Home / Romansa / Behind Her Pride / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Behind Her Pride: Chapter 81 - Chapter 90

128 Chapters

Bab 80

Karel memasang senyum manis tapi mengucap sumpah serapah dalam hatinya.“Bukan begitu, aku hanya takut mengganggumu saja.”“Tidak ganggu, kok, kamu tenang saja. Lagi pula Renata juga sudah baik-baik saja, hari itu dia hanya terbentur ke tembok dan pingsan, memang keluar darah sih tapi tidak parah kok.”“Oh, minum dulu Hen, kau pasti haus.”Hena menuruti perintah Karel, lelaki itu mengembangkan senyum karena bahagia akhirnya cairan khusus yang dipesannya sudah masuk ke dalam tubuh Hena. Cairan itu akan membuat Hena sedikit linglung dan pada akhirnya hanya mampu mengungkapkan kejujuran saja.“Aku baca di berita kakakmu gegar otak.”Hena terbahak mendengarnya, lepas sekali tawa gadis itu seperti tidak ada beban dan menganggap bahwa perkataan Karel sebagai lelucon.“Semua itu hanya berita bohong, Rel, aku sengaja membayar orang untuk meramaikan kasus itu agar semua orang semakin memben
Read more

Bab 81

Setelah mendapat rekaman audio yang dikirimkan Karel sebagai bukti Angel tidak bersalah, Jeya dan Jaydan langsung bertandang ke kantor polisi. Mereka menyerahkan bukti-bukti yang didapatkan dan mengurus administrasi yang harus Jeya tanda tangani selaku kuasa hukum tersangka.Polisi berencana melakukan penyelidikan lebih lanjut pada Hena dan Renata setelah kondisi Renata memungkinkan. Angel dibebaskan dengan beberapa syarat, ia tetapkan sebagai tahanan kota sampai kasus ini benar-benar clear. Untuk sementara Jeya merasa lega karena Angel tidak harus mendiami sel sempit itu lagi. Kakak beradik keluarga Kim itu membawa Angel keluar dari kantor polisi.Mereka berniat mengajaknya pulang ke rumah tapi Angel meminta untuk diantarkan ke rumah sakit tempat Renata dirawat.  Jaydan manut saja, menurutnya Angel juga perlu ke rumah sakit, dia terlihat tidak sehat. Setibanya di rumah sakit, Angel langsung disambut oleh pamannya yang katanya juga baru datang setelah per
Read more

Bab 82

Plak!“MA!” bentak paman Angel ketika istrinya menampar Angel dengan keras.Dia baru keluar dari ruang inap Renata kemudian melihat suaminya sedang  memeluk keponakan kurang ajarnya. Segera wanita paruh baya berwajah judes itu menghampiri mereka, menarik Angel dari pelukan suaminya dan menampar gadis itu keras. Jaydan lari dari tempatnya dan langsung melindungi kekasihnya.“Apa yang Anda lakukan?!” marah Jaydan menyentak.“Tidak usah ikut campur urusan keluargaku. Pa, untuk apa kamu masih mengurusi anak tidak tahu diri ini, hah?! Dasar gadis sial, kau mau membunuh anakku? Sini kau, biar kubuat mampus dirimu di sini sekarang juga!”Ibu Renata hendak kembali menyerang Angel namun Jaydan menghadangnya dan Paman Angel pun segera menawan istrinya.“Kamu ini apa-apaan, kenapa kamu menampar Angel?!”Wanita itu mendorong suaminya kasar, “Kamu yang apa-apaan?! Untuk apa kamu memedulika
Read more

Bab 83

Clek!Suara pintu terbuka membuat Jaydan otomatis menoleh ke belakang. Dia sontak berdiri ketika paman Angel masuk, pria itu memberikan tanda agar Jaydan tetap duduk di tempatnya. Pria itu mendekat lantas mengambil kursi dan duduk di seberang ranjang yang berlawanan dengan Jaydan.“Namamu siapa, Nak?” tanya paman Angel sopan, dari sikap yang dilihat Jaydan tadi, lelaki itu menilai paman Angel adalah sosok yang bijaksana.“Jaydan, Paman.”“Kamu kekasih Angel?”Lelaki itu mengangguk, paman Angel mengembangkan senyum.“Terima kasih ya, kamu sudah setia menjaga Angel.”“Sama-sama Paman, aku akan terus menjaganya sampai dia pulih.”Paman Angel mendesah lega, ia menatap keponakan malangnya. Tangan pria itu terulur untuk mengelus rambut Angel, Jaydan memperhatikannya dengan saksama. Tampak jelas kasih sayang yang berusaha paman berikan pada Angel. Dia benar-benar tulus.
Read more

Bab 84

“Tidak usah bangun, kamu berbaring saja,” titah Alessa saat Angel berusaha menyambut kawan baiknya itu.            “Iya, kondisimu masih lemah. Tidak kusangka kau sangat mudah sakit ya, Evil Queen.”            Karel, Angel sering menatap lelaki jangkung itu lama. Meski berusaha menunjukkan ekspresi cuek dan mengesalkan seperti biasanya tapi gadis itu tahu Karel masuk dalam daftar orang yang cemas terhadap keadaannya. Gadis itu membenarkan posisinya agar bisa duduk tegak, dia pegal seharian berbaring di ranjang. Alessa memegangi kantung cairan infus yang hampir jatuh karena pergerakan Angel.            “Hati-hati, Angel,” gumam Alessa.
Read more

Bab 85

“Kamu jahat sekali pada si Galah,” tegur Angel setelah kedua temannya pergi.“Dia terlalu berisik, mengganggu saja.”“Tapi dia yang membantuku.”“Apa ini, kamu sedang membela laki-laki lain di depanku?”Angel terkekeh pelan, ia tahu Jaydan berpura-pura marah hanya untuk menghiburnya. Senyum Angel tiba-tiba memudar ketika ia mengingat sesuatu, tamparan bibinya dan pembelaan sang paman menyerang benak Angel secara bersamaan. Perasaan bersalah pun menyeruak. Ia takut rumah tangga paman dan bibinya berantakan gara-gara masalah ini.“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Jaydan menyadari keanehan kekasihnya.“Apa Pamanku menemuimu tadi?”“Iya
Read more

Bab 86

Keesokan harinya saat kondisi Angel sudah membaik, ia meminta pada Jaydan untuk diantarkan ke ruang inap Renata. Ia ingin meminta maaf sekaligus membahas segala sesuatu yang memang harus segera dituntaskan dengan kedua sepupunya itu. Saat ini Angel sudah berada di sana, bersama Renata, Hena, pamannya dan bibinya. Kebetulan sekali semua orang yang ingin Angel temui ternyata ada di sana.            “Angel, kemari, Nak. Renata dan Hena ingin bicara padamu.”            Angel mendekat dengan ragu-ragu, tampak Hena dan Renata masih terlihat kesal pada Angel. Terlebih Hena, ia masih marah karena ternyata Karel dan Alessa menjebaknya demi membantu proses hukum Angel.            “Renata, Hena, cepat minta maaf pada Angel atas semua kesalahan yang telah kalian lakukan.” 
Read more

Bab 87

Karel memainkan kunci mobilnya saat ia keluar dari tempat gym sembari bersiul santai. akhirnya setelah sekian purnama lelaki itu bisa menyempatkan diri untuk memanjakan dirinya dengan mandi keringat demi menjaga kebugaran tubuh. Lelaki itu juga ingin mulai menumbuhkan otot-ototnya yang sempat punah karena kesibukan di organisasi.Tak lama lagi, masa pensiunnya sebagai anggota BEM akan tiba. Karel akan menghadapi semester neraka yang memerlukan kekuatan penuh baik secara lahir dan batin. Jadi dia harus rutin olahraga lagi. Lelaki itu sudah ada di dalam mobil mewahnya, merapikan rambut sebentar sambil bercermin di kaca spion setelah itu ia pun berangkat ke tempat tujuan.Rencananya hari ini ia dan Jaydan akan bertemu dengan teman-teman SMA mereka, reuni dadakan yang diatur salah seorang temannya disambut gembira oleh semua orang. Tak ayal Karel ingin tampil menawan hari ini, siapa tahu dia bisa bertemu dengan mangsa baru. Sudah terlalu lama ia menyendiri setidaknya untuk
Read more

Bab 88

“Kamu ini, aku serius bertanya.”“Aku jarang diam di rumah sampai tidak pernah memikirkan apakah aku kesepian atau tidak selama tinggal di sini.”“Orang tua kamu ke mana?”“Kerja, mereka juga jarang pulang ke sini. Tepatnya mereka langka ada di negara ini. Mereka tidak bisa hidup tanpa pekerjaannya, anaknya hampir mati pun sepertinya mereka tidak akan peduli.”“Kamu tidak boleh bicara seperti itu.”“Memang faktanya begitu.”“Orang tua kamu pasti punya alasan, jangan terlalu berburuk sangka.”“Sudah ah, jangan bahas mereka, malas aku.”“Pacar kamu tidak akan marah kan aku di sini?”“Memangnya aku punya pacar?” tanya Karel.“Bagaimana kamu ini, ya mana aku tahu.”“Aku juga tidak tahu kalau aku punya pacar.”Alessa terkekeh sebentar sampai ia menepuk jidatnya se
Read more

Bab 89

"Aku merasa ini ulah sepupu-sepupu Angel, Jay," ungkap Karel setelah menjelaskan detil kejadian yang menimpanya hari ini.Jaydan buru-buru meninggalkan tempat reuni begitu mendapat kabar bahwa Karel kecelakaan. Meski sering berdebat dan bahkan bertengkar tapi dua sahabat itu tetap saling peduli dan selalu ada di kala keduanya membutuhkan satu sama lain.Jaydan menggeleng, mengelak perkiraan Karel yang menebak dalang di balik insiden penabrakkan yang dialaminya."Bukan, pasti bukan Renata dan Hena.  Mereka sudah berdamai dengan Angel, dan lagi memang apa motif mereka sampai harus mencelakaimu seperti itu?""Bisa saja Hena masih dendam gara-gara aku mempermainkannya waktu itu.""Kurasa tetap mustahil, Rel, pasti ada orang lain yang berniat buruk pada kita. Dari pesan ancaman yang dia kirim, terlihat jelas kalau dia takut jika kita terus berada di dekat Angel. Karena dengan keberadaan kita maka ruang gerak orang itu untuk mencelakai Angel jadi se
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status