Semua Bab My Wife is My Suspect: Bab 91 - Bab 100

149 Bab

CHAPTER 91

Melihat Atlanta sedang berdiri di pinggir trotoar, Zunaira menepuk bahu Dylan. “Lihat kesana, itu istrimu!” “Istriku yang cantik itu sedang kelelahan. Apa yang ingin di lihat lagi?” cibir Dylan. “Bukan itu. Lihatlah!” Dylan membulatkan mata dengan sempurna melihat seorang pria keluar dari mobil dan berbicara kepada Atlanta. Saat melihat Atlanta menggelengkan kepala, Dylan tersenyum puas. Tapi begitu melihat pria itu mendekati Atlanta sangat dekat, Dylan menjadi panas. “Kenapa mereka sedekat itu?” Dylan heboh sendiri. Ketika Dylan hendak keluar dari mobil, dengan cepat Zunaira menahan tangan Dylan. “Jangan keluar atau kau akan ketahuan berbohong.” Dylan dibuat semakin terkejut saat Atlanta masuk ke dalam mobil pria tersebut. “Tunggu… Ini maksudmu? Kau tidak tampak terkejut, berarti kau sudah pernah melihat hal ini sebelumnya. Kau tahu jika Atlanta pulang bersama pria asing sejak kapan?” Zunaira tetap duduk dengan
Baca selengkapnya

CHAPTER 92

Sudah beberapa hari Atlanta bermalam di gedung Hilton. Atlanta bersama Valeria dan Lay sibuk meretas dan membobol uang milik pejabat yang korupsi dan melakukan pencucian dana di luar negeri. Sebagian uang di simpan di brankas. Valeria dan Lay turun ke lokasi untuk membobol brankas tersebut dengan bantuan Atlana melalui radio dan kacamata kamera yang terhubung. “Tunggu sebentar, aku sedang mencari kode brankasnya,” ujar Atlanta. Di hadapannnya kini ada satu buah layar komputer berukuran tiga kali lipat komputer biasa dan dua laptop. Jari-jari Atlanta sibuk mengetik dengan cepat untuk mencari tahu kode brankas. “Tiga dua lima sembilan.” “Yes!” Atlanta bersorak senang ketika Valeria berhasil membuka kode brankas tersebut. “Aku akan menjemput kalian. Bersiaplah di pintu belakang,” pesan Atlanta sebelum meinggalkan layar komputer. Atlanta mengambil kunci mobil dan berlari menuju garasi mobil. Waktu sudah menunjukkan pukul dua dini h
Baca selengkapnya

CHAPTER 93

Samuel tersenyum puas setelah panggilan singkatnya dengan sang kakak sudah berakhir. Kedua tangan Samuel memegang pegangan kursi dan mendekatkan wajahnya pada wajah sang kakak ipar. “Bagaimana rasanya suamimu sendiri tidak mengetahui kapan ulang tahunmu yang sesungguhnya?” Atlanta terbungkam. “Selamat ulang tahun Leona,” ujar Samuel tulus. Atlanta tercengang. “Bagaimana kau—Kau sungguh seorang penguntit.” Pertanyaan Atlanta digantikan dengan kata makian. Samuel sungguh mengenal dirinya lebih daripada suaminya sendiri. Samuel tersenyum sombong. “Mengetahui ulang tahunmu bukanlah hal yang sulit.” Atlanta tersenyum sinis. “Jangan berbangga hati dahulu Tuan Emerald. Kau pikir dengan kau mengetahui fakta itu, kau sudah mengetahui semua tentang diriku? Fakta yang kau ketahui tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang terjadi sebenarnya.” Ternyata Samuel tak ‘setahu’ itu tentang Atlanta. Melihat Samuel terbungkam, Atla
Baca selengkapnya

CHAPTER 94

Instagram author : haniyahhputri “Aku sudah mengecek. Ada porta yang terbuka. Porta dua puluh dua. Valeria bisa langsung masuk pukul satu siang nanti menggunakan perangkat yang sudah aku buat. Mereka juga sepertinya terlalu sibuk untuk membuat cadangan data selama aku perhatikan.”Atlanta berbicara sepanjang kakinya menelusuri jalanan trotoar. Berkomunikasi dengan Lay, Oliver dan Valeria melalui telepon. Atlanta menutupi earphone bluetoothnya dengan rambut panjangnya.“Kenapa kau harus membantu mereka?” Lay terdengar tak suka mengetahui rencana Atlanta yang akan membereskan masalah yang ia buat sendiri.“Supaya tidak menimbulkan kecurigaan terhadap kedatanganku, nanti aku yang akan menyelesaikannya. Menjadi hero untuk mereka. Itu juga satu-satunya cara memastikan ini berhasil. Antisipasi akan ada bantuan dari orang luar juga.”“Kau akan menjadi hero merek
Baca selengkapnya

CHAPTER 95

Instagram author : haniyahhputri  Setelah menghitung waktu setengah jam berlalu, Atlanta membuka suara.“Apakah portanya terbuka?” tanya Atlanta pada Orion.“Kakak ipar?” Orion menoleh pada Atlanta, sedikit terkejut karena belum terbiasa melihat kehadiran Atlanta di kantor kedutaan besar.“Aku melihat porta dua puluh dua terbuka,” lanjut Orion.“Bagimana dengan rekam cadangannya?” tanya Atlanta.“Kami terlalu sibuk untuk menyinkronkan file antara dua server,” jawab Sarah. Tepat sesuai dugaan Atlanta.“Boleh aku bantu kalian? Mungkin kemampuanku tak sehebat Orion, tapi aku harus mencobanya.” Atlanta mengajukan diri. Inilah waktunya untuk menjadi seorang hero.“Kau mengerti bagaimana cara bertahan dari peretas, Kakak ipar? Bukankah kau seorang penerjemah?” Orion tercengang. Tak menyangka jika ba
Baca selengkapnya

CHAPTER 96

Instagram author : haniyahhputri  Tiba-tiba Kevin menyiku leher Orion. “Apa kau bilang? Kakak ipar? Siapa Kakak ipar yang kau maksud?” tanya Kevin galak.“Tentu saja Atlanta. Kakak iparku hanya Atlanta. Siapa lagi selain dia?” tanya balik Orion.“Tunggu. Kenapa bisa kau memanggilnya Kakak ipar? Kalian saling mengenal?” Kevin benar-benar kebingungan saat ini.Orion menganggukkan kepala. “Kami saling mengenal meskipun hanya jarang berjumpa. Hanya beberapa kali bertemu aku rasa. Tidak sesering itu,” akunya.“Kakak ipar? Apa maksudmu? Memangnya kau memiliki Kakak? Tunggu dulu,” Kevin masih kebingungan.Orion berdecak pelan melihat raut wajah Kevin yang terlihat sangat bodoh saat ini.“Kenapa otakmu menjadi bodoh dalam semalam? Atlanta adalah Kakak iparku. Siapapun yang menikahi rekan kerja dekatku, maka dia adalah Kakak i
Baca selengkapnya

CHAPTER 97

Instagram author : haniyahhputri  “Maksudmu Atlanta yang menemukan kunci deskripsinya? Sungguh? Bagaimana bisa? Bukankah hanya orang-orang profesional yang bisa melakukan hal itu dengan cepat?”Orion menjentikkan jari. “Karena itu aku bilang hal seperti ini pantas aku teriakkan. Kemampuan istrimu menemukan kunci tadi jelas-jelas di atas kemampuanku. Sungguh. Aku adalah orang yang paling tepat untuk menilai hal seperti itu.”Dylan termenung. Sibuk memikirkan Atlanta.“Rasanya terlalu mustahil. Atlanta hanyalah seorang penerjemah,” gumam Dylan.Tiba-tiba sebuah kemungkinan terlintas dalam benak Dylan. “Bagaimana jika ternyata pekerjaan Atlanta bukan hanya bekerja sebagai seorang penerjemah?”Zunaira menaikkan kedua alisnya. Dalam hati Zunaira merasa bangga karena Dylan bisa menebaknya dengan tepat. Meski Zunaira tahu jika di balik tebakannya ma
Baca selengkapnya

CHAPTER 98

“Sayang? Kau mabuk?” Dylan menatap penampilan Atlanta dari ujung rambut hingga ujung kaki yang sudah berantakan. Ini adalah pertama kali Dylan melihat Atlanta mabuk separah ini. “Suamiku yang tampan sudah pulang? Mari bernyanyi bersamaku!” Atlanta menarik tangan Dylan lalu meloncat-loncat. Dylan mengerutkan dahi. “Kau sungguh mabuk? Ini adalah dirimu yang sebenarnya? Kenapa seceria ini?” Dylan menarik Atlanta ke dalam pelukan lalu mencium aroma tubuhnya. “Harum wiski sangat menyengat. Berapa banyak yang kau minum?” Atlanta tersenyum seperti orang bodoh. “Sepuluh botol? Seharian ini aku tidak minum selama di kantor, aku haus.” Mata Dylan membulat sempurna. “Sepuluh? Sepuluh botol sendirian?” suaranya naik satu oktaf. Atlanta menganggukkan kepala. “Aku tidak suka berbagi botol dengan orang lain. Aku meminum semuanya sendirian.” “Bagaimana ada orang mabuk sesadar dirimu? Otakmu sungguh encer. Sini aku periksa, apakah perut
Baca selengkapnya

CHAPTER 99

Atlanta merengguh begitu sinar matahari yang menembus kaca harus mengganggu waktu tidurnya. Kepala Atlanta terasa sangat pening. Atlanta berusaha membuka matanya yang terasa lebih berat dari biasanya.“Aku minum berapa banyak semalam?” gumam Atlanta.Mendengar suara blender, Atlanta segera mengubah posisinya menjadi duduk. “Aku mengajak siapa ke rumah semalam? Aku tak mengingat apa-apa semalam.”Atlanta bergegas keluar kamar terburu-buru. Ceroboh, Atlanta sampai jatuh akibat tersandung kursi.“Sayang!” Dylan mematikan blender dan langsung menghampiri Atlanta. Membantu istrinya berdiri.“Kau baik-baik saja? Apa ini sakit?” tanya Dylan khawatir.“Kau sudah pulang? Kapan? Pukul berapa? Kenapa aku tidak tahu?” Atlanta menghujani Dylan dengan berbagai macam pertanyaan. Terkejut mendapati Dylan sudah pulang ke rumah.Atlanta sudah berdiri, tetapi Dylan masih berlutut dan mengecek a
Baca selengkapnya

CHAPTER 100

“Bonjour a tous, bon après midi!” sambut Atlanta, membuka acara.Terjemahan: Selamat pagi semuanya. Selamat siang.Bahasa yang Atlanta gunakan hari ini adalah bahasa Perancis karena ada sebagian besar pembisnis yang berasal dari sana. Beruntungnya Dylan bisa mengerti apa yang Atlanta katakan hari ini degan baik meski dirinya harus bersikap pura-pura tak tahu.Dylan menerima segelas sampanye yang seorang pelayan keliling tawarkan kepada Dylan untuk menikmati pesta penyambutan pembukaan hotel ini.Atlanta menarik napasnya dalam-dalam. Berusaha percaya diri menampilkan diri di hadapan publik setelah lebih dari sepuluh tahun tak berbicara di hadapan publik.“Permettez-moi de me présenter, je suis PDG de cet hôtel. Bienvenue!”Terjemahan: Biarkan aku memperkenalkan diri terlebih dahulu, aku adalah pemilik dari Hotel ini. Selamat datang semuanya!Prank!Dylan tak s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status