"Kepala Desa!" ujar beberapa tetua. "Cukup. Kalian tidak perlu mengatakan apa-apa lagi. Taruhan itu sudah pasti ada yang kalah. Nona, maafkan orang-orang di desa ini. Sikap mereka sudah seperti ini sejak dulu," ujar kepala desa dengan nada meminta maaf.Meskipun Sissy menginginkan sesuatu yang benar-benar di luar dugaan, kepala desa tidak menyalahkan orang lain selain dirinya sendiri. Dirinya lah yang menerima tawaran taruhan tersebut. “Karena aku yang meminta, tentu saja aku akan mendatangi tempat itu,” ujar Sissy tidak kalah tegas. Sissy menatap Bulan yang berdiri di sampingnya, "Bulan, bisakah kamu membantuku?"Bulan mengerutkan dahi dan berkata, "Katakan padaku.""Aku butuh beberapa jagoan untuk membantuku," ujar Sissy."Itu ...." Bulan menjadi bingung. Bukan karena dia tidak mau membantu, tapi Bulan tidak tahu apakah yang dilakukan Sissy ini benar atau salah.Jika ternyata Sissy melakukan kesalahan, bukankah usaha dia dibantu itu percuma saja?!"Bulan, percayalah padak
Baca selengkapnya