura-asura itu hanya terdiam membisu, sambil berharap jika Dewi Kematian ini mengampuni mereka yang jelas-jelas tidak bersalah.Dewi Kematian menatap banyak asura itu satu persatu, kemudian dia mendekati asura kecil.Sepertinya, dia akan membunuh asura kecil tanpa dosa tersebut.Melihat hal itu, hampir saja Lanting Beruga keluar dari persembunyiannya dan bertarung melawan Dewi Kematian itu, tapi tiba-tiba bawahan Dewi Kematian berbisik di telinga Dewi Kematian."Dewi, Raja Asura dari barat membuat kekacauan di laut hitam.""Apa yang dilakukan tua bangka itu di wilayahku?""Kami tidak tahu, tapi sebaiknya Dewi segera pergi ke Laut Hitam untuk memastikanny
last updateLast Updated : 2022-08-05
Read more

Raja Raksasa

Di Laut Hitam.Seorang raksasa yang merupakan raja dari negri lain yang berbeda dengan Negri yang dipimpin oleh Dewi Kematian.Dia sedang mengamuk di sana, menghancurkan apapun yang ditemuinya. Banyak sekali Asura yang berada di bawah pimpinan Dewi Kematian meregang nyawa karena raksasa besar tersebut.Tidak tanggung-tanggung, ukuran raksasa itu hampir dua kali pohon kelapa di dunia nyata. Dia memiliki sepasang sayap yang lebar, seandainya sayap itu direntangkan maka beberapa rumah manusia di bawahnya tidak akan terkena sinar matahari atau pula tetes air hujan."Raja Raksasa, kenapa kau membuat kekacauan di wilayah kami?" salah satu Asura yang merupakan petinggi Dewi Kematian terlihat kelelahan setelah berusaha menghentikan amukan Raja raksasa tersebut. "Apa kau berniat melanggar perjanjian perdamaian antara kita?""Perjanjian perdamaian katamu?" Raja Raksasa itu malah mengangkat gadah besar dan melayangkan senjata itu ke arah petinggi Dewi Kematian tadi.Nyaris saja gadah itu membunu
last updateLast Updated : 2022-08-07
Read more
PREV
1
...
979899100101
...
131
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status