Share

BAB 23

Penulis: Zukma_Artajaya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-01 10:14:51
Sore itu, setelah seharian bekerja, Yoga pulang lebih awal dari biasanya. Ia ingin memastikan Michelle baik- baik saja di rumahnya, dan berharap suasana rumah yang megah dan tenang bisa membantu pemulihan emosional sahabatnya itu. Namun, setibanya di halaman rumahnya yang asri, ia mulai merasakan ada yang aneh. Tidak seperti biasanya, suasana rumah tampak begitu sunyi dari luar. Bahkan anehnya, ketika ia masuk ke dalam rumah, suara tawa yang ia dengar justru mengisyaratkan ada sesuatu yang sedang terjadi.

“ Apa yang terjadi di dalam? ” pikir Yoga sambil membuka pintu depan dengan sedikit rasa was was.

Saat ia melangkah masuk ke ruang tamu, Yoga langsung tertegun dengan apa yang dilihatnya. Di depan matanya, Jasmine dan Alice sedang duduk di lantai, rambut mereka berantakan, pakaian agak kusut, dan wajah mereka masih memerah setelah sesi jambak- jambakan yang seru. Sementara itu, Michelle duduk di lounge, tertawa terbahak- bahak, tampak lebih bahagia daripada yang pernah Yoga lihat da
Zukma_Artajaya

Cerita ini hanyalah fiksi semata, jika ada kesamaan baik karakter, alur cerita yang lain-lain itu tanpa disengaja dan kami mengucapkan mohon maaf.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Bukan Sampah   BAB 24

    Malam itu setelah obrolan panjang, suasana di rumah Yoga terasa semakin hangat. Mereka duduk bersama di ruang tamu yang luas, membicarakan masa depan Michelle dan bagaimana ia akan melanjutkan hidupnya setelah cobaan berat yang dialaminya. Michelle terlihat lebih tenang, meskipun sesekali sorot matanya masih menunjukkan beban yang belum sepenuhnya terangkat. Namun, tawa kecil dan senyum yang sesekali muncul menjadi tanda bahwa ia perlahan mulai pulih, dan itu adalah hal yang fading penting bagi semua orang di ruangan itu. Setelah beberapa saat, Yoga memutuskan bahwa ada hal penting yang perlu dibicarakannya. Ia melihat ke arah Jasmine dan Alice, yang kini tampak lebih santai setelah sesi ‘ pertarungan’ kecil mereka sebelumnya. “ Jasmine, Alice, ” panggil Yoga dengan nada serius namun lembut. Kedua sahabatnya itu menoleh dengan rasa ingin tahu. Michelle juga menatapnya, sedikit bingung dengan perubahan suasana yang tiba- tiba. “ Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan kalian, ” l

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Aku Bukan Sampah   BAB 25

    Malam itu, suasana rumah besar Yoga yang mewah masih hangat setelah Yoga berpamitan untuk kembali ke rumahnya. Michelle, Jasmine, dan Alice sudah mulai merasa nyaman dengan kehadiran satu sama lain, meskipun sesekali Jasmine dan Alice masih saling melontarkan sindiran kecil yang biasanya berakhir dengan tawa. Mereka menikmati momen- momen kebersamaan mereka sambil mengobrol tentang berbagai hal ringan, seperti film, musik, dan rencana liburan setelah semua masalah selesai. Di tengah percakapan itu, bel pintu rumah tiba- tiba berbunyi. Michelle yang duduk di lounge terkejut, sementara Jasmine dan Alice saling menatap dengan rasa ingin tahu. “ Aku pikir Yoga sudah pergi? Siapa yang datang malam- malam begini? ” tanya Alice dengan nada bingung. Jasmine bangkit dari tempat duduknya dengan semangat. “ Mungkin seseorang datang berkunjung! Aku yang buka pintu! ” ucapnya sambil berlari kecil menuju pintu depan. Begitu pintu terbuka, dua sosok yang sangat akrab berdiri di ambang pintu Rudi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Aku Bukan Sampah   BAB 26

    Malam yang tenang di rumah besar Yoga berubah tiba- tiba ketika Michelle menerima sebuah surat yang tak diduga. Surat itu datang dengan cara yang aneh, tertinggal di depan pintu utama oleh seseorang yang tak diketahui. Michelle, yang sedang duduk di ruang tamu bersama Jasmine dan Alice, membuka surat tersebut dengan rasa penasaran, tapi begitu ia mulai membaca, wajahnya mendadak pucat. " Ada apa, Michelle?" tanya Jasmine yang langsung melihat perubahan di wajah sahabatnya. Michelle tak langsung menjawab. Tangannya gemetar saat ia menyerahkan surat itu kepada Jasmine. Alice, yang duduk di sebelah Jasmine, ikut penasaran dan mendekat untuk membaca surat itu bersama. Suara Jasmine tiba- tiba berubah serius saat ia membaca kalimat pertama. " Aku bukan sampah, dan aku tidak sendirian. Anneth." Jasmine mengernyit. “ Ini dari Anneth? ” Ia menatap Michelle yang masih tampak terkejut. Michelle mengangguk pelan, tak sanggup berkata- kata. Alice, yang masih belum mengerti apa yang terjadi, s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Aku Bukan Sampah   BAB 27

    Beberapa hari setelah menerima ancaman dari Anneth, suasana di rumah Yoga masih terasa tegang, meskipun Michelle, Jasmine, dan Alice berusaha untuk menjalani hari- hari mereka seperti biasa. Michelle, yang masih trauma dengan kejadian penculikannya dan ancaman baru dari Anneth, berusaha keras menjaga ketenangannya. Jasmine dan Alice terus memberikan dukungan, namun di balik senyum mereka, tersimpan kekhawatiran besar. Di tengah ketegangan itu, sebuah berita besar datang, mengguncang dunia bisnis. Yoga, yang selama ini lebih suka menjaga profil rendahnya meskipun memiliki kekayaan yang luar biasa, baru saja mendapatkan pengakuan besar dari dunia bisnis internasional. Ia dianugerahi Lencana Raja Bisnis, sebuah penghargaan prestisius yang hanya diberikan kepada segelintir pengusaha yang mampu membawa perubahan besar di sektor industri dan ekonomi global. Penghargaan itu bukan hanya simbol kesuksesan, tetapi juga bukti kekuatan Yoga dalam menguasai berbagai bidang bisnis. Ia dikenal tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Aku Bukan Sampah   BAB 28

    Beberapa hari setelah acara penghargaan Yoga yang megah, suasana di rumah besar itu mulai sedikit tenang. Namun, ketenangan tersebut tidak bertahan lama. Michelle, Jasmine, dan Alice mulai sadar bahwa ancaman Anneth bukanlah ancaman kosong. Dan kini, ancaman itu tidak hanya menyasar mereka bertiga, tapi juga mulai merambat ke orang- orang yang dekat dengan mereka. Suatu pagi yang cerah, Ratu — kekasih Rudi dan sahabat Jasmine — duduk di ruang tamu rumah Yoga, menikmati secangkir teh. Ia datang untuk mengunjungi Michelle dan menemani Jasmine serta Alice, seperti biasanya. Namun, saat ia sedang menikmati percakapan ringan dengan mereka, seorang pengantar datang, membawa sebuah amplop hitam yang ditujukan kepadanya. " Apa ini?" tanya Ratu dengan nada penasaran saat menerima surat tersebut. Michelle, yang duduk di sebelahnya, merasa deja vu." Amplop hitam? Sama seperti yang aku terima dari Anneth." Rasa penasaran di wajah Ratu segera berubah menjadi ketegangan. Tangannya gemetar saat i

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Aku Bukan Sampah   BAB 29

    Malam itu, setelah menerima surat ancaman dari Anneth yang juga melibatkan musuh- musuh lama mereka, Michelle, Ratu, Jasmine, dan Alice memutuskan untuk segera bertemu dengan Yoga dan Rudi. Mereka tahu ancaman ini bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan lagi. Setiap kali Anneth mengirimkan surat, situasi semakin serius. Kini, dia telah menyatukan kekuatan dengan Mila, Vina, dan Dahlia, tiga orang yang punya dendam kuat terhadap kelompok mereka. Ini bukan lagi masalah pribadi, melainkan sebuah rencana yang lebih besar dan terorganisir. Mereka bertemu di ruang tamu rumah besar Yoga, yang meskipun megah, malam itu terasa penuh ketegangan. Michelle duduk di lounge bersama Ratu, sementara Jasmine dan Alice berdiri tidak jauh, mengamati situasi dengan cermat. Yoga, yang baru saja tiba dari perusahaannya, tampak serius mendengarkan laporan Michelle tentang ancaman terbaru dari Anneth. Di sebelahnya, Rudi tampak tidak kalah cemas. “ Anneth tidak main- main kali ini, ” kata Michelle, suaranya te

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Aku Bukan Sampah   BAB 30

    Hari- hari berlalu dengan ketegangan yang semakin meningkat. Michelle, Jasmine, Ratu, dan Alice terus berusaha menjaga diri mereka tetap waspada terhadap ancaman yang kian nyata. Meskipun pengamanan di rumah Yoga diperketat, bayang- bayang Anneth dan para sekutunya, termasuk Mila, Vina, dan Dahlia, terus menghantui mereka. Alice, yang memiliki sejarah kelam dengan Mila, merasakan ketegangan yang berbeda. Ia tahu, cepat atau lambat, akan ada konfrontasi langsung. Pagi itu, Alice baru saja selesai berolahraga ketika ponselnya berdering. Ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal, tetapi begitu ia membukanya, wajahnya langsung memerah karena marah. Pesan itu dari Mila. Pesan singkat yang penuh ejekan dan ancaman. " Aku sudah dekat, Alice. Aku akan datang untuk menyelesaikan apa yang belum selesai di antara kita. Bersiaplah." Mila selalu menjadi musuh yang membuat Alice merasa terganggu. Mereka pernah bekerja bersama di masa lalu, tetapi hubungan mereka berubah menjadi konflik ketika

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Aku Bukan Sampah   BAB 31

    Setelah mendengar rencana busuk dari Mila dan sekutunya, suasana di antara Alice, Michelle, dan Jasmine menjadi tegang. Mereka tahu bahwa situasi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Mereka harus beraksi, tetapi saat itu juga, ada satu pertarungan yang tak terhindarkan yang akan segera terjadi: pertarungan antara Jasmine dan Vina. Jasmine, yang biasanya lebih pendiam dan bijaksana, mulai merasakan tekanan yang meningkat. Ketika ia mengetahui bahwa Vina, musuhnya di masa lalu, terlibat dalam rencana yang lebih besar untuk menjatuhkan teman-temannya, rasa sabar dan pengendalian dirinya mulai memudar. Vina adalah sosok yang dikenal suka memprovokasi dan menyebarkan kebencian di antara teman-teman mereka. Di sisi lain, Vina tidak pernah menyukai Jasmine. Mereka berdua memiliki sejarah persaingan yang panjang, dimulai dari saat mereka masih di sekolah menengah. Persaingan itu terus berlanjut ke kehidupan dewasa mereka, dengan keduanya berusaha saling menjatuhkan di berbagai kesempatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • Aku Bukan Sampah   BAB 75

    Dalam perusahaan Yoga, masalah terus bermunculan, dan situasi semakin tak terkendali. Rangkaian sabotase mulai merusak reputasi perusahaan secara signifikan. Di balik semua ini, Yoga mulai mencurigai adanya pengkhianat dalam lingkup kerjanya. Setiap kali sebuah rencana perbaikan disusun, informasi krusial selalu bocor. Perusahaan yang dulunya dikenal kuat kini berada di ambang kehancuran.Yoga mulai merasa bahwa seseorang di dalam timnya sengaja menentang dan menyabotase setiap keputusan yang ia buat. Mulai dari kerugian finansial, kebocoran proyek, hingga strategi bisnis yang selalu saja gagal terlaksana sesuai rencana. Kecurigaan ini membuatnya terpaksa memikirkan langkah-langkah yang lebih bijak dan berhati-hati, karena musuh yang dihadapinya adalah orang dalam.Ratu, yang juga sahabatnya dan menjabat sebagai salah satu kepala divisi, turut merasakan ada kejanggalan. Ia menyadari bahwa beberapa rekan kerja kerap menghindari pertanyaan-pertanyaan spesifik atau menunjukkan reaksi ane

  • Aku Bukan Sampah   BAB 74

    Bayangan Hitam, dalang misterius yang penuh rahasia, mulai mempersiapkan rencana terakhir yang lebih gelap dan lebih mematikan daripada sebelumnya. Ia telah lama mengawasi setiap gerakan Yoga, Michelle, dan teman-temannya, memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai kehendaknya. Meskipun mulai ada kecurigaan dari pihak Michelle dan kawan-kawan, Bayangan Hitam tidak terpengaruh; justru ia melihat hal ini sebagai peluang untuk memperkuat strateginya. Dengan pion-pionnya yang setia dan rencana yang matang, Bayangan Hitam yakin kali ini ia akan berhasil menghancurkan segalanya tanpa menyisakan harapan sedikit pun.Bayangan Hitam menyadari bahwa serangan terhadap orang-orang terdekat Yoga telah menyebabkan kekacauan yang cukup besar, namun ia ingin memastikan bahwa kali ini tidak ada kesempatan bagi mereka untuk bangkit kembali. Rencananya melibatkan serangan di tiga the front sekaligus: bisnis, hubungan personal, dan ancaman fisik. Dengan cara ini, ia berharap dapat menghancurkan inte

  • Aku Bukan Sampah   BAB 73

    Bayangan Hitam, sosok misterius yang selama ini hanya terdengar lewat bisikan-bisikan samar, terus menjalankan rencananya untuk menghancurkan hidup Yoga dan orang-orang terdekatnya. Ia memiliki kekuatan dan pengaruh yang tak terlihat, memanipulasi orang-orang dengan strategi penuh kelicikan. Kali ini, Bayangan Hitam berusaha menggerakkan pion-pionnya dalam permainan jahat yang ia kendalikan dari balik layar.Bayangan Hitam bukanlah orang biasa. Dengan jaringan yang luas, ia mampu mengendalikan banyak orang dari jarak jauh, termasuk Mila, Vina, dan Anneth. Meski Anneth sudah kembali ke kelompoknya, Bayangan Hitam merasa perlu memastikan bahwa setiap langkah musuhnya tetap terpantau. Untuk itu, ia mulai menggerakkan para pionnya agar dapat mengacak-acak hidup Yoga dan orang-orang terdekatnya tanpa menimbulkan kecurigaan besar.Melalui pesan-pesan rahasia yang dikirimkan dalam bentuk kode sandi, Bayangan Hitam menyusun siasat manipulasi untuk mengendalikan pikiran Mila dan Vina. Ia mengi

  • Aku Bukan Sampah   BAB 72

    Ketegangan yang telah lama tersimpan antara Jasmine dan Vina akhirnya memuncak. Pertemuan yang seharusnya berlangsung singkat berubah menjadi ajang konfrontasi penuh emosi, di mana segala rasa sakit hati, cemburu, dan amarah yang selama ini mereka pendam mencuat tanpa terkendali.Jasmine sebenarnya tidak berniat bertemu dengan Vina. Namun, ketika ia sedang mengantar dokumen penting untuk perusahaan Yoga, ia melihat sosok Vina di seberang jalan. Tak disangka, Vina yang sedang dalam misi rahasia Bayangan Hitam juga terkejut melihat Jasmine berada di sana. Tatapan keduanya bertemu, dan dalam sekejap, suasana berubah tegang. Seperti api yang tersulut, ketegangan yang selama ini tersimpan di antara mereka pun seolah meledak.Jasmine langsung berjalan mendekati Vina dengan tatapan penuh amarah. Ia ingat bagaimana Vina dan Mila telah menyerang teman-temannya, bahkan berusaha menghancurkan hidup Michelle dan Yoga. Vina, di sisi lain, menyadari bahwa Jasmine adalah penghalang yang harus ia had

  • Aku Bukan Sampah   BAB 71

    Yoga yang begitu sibuk dengan ancaman dari luar, tak menyadari bahwa dalam perusahaannya sendiri mulai muncul riak-riak ketidakpuasan dan konflik inner. Perusahaan yang telah dibangunnya dengan jerih payah kini berada di tengah prahara yang perlahan mengancam kestabilan dan reputasi yang selama ini ia pertahankan.Ketidakpuasan mulai mencuat dari beberapa departemen penting, terutama sejak keamanan di perusahaan ditingkatkan secara signifikan. Setiap karyawan harus melewati proses verifikasi yang lebih ketat setiap kali mereka masuk, dan akses mereka ke region tertentu semakin dibatasi. Beberapa karyawan menganggap bahwa langkah-langkah ini adalah bentuk ketidakpercayaan dari manajemen, khususnya dari Yoga sendiri.Desas-desus mulai beredar bahwa Yoga terlalu berfokus pada ancaman dari luar tanpa memperhatikan kesejahteraan karyawan. Bahkan, beberapa orang dalam perusahaan merasakan bahwa kepemimpinan Yoga kini lebih tertutup dan penuh rahasia, yang menyebabkan kebingungan di antara p

  • Aku Bukan Sampah   BAB 70

    Yoga tahu ancaman yang mereka hadapi semakin serius setelah membaca surat dari Vina yang disampaikan Jasmine. Ancaman dari Bayangan Hitam dan sosok misterius di baliknya tidak hanya sekadar intimidasi—ini adalah ancaman yang mengincar hidup mereka semua dan juga kekuatan yang telah ia bangun. Keamanan bukan lagi hal yang bisa dianggap sepele, dan Yoga pun segera membuat rencana pertahanan yang matang demi melindungi orang-orang yang ia sayangi. Langkah pertama yang diambil Yoga adalah menambah lapisan keamanan di sekitar rumahnya yang luas, yang kini menjadi tempat perlindungan utama bagi Jasmine, Alice, Michelle, dan bahkan Ratu. Yoga memperkerjakan tim keamanan profesional dengan teknologi canggih yang mampu mendeteksi pergerakan atau ancaman sekecil apa pun di sekitar rumah. Ia memasang sensor gerak di semua sudut dan kamera tersembunyi di setiap vicinity strategis, termasuk pintu-pintu masuk dan halaman belakang. Yoga juga mengganti semua sistem alarm menjadi alarm anti-peretasan

  • Aku Bukan Sampah   BAB 69

    Pada suatu sore yang tenang, Jasmine tengah beristirahat di rumah Yoga bersama Alice dan Michelle ketika seorang pengawal keamanan mengetuk pintu dan menyerahkan sebuah surat. Jasmine terkejut saat melihat nama pengirim yang tertulis di amplop: Vina. Suasana seketika berubah tegang. Alice dan Michelle memperhatikan ekspresi Jasmine, menyadari betapa berbahayanya surat itu, karena mereka tahu, setelah segala pengkhianatan dan serangan yang dilakukan oleh Vina dan Mila, tak ada alasan untuk mempercayai isi surat tersebut. “Jangan dibuka, Jasmine. Siapa tahu ada ancaman lagi,” ujar Alice, mencoba melindungi sahabatnya. Namun Jasmine, meski merasa ragu, merasa harus mengetahui isi surat itu untuk memahami apa yang sebenarnya diinginkan Vina. “Aku akan berhati-hati,” jawabnya sambil mulai membuka amplop dengan hati-hati. Tulisan tangan Vina tampak rapi, tetapi ada sesuatu yang terasa dingin di setiap lekuk hurufnya. Jasmine membaca surat itu dengan suara pelan, namun cukup jelas sehingg

  • Aku Bukan Sampah   BAB 68

    Malam itu, Alice dan Jasmine baru saja pulang dari sebuah pertemuan di kantor Yoga yang membahas proyek besar yang sedang mereka kerjakan bersama Michelle. Alice berjalan di sebelah Jasmine, membicarakan perkembangan proyek tersebut. Meski hubungan keduanya kerap dipenuhi perselisihan, dalam hal pekerjaan, mereka kompak dan profesional. Di tengah perjalanan pulang, saat mereka melalui jalan yang agak sepi dan gelap, tiba-tiba mobil hitam yang mencurigakan melaju lambat di belakang mereka. Jasmine merasakan firasat buruk dan memperhatikan mobil itu dari sudut matanya. “Alice, aku rasa kita sedang diikuti,” bisik Jasmine, suaranya menunjukkan nada waspada. Alice segera menoleh ke arah mobil itu. “Kamu benar. Mobil itu sudah mengikuti kita sejak tadi.” Tak ingin mengambil risiko, mereka berusaha untuk tetap tenang dan mempercepat langkah, berharap bisa sampai ke vicinity yang lebih ramai. Namun, tak lama kemudian, dua orang pria bertubuh besar keluar dari mobil hitam itu dan mulai men

  • Aku Bukan Sampah   BAB 67

    Di sebuah ruangan gelap yang tersembunyi di sudut kota, Bayangan Hitam duduk dengan tenang menunggu kehadiran sosok pria misterius yang selama ini menjadi dalang dari semua kekacauan yang ia orchestrakan. Suara langkah kaki berat terdengar, dan pintu ruangan perlahan terbuka, memperlihatkan seorang pria berjas hitam, dengan wajah yang setengah tertutup oleh bayangan topinya. Sosok itu adalah pria berkuasa yang penuh misteri, seorang yang bahkan Bayangan Hitam sendiri jarang bertemu langsung. Ia hanya dikenal sebagai “Tuan X,” seorang pengusaha kaya dengan pengaruh yang luar biasa besar. Dialah yang telah menyokong setiap aksi balas dendam dan sabotase yang dirancang oleh Bayangan Hitam, termasuk rekrutmen Anneth, Mila, dan Vina. Pria ini adalah sosok yang selalu bergerak di balik layar, mengendalikan keadaan tanpa terdeteksi. Mereka berdua duduk di meja kayu besar yang terletak di tengah ruangan. Tuan X menyilangkan tangannya dengan ekspresi dingin dan mulai berbicara dengan nada ren

DMCA.com Protection Status