Karel memasang senyum manis tapi mengucap sumpah serapah dalam hatinya.“Bukan begitu, aku hanya takut mengganggumu saja.”“Tidak ganggu, kok, kamu tenang saja. Lagi pula Renata juga sudah baik-baik saja, hari itu dia hanya terbentur ke tembok dan pingsan, memang keluar darah sih tapi tidak parah kok.”“Oh, minum dulu Hen, kau pasti haus.”Hena menuruti perintah Karel, lelaki itu mengembangkan senyum karena bahagia akhirnya cairan khusus yang dipesannya sudah masuk ke dalam tubuh Hena. Cairan itu akan membuat Hena sedikit linglung dan pada akhirnya hanya mampu mengungkapkan kejujuran saja.“Aku baca di berita kakakmu gegar otak.”Hena terbahak mendengarnya, lepas sekali tawa gadis itu seperti tidak ada beban dan menganggap bahwa perkataan Karel sebagai lelucon.“Semua itu hanya berita bohong, Rel, aku sengaja membayar orang untuk meramaikan kasus itu agar semua orang semakin memben
Read more