Home / Romansa / BET ON ME (INDONESIA) / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of BET ON ME (INDONESIA): Chapter 31 - Chapter 40

61 Chapters

31. Merindukannya

Esme memasuki sebuah ruangan yang bahkan ia sendiri belum pernah memasukinya, ini akan jadi pertama kalinya bagi Esme memasuki sebuah ruang kerja pribadi dari seorang ketua mafia. Ngomong ngomong mengenai mafia sepertinya Esme sedikit bisa memprediksi akan seperti apa ruang kerjanya berhubung Esme pernah menjadi salah satu geng mafia yang paling ditakuti orang pada masanya, Mafia Roycival.  'Doors Open' tertulis sebuah tulisan di layar monitor kecil samping pintu utama Esme segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan menutup kembali pintu ruang kerja Austin agar tidak telrihat melongo dari luar. Dan seketika jantung Esme langsung turun di perut ketika melihat seisi ruangan yang sangat jauh dari dugaan Esme. Walaupun ia adalah mantan dari geng mafia dan juga seorang agent CIA tetapi melihat kondisi sekarang sepertinya bisa dikatakan kelewatan untuknya.  Bagaimana tidak ... di sekeliling ruangan ini dipenuhi o
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

32. Dalam Bahaya

Esme kembali terbangun dari tidurnya terlebih di kamarnya saat ini, Esme pun sempat melihat Austin yang masih tertidur pulas sambil memeluknya dengan begitu erat. Esme dapat bernafas lega karena setidaknya kemarin malam Austin langsung berencana untuk tidur karena melihat kondisinya yang begitu lelah setelah seharian penuh pergi keluar. Esme sedikit menepiskan tangan Austin dari pinggangnya dan segera turun dari ranjang untuk menuju ke kamar mandi. beberapa menit setelahnya, Austin ikut terbangun karena mendengar suara percikan air yang berasal dari kamar mandi kamar Esme. Austin juga sempat mengerjapkan matanya dan tidak mendapati kehadiran Esme di sampingnya. Austin segera bangun dan melihat lampu kamar mandi yang menyala menandakan Esme yang sedang berada di dalam sana. Austin kembali melangkah menghampiri keberadaan Esme yang masih berada di dalam kamar mandi, dan ternyata ... Pintu tidak terkunci. Austin membuka pin
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

33. Moment memalukan

Esme awalnya sudah berencana untuk melepaskan tumpuan tangannya karena ia sudah tidak kuat lagi menahan seluruh beban badannya sendiri. Tetapi ketika Esme ingin melepaskannya ada sebuah tangan yang langsung menangkap dan menggemgamnya dengan begitu erat. Esme tampak terkejut awalnya karena ia tidak menjadi jatuh dari lantai 25, tetapi detik setelahnya Esme tidak bisa melihat secara jelas wajah dari orang yang menyelamatkannya itu. Setengah wajahnya tertutupi oleh masker hitam, hanya terlihat manik matanya yang bewarna hazel terang. Juga tidaklah gampang untuk mengangkat seluruh tubuh Esme sehingga laki laki itu pun ikut merintih kesakitan akibat gesekan keras antara pergelangan lengannya dengan kaca transparant. Beberapa detik kemudian, terdengar suara robekan dan seketika Esme melihat pergelangan lengannya mulai dipenuhi oleh darah yang begitu merah dan hangat.  'Ia kesakitan.' batin Esme berucap dalam hatinya wala
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

34. Memenuhi Gairahnya

Selama menghabiskan waktu sekitar 30 menit di perjalanan, akhirnya Esme dan Austin sudah sampai di depan mansionnya. Esme segera turun sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari Austin untuk membuka pintunya, memang sebenarnya dia juga tidak masalah kalau tidak di bukakan pintunya pun. Tapi ketika Esme menoleh dan melihat sosok Austin yang tidak kunjung turun dari mobil, sontak Esme langsung menghampirinya dan Austin langsung membuka kaca mobilnya. "Kenapa kau tidak ikut turun ? Kau ada urusan lagi ?" tanya Esme datar "Sepertinya dugaanmu benar juga ... tunggulah di mansion ku saja." balas Austin tersenyum miring "Apakah aku tidak boleh ikut denganmu ? aku terlalu bosan berada di rumah orang asing sendirian saja." rengek Esme minta untuk sekalian diajak agar dia juga bisa mengetahui yang Austin lakukan "Akan sangat berbahaya kalau kau ikut juga. Aku tidak ingin menambah resiko padamu." ucap Austin terus
last updateLast Updated : 2021-07-10
Read more

35. Buat Dia Hamil

Esme langsung ditarik keluar gedung tua tersebut dan segera masuk ke dalam mobil Austin. Esme benar benar tidak menyangka kalau di lain sisi, ia bekerja untuk menjalankan projectnya sebagai Agent CIA dan di lain sisi ia juga bekerja untuk memuafkan nafsu gairah Austin. Apakah Esme bisa menolak ? Sebenarnya sangat bisa tetapi apa boleh buat kalau ia benar benar mengeluarkan sisi galaknya maka bisa jadi Austin akan membuangnya. Dan jika Austin membuangnya, habis sudah jalan untuk melanjutkan project miliknya ini.  "Austin mungkin kau tidak lelah tapi bagaimana denganku yang selalu kau lahap habis habisan dan tidak memberikan nafas sedetik pun." ucap Esme jujur "Kali ini kau juga akan menikmatinya, Esme." ucap Austin mengedipkan sebalah matanya seraya menggoda Esme Austin tersenyum kemenangan mengingat ide yang diberikan oleh Fin memanglah cemerlang. Bahkan Austin sendiri tidak terpikirkan ke arah situ, Austin tidak me
last updateLast Updated : 2021-07-10
Read more

36. Austin dalam bahaya !

Austin segera keluar dari ruang kamar mandi dan tidak menemukan kehadiran Esme dimana-mana. Austin sempat berpikir apakah mungkin Esme lebih memilih untuk tidur di sofa luar ketimbang bersama dengan dirinya ? Oleh karena itu Austin segera berjalan menuju lantai 1 lebih tepatnya ke ruang tengah tetapi ketika sudah sampai disana hasilnya nihil. Tidak ada seorang pun di sana melihat hal tersebut membuat Austin jadi mencari keberadaan Esme kemana-mana. Ia bahkan tidak menemukannya dimana-mana. 'Dimana dia sekarang ?' batin Aron bertanya tanya dalam benaknya Di lain sisi, Esme yang baru saja bertukar bajunya meminjam dari baju tidur milik Kiana yang ternyata pas dengan tubuhnya. Esme sempat bernafas lega ketika mendapati model ranjang di kamar kecil Kiana yang merupakan ranjang susun, setidaknya ini tidak terlalu buruk untuknya. Esme bahkan lebih memilih untuk tidur bersama Kiana saja jika tidak ada hubungannya dengan project miliknya. Kiana yang
last updateLast Updated : 2021-07-11
Read more

37. Berduaan denganmu

Esme segera masuk ke dalam Mansion dan tidak menemukan keberadaan Austin di dalam kamarnya. Esme segera mencari keberadaan Austin dimana-mana sampai akhirnya mereka berpas-pasan di ruang bawah tanah. Austin yang baru saja keluar dari ruang kerja pribadinya dan Esme yang baru saja turun untuk menuju ke ruang kerja Austin. Sontak mereka terdiam mengingat kejadian yang sempat menjadi pertengkaran kecil mereka saat berada di kamar mandi. "Ada apa datang kemari ?" tanya Austin menghampiri Esme yang terdiam paku "Hanya numpang lewat." ucap Esme asal-asalan Esme merasa tidak nyaman kalau ia berkata sedang mencari keberadaannya maka mungkin saja Austin akan merasa menang kalau Esme tidak bisa pergi darinya. Austin hanya terkekeh pelan mendengar alasan Esme yang jelas jelas merupakan alasan bodoh yang pernah Austin dengar. Austin berjalan pelan menghampiri Esme dan menatap manik mata Esme yang begitu indah disana. 
last updateLast Updated : 2021-07-12
Read more

38. Mimpi Indah, Richards

Sekarang Esme, Austin serta Fin sudah berada di sebuah ruangan yang begitu gelap ... lebih tepatnya sebuah ruangan yang begitu jauh dari pemikiran Esme. Entah kenapa Austin sangat menyukai dengan model ruang bawah tanah, bahkan di markas Mafia Mavros saja ia tetap menyiapkan ruang bawah tanah yang lokasinya sangat tertutup. Esme saja sampai tidak menyadari kalau tidak diberitahu oleh Austin sendiri. Sekarang Austin, Fin beserta Esme sedang memandangi seorang laki laki yang masih tidak ingin mengaku identitasnya.  "Siempre seré leal a mi Señor" ucap laki laki itu sudah di ikat serta bercucuran darah dimana mana(Aku akan tetap setia kepada Tuanku.) "Debes saber que no te dejaremos morir muy fácilmente. Estamos agradecidos de que hayas estado viviendo en esta habitación húmeda durante más de un año, porque hemos sido muy insoportables." jelas Fin mengancam sambil menyayat kulit paha
last updateLast Updated : 2021-07-12
Read more

39. Sudah selesai

Permen yang Esme berikan kepada Austin bukanlah sembarang permen pada biasanya. Mungkin terasa mani ketika dimakan tetapi sebenarnya itu adalah racikan obat tidur yang dikemas seperti sebuah permen. Berhubung Austin langsung memakan 2 permen sekaligus membuat jangka waktunya jauh lebih lama. Esme langsung mengenakan pakaian hitam serta masker miliknya dan tidak lupa juga untuk menguncir rambutnya agar tidak menggangu selama ia beraksi.  Ketika semua sudah siap, Esme lansgung berjalan mengendap endap melalui pintu belakang agar tidak terlalu mencolok oleh orang orang di Mansion Austin. Esme langsung berlari ketika sudah sepenuhnya berada di luar Mansion Austin, Esme harus segera menuju ke karavan tempat TJ dan Raven bersembunyi. Melihat waktu yang sudah terbuang membuat Esme tidak bisa mengundur waktu lagi, karena mungkin hanya ini kesempatan yang Esme miliki untuk menginterosgasi laki laki tersebut.  "Aku sudah disini," ucap Raven
last updateLast Updated : 2021-07-13
Read more

40. Kita akan pulang

Esme yang sudah berjalan perlahan lahan sambil melirik ke kiri dan juga ke kanan melihat tidak ada seorang pun yang berlalu lalang di ruang tengah lantai 1. Esme langsung menukar bajunya di ruang kamar mandi lantai 1 ssebelum dirinya pergi ke kamarnya dan melihat kabar Austin. Esme yang masih bertukar baju di lantai 1 tiba tiba mendengar sebuah suara barang pecah dari lantai atas, sontak Esme langsung panik dan buru buru menuju lantai 2.  Esme yang sudah menyiapkan pisau di belakang punggungnya terus berjalan waspada takut jika ada penyusup lagi masuk ke dalam mansion Austin. Seketika Esme melihat pintu kamarnya terbuka lebar dan dari jauh tidak melihat kehadiran Austin disana, Esme langsung berjalan masuk ke dalam ruangannya karena begitu curiga. Esme membuka pintu ruang kamarnya secara perlahan dan tiba tiba merasakan sebuah tangan besar menyentuh pundaknya dari belakang, sontak Esme langsung mengarahkan pisau di belakang punggung nya ke orang yang menyen
last updateLast Updated : 2021-07-14
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status