Home / Romansa / Aku Bukan Sampah / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Aku Bukan Sampah: Chapter 21 - Chapter 30

77 Chapters

BAB 21

Setelah melalui banyak masa sulit, Michelle akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Yoga — mencari tempat yang lebih tenang dan jauh dari kenangan kelam yang terus menghantui pikirannya. Keputusan besar itu adalah pindah sementara ke rumah besar milik Yoga, yang hampir seperti istana. Rumah itu terletak di pinggiran kota, jauh dari hiruk- pikuk dan tekanan hidup sehari- hari. Rumah Yoga benar- benar luar biasa. Bangunan besar itu berdiri megah dengan arsitektur ultramodern yang elegan, lengkap dengan halaman luas dan taman yang penuh dengan bunga- bunga indah. Dari kejauhan, rumah itu terlihat seperti kastil yang terisolasi, menawarkan ketenangan yang sangat dibutuhkan oleh Michelle. Namun, meskipun lingkungan baru ini menjanjikan kenyamanan dan privasi, Michelle tetap merasa gugup dengan langkah besar ini. Beruntung, Michelle tidak harus menghadapi semua ini sendirian. Jasmine dan Alice memutuskan untuk membantunya beradaptasi dengan lingkungan barunya. Meskipun mereka berdua masi
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 21

Setelah melalui banyak masa sulit, Michelle akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Yoga — mencari tempat yang lebih tenang dan jauh dari kenangan kelam yang terus menghantui pikirannya. Keputusan besar itu adalah pindah sementara ke rumah besar milik Yoga, yang hampir seperti istana. Rumah itu terletak di pinggiran kota, jauh dari hiruk- pikuk dan tekanan hidup sehari- hari. Rumah Yoga benar- benar luar biasa. Bangunan besar itu berdiri megah dengan arsitektur ultramodern yang elegan, lengkap dengan halaman luas dan taman yang penuh dengan bunga- bunga indah. Dari kejauhan, rumah itu terlihat seperti kastil yang terisolasi, menawarkan ketenangan yang sangat dibutuhkan oleh Michelle. Namun, meskipun lingkungan baru ini menjanjikan kenyamanan dan privasi, Michelle tetap merasa gugup dengan langkah besar ini. Beruntung, Michelle tidak harus menghadapi semua ini sendirian. Jasmine dan Alice memutuskan untuk membantunya beradaptasi dengan lingkungan barunya. Meskipun mereka berdua ma
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 22

Suatu sore yang hangat, di rumah besar Yoga yang megah, suasana tampak tenang dan damai. Michelle baru saja selesai membaca buku di ruang tamu, merasa sedikit lebih rileks setelah berbincang dengan Alice tentang harapannya untuk masa depan. Jasmine, di sisi lain, sudah mulai bosan dengan keheningan di rumah itu. Michelle dan Alice tampaknya lebih nyaman dengan suasana tenang, tapi bagi Jasmine, suasana yang terlalu hening terasa menyiksa. Ia butuh aksi, sesuatu yang bisa membuatnya bergerak. “ Alice, kamu nggak bosan dengan semua ketenangan ini? ” tanya Jasmine tiba- tiba, saat mereka bertiga duduk bersama di lounge besar yang empuk. “ Rumah ini kayak gallery, terlalu hening! Ayo kita lakukan sesuatu yang seru! ” Alice menatap Jasmine dengan tenang, tetap bersikap tenang meski sedikit terganggu dengan sikap Jasmine yang impulsif. “ Jasmine, Michelle baru mulai merasa lebih baik. Kita nggak perlu mengganggu suasana tenangnya sekarang. Dia butuh kedamaian. ” Jasmine mendengus sambil m
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 23

Sore itu, setelah seharian bekerja, Yoga pulang lebih awal dari biasanya. Ia ingin memastikan Michelle baik- baik saja di rumahnya, dan berharap suasana rumah yang megah dan tenang bisa membantu pemulihan emosional sahabatnya itu. Namun, setibanya di halaman rumahnya yang asri, ia mulai merasakan ada yang aneh. Tidak seperti biasanya, suasana rumah tampak begitu sunyi dari luar. Bahkan anehnya, ketika ia masuk ke dalam rumah, suara tawa yang ia dengar justru mengisyaratkan ada sesuatu yang sedang terjadi. “ Apa yang terjadi di dalam? ” pikir Yoga sambil membuka pintu depan dengan sedikit rasa was was. Saat ia melangkah masuk ke ruang tamu, Yoga langsung tertegun dengan apa yang dilihatnya. Di depan matanya, Jasmine dan Alice sedang duduk di lantai, rambut mereka berantakan, pakaian agak kusut, dan wajah mereka masih memerah setelah sesi jambak- jambakan yang seru. Sementara itu, Michelle duduk di lounge, tertawa terbahak- bahak, tampak lebih bahagia daripada yang pernah Yoga lihat da
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 24

Malam itu setelah obrolan panjang, suasana di rumah Yoga terasa semakin hangat. Mereka duduk bersama di ruang tamu yang luas, membicarakan masa depan Michelle dan bagaimana ia akan melanjutkan hidupnya setelah cobaan berat yang dialaminya. Michelle terlihat lebih tenang, meskipun sesekali sorot matanya masih menunjukkan beban yang belum sepenuhnya terangkat. Namun, tawa kecil dan senyum yang sesekali muncul menjadi tanda bahwa ia perlahan mulai pulih, dan itu adalah hal yang fading penting bagi semua orang di ruangan itu. Setelah beberapa saat, Yoga memutuskan bahwa ada hal penting yang perlu dibicarakannya. Ia melihat ke arah Jasmine dan Alice, yang kini tampak lebih santai setelah sesi ‘ pertarungan’ kecil mereka sebelumnya. “ Jasmine, Alice, ” panggil Yoga dengan nada serius namun lembut. Kedua sahabatnya itu menoleh dengan rasa ingin tahu. Michelle juga menatapnya, sedikit bingung dengan perubahan suasana yang tiba- tiba. “ Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan kalian, ” l
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 25

Malam itu, suasana rumah besar Yoga yang mewah masih hangat setelah Yoga berpamitan untuk kembali ke rumahnya. Michelle, Jasmine, dan Alice sudah mulai merasa nyaman dengan kehadiran satu sama lain, meskipun sesekali Jasmine dan Alice masih saling melontarkan sindiran kecil yang biasanya berakhir dengan tawa. Mereka menikmati momen- momen kebersamaan mereka sambil mengobrol tentang berbagai hal ringan, seperti film, musik, dan rencana liburan setelah semua masalah selesai. Di tengah percakapan itu, bel pintu rumah tiba- tiba berbunyi. Michelle yang duduk di lounge terkejut, sementara Jasmine dan Alice saling menatap dengan rasa ingin tahu. “ Aku pikir Yoga sudah pergi? Siapa yang datang malam- malam begini? ” tanya Alice dengan nada bingung. Jasmine bangkit dari tempat duduknya dengan semangat. “ Mungkin seseorang datang berkunjung! Aku yang buka pintu! ” ucapnya sambil berlari kecil menuju pintu depan. Begitu pintu terbuka, dua sosok yang sangat akrab berdiri di ambang pintu Rudi,
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 26

Malam yang tenang di rumah besar Yoga berubah tiba- tiba ketika Michelle menerima sebuah surat yang tak diduga. Surat itu datang dengan cara yang aneh, tertinggal di depan pintu utama oleh seseorang yang tak diketahui. Michelle, yang sedang duduk di ruang tamu bersama Jasmine dan Alice, membuka surat tersebut dengan rasa penasaran, tapi begitu ia mulai membaca, wajahnya mendadak pucat. " Ada apa, Michelle?" tanya Jasmine yang langsung melihat perubahan di wajah sahabatnya. Michelle tak langsung menjawab. Tangannya gemetar saat ia menyerahkan surat itu kepada Jasmine. Alice, yang duduk di sebelah Jasmine, ikut penasaran dan mendekat untuk membaca surat itu bersama. Suara Jasmine tiba- tiba berubah serius saat ia membaca kalimat pertama. " Aku bukan sampah, dan aku tidak sendirian. Anneth." Jasmine mengernyit. “ Ini dari Anneth? ” Ia menatap Michelle yang masih tampak terkejut. Michelle mengangguk pelan, tak sanggup berkata- kata. Alice, yang masih belum mengerti apa yang terjadi, s
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 27

Beberapa hari setelah menerima ancaman dari Anneth, suasana di rumah Yoga masih terasa tegang, meskipun Michelle, Jasmine, dan Alice berusaha untuk menjalani hari- hari mereka seperti biasa. Michelle, yang masih trauma dengan kejadian penculikannya dan ancaman baru dari Anneth, berusaha keras menjaga ketenangannya. Jasmine dan Alice terus memberikan dukungan, namun di balik senyum mereka, tersimpan kekhawatiran besar. Di tengah ketegangan itu, sebuah berita besar datang, mengguncang dunia bisnis. Yoga, yang selama ini lebih suka menjaga profil rendahnya meskipun memiliki kekayaan yang luar biasa, baru saja mendapatkan pengakuan besar dari dunia bisnis internasional. Ia dianugerahi Lencana Raja Bisnis, sebuah penghargaan prestisius yang hanya diberikan kepada segelintir pengusaha yang mampu membawa perubahan besar di sektor industri dan ekonomi global. Penghargaan itu bukan hanya simbol kesuksesan, tetapi juga bukti kekuatan Yoga dalam menguasai berbagai bidang bisnis. Ia dikenal tida
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 28

Beberapa hari setelah acara penghargaan Yoga yang megah, suasana di rumah besar itu mulai sedikit tenang. Namun, ketenangan tersebut tidak bertahan lama. Michelle, Jasmine, dan Alice mulai sadar bahwa ancaman Anneth bukanlah ancaman kosong. Dan kini, ancaman itu tidak hanya menyasar mereka bertiga, tapi juga mulai merambat ke orang- orang yang dekat dengan mereka. Suatu pagi yang cerah, Ratu — kekasih Rudi dan sahabat Jasmine — duduk di ruang tamu rumah Yoga, menikmati secangkir teh. Ia datang untuk mengunjungi Michelle dan menemani Jasmine serta Alice, seperti biasanya. Namun, saat ia sedang menikmati percakapan ringan dengan mereka, seorang pengantar datang, membawa sebuah amplop hitam yang ditujukan kepadanya. " Apa ini?" tanya Ratu dengan nada penasaran saat menerima surat tersebut. Michelle, yang duduk di sebelahnya, merasa deja vu." Amplop hitam? Sama seperti yang aku terima dari Anneth." Rasa penasaran di wajah Ratu segera berubah menjadi ketegangan. Tangannya gemetar saat i
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 29

Malam itu, setelah menerima surat ancaman dari Anneth yang juga melibatkan musuh- musuh lama mereka, Michelle, Ratu, Jasmine, dan Alice memutuskan untuk segera bertemu dengan Yoga dan Rudi. Mereka tahu ancaman ini bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan lagi. Setiap kali Anneth mengirimkan surat, situasi semakin serius. Kini, dia telah menyatukan kekuatan dengan Mila, Vina, dan Dahlia, tiga orang yang punya dendam kuat terhadap kelompok mereka. Ini bukan lagi masalah pribadi, melainkan sebuah rencana yang lebih besar dan terorganisir. Mereka bertemu di ruang tamu rumah besar Yoga, yang meskipun megah, malam itu terasa penuh ketegangan. Michelle duduk di lounge bersama Ratu, sementara Jasmine dan Alice berdiri tidak jauh, mengamati situasi dengan cermat. Yoga, yang baru saja tiba dari perusahaannya, tampak serius mendengarkan laporan Michelle tentang ancaman terbaru dari Anneth. Di sebelahnya, Rudi tampak tidak kalah cemas. “ Anneth tidak main- main kali ini, ” kata Michelle, suaranya te
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status