"Aku akan menangkapmu. Tetaplah di tempat,” Marcus tidak dapat menahan diri. Dia menelan air liurnya. Yeni cantik sekali. Tidak kalah cantik dengan Bella. Marcus sangat tidak senang karena dirinya yang baru saja menikah harus pergi untuk berperang. Dia bisa melihat istrinya yang cantik tepat di hadapannya tapi dia tidak dapat menyentuhnya. Sungguh keadaan yang sangat tidak nyaman bagi Marcus. "Dang!” Sebuah jepit rambut putih giok tertancap dan bergoyang-goyang tepat di atas meja di depan Marcus. Marcus terkejut. Dia menatap Yeni. "Buang jauh-jauh pikiran kotormu, Marcus. Walaupun kita berdua anaknya Theo, tapi jangan lupa, kita ini orang asing tanpa hubungan darah,” gertak Yeni. "Ya, ya. Kamu sudah mengatakannya delapan ratus kali,” Marcus memutar bola matanya. Dia malas terus menerus mendengar ocehan Yeni yang itu-itu saja. "Kamu tahu, kita membutuhkan anak-anak kandung dari Keluarga Duoao untuk membayar lebih jika kita menginginkan kehidupan yang lebih baik. Ula
Baca selengkapnya