Beranda / Romansa / My Wife is My Suspect / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab My Wife is My Suspect: Bab 131 - Bab 140

149 Bab

CHAPTER 131

“Atlanta pergi? Kemana?” Dylan tercenung mendapati surat pamit yang tak pernah Dylan bayangkan sebelumnya. Ryan yang diam-diam keluar dari ruang kerja Atlanta pun mengerutkan dahi mendapati suasana aneh. “Ada apa?” Tak kunjung mendapatkan jawaban, Ryan merebut kertas tersebut dan membacanya. Sejujurnya Ryan sedikit terkejut setelah membaca surat singkat ini. Berarti apa yang Ryan hari itu memang benar jika Atlanta pergi ke bandara dini hari itu. Apa yang terjadi seandainya Ryan menegur sapa Atlanta hari itu? Dylan menghela napas dengan berat. “Aku tidak pernah tahu keberadaan keluarga Atlanta. Aku juga tidak tahu siapa saja teman atau rekan kerja Atlanta selama ini. Aku tidak tahu mencari tahu Atlanta kemana. Salahku karena kurang memperhatikan istriku.” Veronica mengusap lembut punggung Dylan. “Atlanta sudah dewasa. Kau sudah melakukan yang terbaik untuk menjaga istrimu. Bagaimana jika kau menunggu, sesuai permintaan istrimu?
Baca selengkapnya

CHAPTER 132

“Aku sudah mendapatkan daftar orang-orang yang membeli mobil mewah itu.” Juno kembali dengan membawa setumpuk kertas berisi informasi terkait. Juno datang bertepatan dengan Zunaira yang hendak pergi keluar. “Kau mau pergi kemana?” tanya Juno. “Ada seorang korban yang baru saja sadar dari koma. Korban yang hampir mati tenggelam saat malam ledakan terjadi. Dia satu-satunya korban yang berinteraksi langsung dengan penyelam itu,” jelas Zunaira. “Penyelam yang kita lihat di rekaman CCTV itu?” tanya Dylan memastikan. Zunaira menganggukkan kepala. “Ya. Dia mengaku ditenggelamkan. Aku harus pergi untuk mencari kesaksiannya secara lengkap. Ini bisa menjadi titik terang untuk menemukan pelaku.” Dylan menepuk setumpuk kertas yang Juno pegang. “Ringkaslah informasi ini. Aku akan pergi bersama Zunaira.” Juno mengangguk patuh. “Baiklah. Aku akan memberikan hasil ringkasannya padamu.” Barulah Dylan pergi membuntuti Zunaira keluar kant
Baca selengkapnya

CHAPTER 133

Atlanta pergi dari Tiongkok menuju negara berkonflik menggunakan kapal barang dari satu ke satu lainnya. Atlanta meninggalkan jejak seorang Nyx Atlanta di negara Tiongkok. Semenjak kakinya menginjak kapal yang membawa Atlanta pergi, dirinya adalah seorang Leona Veela yang tak lain adalah mata-mata elite.Sebelumnya Atlanta sengaja berdiam diri di Tiongkok selama hampir dua bulan untuk menyusun strategi, memantau situasi dari jarak jauh dan membuat alibi bahwa kedatangan dirinya ke Tiongkok untuk membangun bisnis.Negara Tiongkok menjadi pilihan Atlanta karena dirinya mahir berbahasa mandarin. Ini juga menjadi pilihan yang cocok karena Atlanta mengenal wilayah ini untuk membuat sederet alibi mengatas namakan Nyx Atlanta.Sesampai di negara berkonflik setelah melakukan perjalanan sangat lama, Atlanta berjalan dengan tenang, gesit, penuh hati-hati di setiap langkah kakinya.Atlanta juga tinggal di beberapa motel di negara berkonflik secara nomaden. Setidakny
Baca selengkapnya

CHAPTER 134

Tak lagi bisa menahan diri, Ryan memaksa Dylan untuk ikut dengannya. Ryan pikir ini sudah terlalu lama baginya untuk menahan diri dan menyembunyikan sebuah kebenaran.“Kau mau mengajakku pergi kemana? Aku ada rapat satu jam lagi.”Ryan menarik Dylan dengan paksa ke parkiran mobil. Sampai Ryan juga membukakan pintu mobil untuk Dylan. Memastikan sahabatnya ini ikut masuk ke dalam mobil bersamanya.“Aku pastikan jika ini jauh lebih penting dari pada rapatmu itu,” ujar Ryan.Meskipun masih bingung, mau tak mau Dylan harus menuruti kemauan Ryan. Sebab Ryan juga termasuk tipe orang yang bisa menghalalkan segala cara untuk mewujudkan semua rencana yang sudah di siapkan.“Aku akan membunuhmu jika aku harus melewatkan rapat demi hal tidak penting,” ancam Dylan setelah memasang sabuk pengaman.“Dimana adikmu berada sekarang?” Ryan mengabaikan ancaman Dylan yang sudah ribuan kali di dengarnya sepanjang se
Baca selengkapnya

CHAPTER 135

Dylan masih tercengang menatap sekumpulan bukti yang Ryan kumpulkan dan dapatkan untuknya. Dylan tahu jika Ryan sempat mengambil cuti, tetapi Dylan masih tak menyangka jika Ryan melakukan semua ini demi dirinya. Ryan menepuk bahu Dylan kemudian menghela napas dan duduk di samping Dylan. “Aku hanya menuntunnmu pada kebenaran. Aku terus merasa bersalah kepadamu karena merahasiakan hal ini. Aku harap dengan cara ini aku bisa menebus kesalahanku karena telah merasa tertarik dengan istrimu.” “Lalu dimana Atlanta sekarang?” tanya Samuel. Selama tiga bulan terakhir Samuel benar-benar sibuk dengan penelitiannya sehingga tak menyadari ada banyak hal yang berubah. Ryan menggelengkan kepala. Mewakili Dylan untuk menjawab. “Sudah tiga bulan Nyx pergi. Dia bilang pergi untuk menyelesaikan masalahnya.” “Seratus hari. Sudah seratus hari Atlanta tak pulang,” ralat Dylan. “Sudah selama itu dan kalian belum mengetahui kabarnya hingga sekarang?” suara Sa
Baca selengkapnya

CHAPTER 136

“Keluarkan aku dari sini maka aku akan memberikan kalian sesuatu yang mahal. Tak bisa terbayarkan oleh harga apapun.” “Kami tak butuh uang!” balas petugas itu galak. Atlanta berusaha menenangkan diri supaya tidak ikut terpancing amarah. “Seseorang… Seseorang di balik ini semua. Orang asli yang mencuri informasi kalian. Orang yang sangat kaya raya. Kalian akan raya kaya setelah mendapatkan orang ini, bukan hanya demi kepuasan pemerintah kalian saja.” Petugas itu berdiskusi menggunakan bahasa daerah yang tak bisa Atlanta mengerti meski dirinya bisa membaca gerakan mulut. Cukup lama mereka berdiskusi, sekitar tiga jam lamanya. Barulah ada seorang petugas kembali ke depan jeruji besi yang mengurung Atlanta. “Katakan terlebih dahulu orang dan informasi apa yang kau miliki.” Atlanta tersenyum miring. Akhirnya pembalasan kematian ibunya bisa Atlanta wujudkan melalui cara ini. “Pertama-tama kalian harus mengeluarkan aku dari sini. Aku membutuh
Baca selengkapnya

CHAPTER 137

“Jika ada orang terbodoh di dunia, pasti itulah aku,” gumam Dylan tak berdaya.Orion ikut berjongkok di sebelah Dylan lalu menepuk-nepuk punggungnya. Mencoba memberikan kekuatan pada Dylan meski itu mustahil.“Apa aku selama ini di tipu? Apa aku selama ini sudah dipermainkan oleh istriku sendiri? Dari semua perkataan yang pernah Atlanta katakan kepadaku, yang mana yang sungguhan? Pernikahan ini di isi oleh dusta. Pasti Atlanta menganggapku sangat bodoh dan murahan.”Dylan menundukkan kepala dan kembali meremasnya dengan frustasi. Orion dan Zunaira saling melempar tatapan penuh arti, tak tega melihat Dylan begitu terpuruk.“Itulah mengapa sejak awal aku melarang keras penikahan kalian. Aku sudah menebak jika akhir dari pernikahan kalain akan seperti ini. Meski akui yang terjadi lebih buruk dari apa yang aku bayangkan,” aku Zunaira pada akhirnya.Dylan mendongkakkan kepala dan menatap Zunaira yang sedang berdiri di
Baca selengkapnya

CHAPTER 138

Dylan memarkirkan mobil di pekarangan rumah mewah. Baru menginjakkan kaki di lantai marmer mewah itu, kedatangan Dylan di sambut penuh suka cita oleh gadis kecil manis itu.“PAMAN DYLAN!” Leonis langsung memeluk Dylan dengan erat. Dylan juga membalas pelukan Leonis.“Kau sudah selesai bersiap? Coba kau pastikan barang-barangmu sekali lagi. Apakah masih ada yang tertinggal?” tanya Dylan lembut.Leonis tersenyum dan menggelengkan kepala sebagai jawaban. “Aku sudah mengeceknya sebanyak sepuluh kali,” cengirnya.“Wah? Benarkah? Waw, kau sungguh perfeksionis.”Dylan menggandeng tangan mungil itu menuju mobilnya. “Kalau begitu ayo kita berangkat. Aku akan mengantarmu pergi di hari pertama sekolah. Jangan khawatir, aku juga akan menunggumu sampai kau pulang.”Leonis tersenyum senang karena hari pertama sekolahnya tak jadi berjalan buruk karena ada kehadiran Dylan. Sepanjang perjalanan, Dyl
Baca selengkapnya

CHAPTER 139

Setelah mendapatkan perawatan intensif selama satu minggu, akhirnya Atlanta berani untuk pulang ke rumah yang sudah ia biarkan selama lebih dari empat bulan. Untuk menutup kecurigaan, Atlanta menutupi bekas lukanya menggunakan make up dan memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang.Atlanta menghentikan langkah kaki, membeku di tempat ketika melihat sekumpulan kartu identitas diri dan isi dari ranselnya telah Dylan bongkar di atas meja.Dylan masih menundukkan kepala, belum menyadari kehadiran istrinya. Semua bukti yang ada di rumahnya sendiri pun tak bisa lagi membuat Dylan mengelak. Terbukti sudah jika selama ini istrinya adalah seorang mata-mata yang suka menyamar. Semua barang milik Atlanta yang selama ini tak berani Dylan sentuh sudah di bongkar semua.Kini Atlanta di hadapkan dengan dua pilihan, kabur dan tidak pernah lagi menampakkan diri dalam hidup Dylan atau menghadapi semua risiko yang harus di tanggungnya?“Kau siapa? Siapa wanita
Baca selengkapnya

CAHPTER 140

Perjalanan yang seharusnya mereka tempuh selama lima belas menit, kini menjadi dua puluh lima menit. Dylan sengaja memperlambat laju mobil yang ia kendarakan. Jika sudah turun dari mobil, maka statusnya sebagai suami akan berubah menjadi seorang intregator tersangka utama.Mobil sudah berhenti dengan sempurna di area parkir sejak dua menit yang lalu. Namun mereka berdua masih terdiam. Tidak rela untuk turun dari mobil.Atlanta berdeham, memecahkan keheningan diantara mereka.“Dylan, terima kasih telah memberiku kesempatan mendapatkan kehidupan normal dan sebuah cinta yang selama ini tidak pernah aku miliki. Aku sungguh berterima kasih.”Walau kisah ini tidak memiliki akhir yang baik, setidaknya Atlanta harus menghormati dan menghargai Dylan sebagai seorang suami untuk terakhir kalinya.Ketika Dylan membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu, suara dering ponsel Dylan merebut kesempatan itu. Dylan segera mengangkat panggilan masuk dari a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status