Semua Bab Suami Dibuang Sayang: Bab 831 - Bab 840

Keesokan harinya, di kamar Michael, dia menerima banyak kunjungan dokter. Mark yang mendatangkan mereka. Karena Michael meninggalkan rumah sakit kemarin, Mark khawatir dengan kondisi Michael. Jadi dia mendatangkan dokter ahli untuk memeriksa luka Michael.Untungnya, luka Michael tidak tambah parah. Dia cukup beristirahat beberapa hari di rumah sakit. Setelah para dokter itu pergi, dengan ragu Michael berkata pada Mark, "Jangan lakukan hal ini lagi. Aku bukan hewan piaraan yang harus diurusi oleh banyak orang."Mark menatap Michael dan berkata, "Jika kamu tidak meninggalkan rumah sakit, aku tidak akan memanggil dokter.""Jadi ini salahku sendiri?" kata Michael sambil mengangkat alis. Mark menggosok hidungnya dengan canggung. Dia berkata, "Jangan cemas. Aku sudah menyuruh anak buahku untuk mengawasi Bella. Kali ini tidak akan terjadi apa-apa. Kalau tidak, aku akan menanggung akibatnya dengan menggundulkan rambutku.""Memangnya aku ingin melihatmu gundul. Wajahmu akan semakin jele

Informasi ini membuat Amanda seperti tersambar petir. Mustahil. Bagaimana bisa seorang tuan muda Keluarga Han memilih pengantin dari keluarga kecil seperti Keluarga Su? Michael tuan muda dari Keluarga Han? Ini pasti bercanda. "Kamu salah. Tidak mungkin Michael tuan muda Keluarga Han. Kenapa dia memilih Keluarga Su?" tanya Amanda."Jika kamu tidak percaya, tanya saja sepupumu, Edward. Dia tahu identitas Michael. Tapi kupikir dia sudah memberitahukan hal ini padamu," Evie tersenyum. Kemudian dia berbisik pada Amanda, "Jangan bilang siapa-siapa ya. Jika hal ini sampai bocor, mungkin nyawamu akan terancam. Kamu tahu kan sekuat apa pengaruh Keluarga Han dari Yanjing?"Setelah itu, Evie melangkah mundur. Alasan dia melakukan ini adalah karena dia ingin membela Michael. Bagaimana bisa Amanda menghina Michael seperti itu? Evie yakin Amanda pasti tidak akan membeberkan informasi ini. Apalagi jika Amanda mengkonfirmasi kepada Edward. Edward pasti menyuruh Amanda untuk menjaga informasi ini

Dulu, Amanda selalu bersikap sombong ketika datang ke perusahaan. Karena walaupun statusnya hanya karyawan biasa, dia merasa punya hubungan khusus dengan Edward. Tapi hari ini, sikap Amanda berbeda. Tidak peduli siapa pun yang dia temui, Amanda merasa kalau orang lain sedang menertawakan dirinya. “Apa yang terjadi dengan Amanda hari ini? Sikapnya aneh sekali, dia terlihat lebih diam.”"Iya betul, aneh sekali. Biasanya dia selalu lantang memanggil orang ketika datang ke kantor. Tapi hari ini dia seperti takut terlihat oleh orang lain.”“Jangan-jangan kita sudah melakukan kesalahan.”Orang-orang mulai membicarakannya. Lalu langsung beredar rumor kalau Amanda akan dipecat. Kekuatan omongan memang luar biasa. Ketika dia datang ke kantor Edward, Edward sedikit bingung dengan sikap Amanda. “Ada apa?” Edward bertanya singkat. “Aku mau bertanya tentang sesuatu. Kamu harus menjawabku dengan jujur,” tembak Amanda. Edward tersenyum dingin. Semenjak dia mulai dengan perusahaan ini,

"Bu, kamu sedang apa dan kenapa kamu menampar pipimu sendiri?” Seorang anak laki-laki bangun dari tempat tidur dan bertanya dengan polos. Perempuan muda itu bersemangat menghampiri tempat tidur, lalu memegang tangan anak laki-laki itu, “Nak, kamu selamat. Seseorang sudah membayar semua biaya pengobatanmu. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.”Anak laki-laki itu sebenarnya masih setengah sadar bangun dari tidurnya. Dia mendengar ucapan ibunya samar-samar. Walaupun dia masih muda, tapi dia sudah mengerti kalau pengobatan penyakitnya ini akan butuh banyak sekali biaya. Dan sekarang seseorang akan menanggung semuanya. "Bu, kamu pasti sangat lelah. Tidak ada seorang pun di sini,” ujar anak laki-laki itu pelan. Perempuan muda itu menoleh dan melihat Henry sudah pergi. Dia lalu segera berdiri dan berlari ke pintu bangsal. Ketika dia membuka pintu, tidak ada seorang pun di koridor. Apakah barusan hanya ilusinya saja? Di saat yang bersamaan, seorang perawat datang ke dalam bang

Ayah Evie sepertinya tidak mengikuti konsep ini, dan Michael mengaguminya. “Dibandingkan wanita kaya lainnya, kamu termasuk yang beruntung,” ujar Michael. Evie tiba-tiba menghentikan aktivitasnya. Dia memalingkan kepalanya lalu menatap wajah Michael, “Apakah kamu tahu apa sumber kebahagiaan terbesar bagi seorang perempuan?” Bola mata Michael berputar, dia tahu apa yang akan dikatakan Evie. Ketika Michael ingin mengubah topik pembicaraan, Evie lalu memotong, “Perempuan itu tidak perlu berada di posisi yang tinggi dan memiliki karir yang bagus. Menurutku, kebahagiaan terbesar perempuan adalah bisa bersama dengan pria yang dia cintai, punya anak dan membangun keluarga bersama.”Evie menyukai Michael. Dia menunggu tanggapan Michael akan ucapannya barusan. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk dengan cukup keras. Tidak peduli siapa tamu itu, Michael merasa bersyukur. Walaupun dia berulang kali menolak Evie, dia tahu betapa penolakannya akan melukai hati Evie. Beberapa hari ini, Mic