Home / Romansa / Behind Her Pride / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Behind Her Pride: Chapter 71 - Chapter 80

128 Chapters

Bab 70

"Rel, kawanmu kenapa? Dari tadi kakak lihat wajahnya muram terus," sindir Jeya sambil membolak-balikkan ikan bakar di atas pemanggangan.Karel melirik Jaydan sebentar, lelaki itu cengengesan ketika mengingat alasan kekesalan Jaydan adalah dirinya. Amarah Jaydan pasti masih di ubun-ubun karena Karel menggagalkan acara kissing-nya dengan Angel. Bukannya menyesal atau meminta maaf,  Karel malah semakin menggoda kedua pasangan itu. Sungguh teman yang tidak tahu diri, begitu kata Jaydan.Bayangkan saja, bagaimana tidak kesal, tadi itu suasananya sudah sangat mendukung untuk Jaydan memberikan ciuman pertamanya pada Angel. Gadis itu juga tampak sudah siap, hanya tinggal sedikit lagi untuk bibir keduanya bersentuhan, sayang semua itu gagal berkat kemunculan Karel yang entah mengapa bisa tahu kalau dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu ada di sana."Tidak tahu, Kak, kesambet jin laut mungkin, he he.""Hush! Jangan asal bicara, bagaimana kalau jinn
Read more

Bab 71

Berdasarkan informasi dari pihak resort, katanya sebentar lagi akan ada pertunjukan kembang api di pinggir pantai. Jaydan dan kawan-kawan memutuskan untuk menyaksikannya ke sana tanpa Axel dan Jeya. Pasangan suami istri itu memilih beristirahat karena katanya Jeya sudah cukup kelelahan untuk jalan-jalan, jadi sebagai suami yang baik Axel manut saja.Pantai yang tadi siang cukup lengang, kini sudah dipadati orang-orang--baik pengunjung maupun para pedagang yang menggelar tikar di sepanjang pantai. Dalam semalam tempat itu disulap bak pasar malam yang sungguh ramai. Jaydan, Angel, Karel, dan Alessa menikmati waktu bersama dengan senangnya. Untuk sementara mereka masih jalan berempat, kemesraan Jaydan dan Angel belum tampak sehingga Karel masih bisa memakluminya."Gelang couple untuk pasangan terkasihmu, mariii ... beli ... mari beli ... gelang couple buatan sendiri."Angel menghentikan langkah tepat di penjual gelang tersebut, ia hanya menatap penjual itu
Read more

Bab 72

"Kan membandingkan, kita tidak bisa menilai perasaan seseorang hanya dari tampilan luarnya saja, Angel. Meskipun terlihat nakal tapi ada banyak sisi baik Karel yang mungkin belum kamu ketahui. Kalau suatu saat Alessa menyadari kebaikan Karel lebih dulu darimu, lalu dia jatuh hati pada sahabatku maka kamu tidak akan bisa berbuat apa-apa. Terima saja, ya."Angel merenungi perkataan Jaydan, ia lalu menoleh ada Karel yang duduk di seberang sana dengan Alessa. Ketika gadis itu memperhatikannya, Karel tiba-tiba menoleh dan mengangkat dagunya dengan sengak. Angel melotot lalu membalasnya dengan tatapan galak."Tuh kan! Temanmu resek!" rajuk Angel pada Jaydan, si pacar hanya tertawa saja melihatnya."Sudah, jangan direspons, selesaikan lagi gelangnya. Sebentar lagi selesai."Mereka pun lanjut merakit gelang berbahan tali itu, setelah kurang lebih dua puluh menit, kegiatan itu pun selesai."Nah, coba sini tanganmu!" kata Jaydan lalu mengambil tangan  k
Read more

Bab 73

 “Apa ini, kampungan sekali,” ejek salah seorang teman tongkrongan Karel ketika mereka menghabiskan waktu weekend bersama.            “Ck, jangan pegang-pegang! Gelang ini mahal asal kalian tahu.”            “Astaga, gelang semacam itu di emperan pantai juga banyak, Rel. Mahal dari mananya?”            “Iya benar, seleramu semakin aneh saja, Rel. Oh ya, kau ingat Rossy, kan?”            “Rossy mana?”            Seharusnya mereka tidak menanyakan nama seorang gadis pada Karel, percuma, laki-laki itu tidak akan bisa menjawab saking banyaknya nama perempuan yang pernah dia kencani.  &nb
Read more

Bab 74

Seseorang pernah berkata bahwa kedengkian saudara lebih mengerikan daripada kebencian orang lain. Renata dan Hena masih sangat dendam pada Angel karena dulu gadis itu teramat sering merendahkan dan mempermalukan mereka. Bisa dibilang Hena dan Renata adalah orang yang paling bahagia ketika ayah Angel tersangkut kasus korupsi dan membuat sepupu sombongnya jatuh miskin. Itu adalah harapan mereka sejak lama, keduanya selalu berdoa agar Angel segera mendapat karma dan doa itu akhirnya terwujud.Renata seperti berada di atas awang, berhasil menyulut emosi Angel memang misi terbesarnya untuk saat ini. Ia tahu sepupunya itu memiliki penyakit yang tidak biasa, kelainan itu dialami Angel sejak ia kecil. Bersumber dari trauma masa lalu yang Angel alami akibat perlakuan tidak baik sang ibu kepadanya. Renata dan Hena semula tidak mengetahui fakta mengejutkan ini, mereka baru menyadarinya usai menemukan catatan medis yang mereka temukan di kamar lama Angel. Berdasarkan catatan itu dijelask
Read more

Bab 75

[EVIL QUEEN BERULAH LAGI!][ANGEL LEE MENYIKSA SAUDARA SEPUPUNYA HINGGA DILARIKAN KE RUMAH SAKIT][KEJAM! INTIP KRONOLOGI PENYERANGAN YANG DILAKUKAN ANGEL LEE][RENCANA PEMBUNUHAN DI KAMPUS NETHERN]            “Sampah!” umpat Karel ketika membaca headline berita yang muncul di berbagai artikel beberapa jam setelah kejadian yang menimpa Angel dan Renata di toilet.            “Orang-orang punya masalah apa dengan Angel sebenarnya? Kenapa mereka hobi melebih-lebihkan berita seperti ini? Sebulan lalu pas Angel diracun kenapa media diam saja? beritanya tidak seramai ini? ke mana semua jurnalis, mereka menutup mata dan telinga ketika Angel menjadi korban dan keluar koar-koar ketika ia menjadi tersangka. Dasar manusia otak dungu!&rdquo
Read more

Bab 76

Jauh sebelum gadis itu dan Jaydan pacaran, Alessa juga kerap memergoki Angel mengonsumsi obat yang cukup banyak dalam sekali teguk. Ia tidak berani menanyakan perihal itu secara langsung dan membiarkan rasa penasarannya tenggelam dengan sendirinya. Menurut Angel, sebagai sahabat dia harus memiliki batasan yang tidak boleh dilangkahi. Ketika sahabatnya tidak mau bercerita maka dia tidak akan memaksa sekali pun Alessa sangat ingin tahu.“Aneh bagaimana?” Alessa ingin tahu pendapat Karel tentang kepribadian Angel.“Aku sudah pernah membahas ini dengan Jaydan sejak lama, aku merasa Angel seperti sedang sakit. Kau tahu, emosinya begitu cepat berubah, sikapnya juga seperti mencerminkan dua kepribadian yang berbeda. Di satu waktu dia bisa begitu kejam dan angkuh dan di lain waktu yang terlihat sangat ramah, perhatian, dan bahkan lucu. Apa dia mengidap kepribadian ganda?” tebak Karel asal.“Apa tanggapan Jaydan tentang itu?”&l
Read more

Bab 77

“Nona kami mohon kerja samanya agar pemeriksaan ini bisa segera berakhir. Sudah satu jam Anda hanya diam dan mengabaikan semua pertanyaan kami. Jika Anda terus bersikap apatis dan tidak kooperatif maka kami terpaksa menetapkan bahwa Anda resmi bersalah dan kami akan menahan Anda.”Ibu.Tiba-tiba sosok yang sudah menghilang lama dari ingatan Angel kembali membawa kenangan buruk padanya. Tangannya gemetar meresapi sisa-sisa kecemasan yang sebelumnya menumbangkan tubuh Angel sampai bersimpuh di toilet. Kakinya lemas dan terasa perih padahal tidak ada sedikit pun luka yang tertoreh di sana. Polisi sangat kepayahan dalam menangani Angel, mereka belum bisa memasukkan Angel ke sel karena bukti penangkapannya belum cukup kuat. Hanya sekadar pengakuan dari saksi tidak bisa menjebloskan Angel ke dalam jeruji besi begitu saja.“Nona Angel Lee!” bentak polisi itu usai seluruh kesabarannya terkuras.“Anda tidak boleh membentaknya
Read more

Bab 78

“Kakak janji akan membantumu, Angel, bertahanlah sebentar lagi.”“Iya, Kak, terima kasih. Maaf merepotkan Kakak.”“Sama sekali tidak, kakak sungguh bersemangat menangani kasus ini. Kamu tidak perlu khawatir, pokoknya kakak akan memastikan kamu bisa menghadiri sidang terakhir kasus yang melibatkan ayahmu. Kamu akan menyaksikan sendiri kemenangan mendiang ayahmu dan detik-detik di mana namanya akan kembali bersih.”Jeya membawa Angel ke pelukannya, meski terbilang baru mengenal Angel namun Jeya sudah jatuh hati pada gadis dingin itu. Di balik sikap pendiam dan cueknya, Angel menyimpan daya tarik yang bisa membuat Jeya nyaman lama-lama di dekatnya apalagi ketika mengobrol mereka sangat nyambung. Katakanlah Jeya memiliki intimasi yang erat dengan calon adik iparnya ini, sehingga ia sangat sedih melihat kondisi Angel sekarang. Dia sangat lemas, pucat, dan tidak bergairah. Seperti orang yang baru saja ditinggalkan orang terkasihnya
Read more

Bab 79

“Karel ... sudah lama menunggu?”Hena melambaikan tangan penuh semangat, ia keluar dari rumah sakit dan menghampiri Karel yang sedang berdiri sambil bersandar pada mobil mewahnya. Karel melepas kacamatanya dan memamerkan senyum lebar pada gadis itu. Hena sangat bahagia karena setelah sekian lama akhirnya Karel kembali mengajaknya bertemu, bahkan kali ini Karel sendiri yang mengirimi Hena pesan lebih dulu.“Halo cantik, tidak kok, aku baru tiba. Mungkin sekitar 5 menit lalu.”Hena langsung menggandeng tangan Karel dan menyandarkan kepalanya di pundak lelaki itu. Kapan lagi bisa diperlakukan sedemikian manis oleh Karel?“Hari ini kita mau ke mana?”“Masuk saja dulu, aku akan mengajakmu ke tempat istimewa.”
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status