Semua Bab Terpaksa Menikahi CEO : Bab 91 - Bab 100

176 Bab

Rainer Griffin ditipu!

Olivia Milan tak percaya jika dalang di balik penghinaannya tersebut adalah Rainer Griffin. Oleh karenanya, Olivia Milan mulai maju perlahan mendekati Alice Winterbourne.  Gadis itu telah siap untuk bersujud dan menyembah kaki Alice Winterbourne. Ia menundukkan kepalanya pelan-pelan, semakin turun ke bawah dan turun lantas hingga menyentuh kulit punggung kaki Alice Winterbourne.“Alice! Alice! Alice! Alice!”Para tamu undangan menggemakan nama Alice dalam saat-saat tersebut sebagai bentuk penghinaan mereka terhadap Olivia Milan yang merupakan perempuan miskin sekaligus pendusta. Sialnya lagi, Alice menikmati saat-saat Olivia Milan mencium kakinya sehingga ia menyuruh gadis itu melakukannya dalam waktu yang lama. Dan tentu saja, Alice Winterbourne meminta banyak pihak untuk mendokumentasikan momen berharga tersebut.“APA-APAAN INI?!”Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Rainer Griffin datang dengan membawa amarah besar di matanya. Ia
Baca selengkapnya

Penguntit!

Tetapi…Apa yang ditampilkan di wajah Olivia Milan membuat Rainer Griffin semakin gelisah dan khawatir. Gadis itu bahkan tak berani mendongakkan wajahnya untuk sekadar memandang wajah Rainer Griffin. Olivia Milan menunduk cukup dalam, menahan rasa bersalah, sedih, khawatir, dan segala perasaan buruk yang menguasai pikirannya.“Kau tak mendengar kalimatku?! Hei, katakan padaku kalau semua ini hanya akal-akalan dari Alice! Katakan padaku jika kekasihku bukanlah penipu! Teriakkan pada mereka semua jika kita adalah pasangan yang berbahagia dan saling menerima apa adanya!” teriak Rainer Griffin lagi kepada Olivia Milan.Sayangnya…Gadis itu justru memberi respon yang sangat mengecewakan Rainer Griffin. Olivia Milan menggeleng-gelengkan kepala pelan dengan wajah masih menunduk dalam. Seketika, tubuh Rainer Griffin seperti lemas. Ia tak ingin mendengar kebohongan apa yang telah dilakukan Olivia Milan kala itu. Tetapi Alice Winterbourne
Baca selengkapnya

Penculikan Olivia Milan

“Tunggu di sana, Sean akan datang menjemputmu! Kita bicarakan lagi hal ini besok, aku sedang lelah!”Sebuah pesan yang dikirim oleh Rainer Griffin masuk ke ponsel Olivia Milan beberapa menit setelah mobil Rainer Griffin melaju pergi.Sayangnya…Pesan tersebut tak sempat terbaca oleh Olivia Milan sebab gadis itu telah diangkut ke dalam mobil penguntit yang beberapa waktu lalu mengikuti laju mobil Rainer Griffin. Pada saat kejadian, Olivia Milan tengah dalam keadaan setengah linglung sehingga ketika sebuah mobil berhenti di dekatnya dan menarik paksa tubuhnya, gadis itu bahkan tak sempat untuk membuat perlawanan atau berteriak.Baru setelah ia berada di dalam mobil penculik tersebut, Olivia Milan berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta tolong. Tetapi semuanya percuma. Tangannya buru-buru diikat ke belakang oleh seorang pria yang menariknya ke dalam mobil di bagian jok belakang. Tak hanya itu, mulut Olivia Milan juga disumpal agar gad
Baca selengkapnya

Hutan Anemone

Para penculik Olivia Milan tak ada yang sadar jika ponsel gadis itu mendapat panggilan dari Rainer Griffin setiap beberapa detik sekali. Hal itu dikarenakan Olivia Milan memang mengatur ponselnya dalam mode senyap sebab beberapa saat sebelumnya ia memang berada di dalam sebuah pesta.Andai Jacob Miller tahu bahwa Rainer Griffin telah menelepon Olivia Milan sebanyak lebih dari dua puluh kali, mungkin pria itu akan berpikir seribu kali untuk membawa Olivia Milan ke hutan Anemone. Sayang tak ada satu pun yang mengetahui jika Rainer Griffin menelepon, termasuk juga Olivia Milan. Membuat gadis itu merasa yakin jika ia tak mungkin terselamatkan di malam penculikan itu.‘Jika mereka semua menodaiku tanpa mengambil nyawaku, maka aku sendiri yang akan mencabut nyawaku!’ pekik Olivia Milan di dalam batin. Gadis it uterus mencoba memberontak, tetapi ikatan tali di tanganny terlalu kuat, ia hanya bisa meronta tanpa menghasilkan progress apa pun.“Jangan lu
Baca selengkapnya

Akankah Olivia Milan Selamat?

Mobil para penculik Olivia Milan telah berada cukup dekat dengan hutan Anemone. Tiga pria bejat itu bahkan sudah bersiap-siap dengan mulai melucuti kemeja mereka. Tubuh mulus dan paras cantik dari Olivia Milan setidaknya telah membuat tiga pria itu gelap mata dan tak sabar untuk menikmati lekuk tubuh indah dari gadis yang mereka culik.Dan, tibalah mereka di jalanan hutan Anemone. Sebuah jalan raya lebar dengan dua sisi hutan belantara yang mengapitnya. Hutan tersebut menjadi sangat sepi sebab jalanan di hutan tersebut tak menghubungkan ke wilayah yang dihuni manusia.Jalan raya di hutan Anemone itu dibangun sebab beberapa puluh tahun sebelumnya terdapat kilang minyak besar di ujung hutan Anemone. Setelah Kilang minyak itu ditinggalkan, maka jalanan di hutan Anemone seolah mati dan tak digunakan lagi. Itulah mengapa para penculik Olivia Milan memilih hutan Anemone sebagai tempat mereka melakukan aksi bejat.“Nah! Kita sudah sampai! Ayo persiapkan semuanya!
Baca selengkapnya

Akhir dari Penculikan

Rainer Griffin melihat pemandangan yang membuat dadanya memanas, sebuah mobil tengah dalam keadaan terparkir dan bergoyang-goyang. Ia mengentikan mobilnya dengan segera setelah berada cukup dekat dengan mobil yang ia duga sebagai mobil yang membawa pergi kekasihnya.Pria itu membanting pintu mobilnya, berlari dengan terengah-engah menuju ke mobil yang tengah bergoyang itu. Di tengah perjalanannya menuju ke mobil tersebut, Rainer Griffin mendengar jeritan tertahan dari seorang gadis yang cukup ia kenal suaranya.“BAJINGAN KALIAN SEMUA!” pria itu berlari menghambur menuju ke sisi pintu mobil yang dibiarkan terbuka.Tiga penculik yang membawa kabur Olivia Milan itu tak tahu menahu akan kedatangan Rainer Griffin sebab mereka tengah dengan asyik menertawakan Jacob Miller yang kesulitan membuka pengait bra yang menempel di tubuh Olivia Milan.BUG! BUG! BUG!Rainer Griffin menghantamkan tinjunya tepat ke pelipis mata Jacob Miller. Tak tanggung
Baca selengkapnya

Pasca Penculikan

“Kalau pun kau akan memaafkanku, aku tak yakin apakah aku bisa memaafkan diriku sendiri,” gumam Rainer Griffin ketika ia menyelimuti tubuh Olivia Milan dengan menggunakan jas hitamnya. Pria itu meletakkan tubuh Olivia Milan di jok depan dengan posisi sandaran seat yang direndahkan agar gadis itu bisa beristirahat dengan nyaman.“Tolong bawa saya pergi jauh dari tempat ini, Tuan. Saya mohon…” isak Olivia Milan dengan menutup wajahnya menggunakan dua tangan.Mendengar isakan tangis Olivia Milan yang hampir tak bersuara, dada pria itu semakin terasa sesak. Penyesalan memang selalu menyakitkan, dan, bukan hanya sakit saja yang sedang dirasakan oleh Rainer Griffin, melainkan juga amarah yang cukup besar. Amarah itu nyatanya bukan ditujukan kepada tiga penculik Olivia Milan melainkan ia tunjukan kepada dirinya sendiri.Andai dia tak meninggalkan Olivia Milan sendirian. Andai dia tak bersikap kasar saat itu. Tentu saja, kecelakaan naas te
Baca selengkapnya

Misi untuk Rainer Griffin

“Apakah itu tak terdengar seperti sebuah lamaran, menurutmu? Apa Kau bermimpi dilamar di atas kapal pesiar? Bangun! Ingat jika kekasihmu ini tak seromantis tokoh-tokoh utama di dalam film!” Jari Rainer Griffin memencet hidung mancung Olivia Milan, menggerak-gerakkannya ke kanan dan ke kiri seolah ia tengah menyadarkan seseorang yang sedang melamun panjang. “Saya bahkan tidak pernah bermimpi akan dilamar oleh majikan saya.” tutur Olivia Milan seraya menenggelamkan wajahnya lagi ke ketiak Rainer Griffin untuk menyembunyikan rona merah di pipinya yang muncul karena dilanda malu. “Berhentilah bersikap menggemaskan seperti itu! Kau bisa membuat kesopananku goyah, Sayang!” Olivia Milan tak menggubris peringatan dari Rainer Griffin, gadis itu bahkan seolah tak mau turun dari gendongan Rainer Griffin ketika mereka berdua telah tiba di kamar Olivia Milan. “Hey… Turun… Mandilah dulu, tubuhmu dipenuhi dengan… Ah, jika aku mengingatnya, ingin rasanya kubunuh tiga
Baca selengkapnya

Pertemuan dengan Keluarga

Rainer Griffin menyeringai liar ketika diingatkan kembali oleh Olivia Milan tentang sebuah misi membuat ruam-ruam merah di leher dan dada atas tubuh gadis itu. Tanpa mengambil tempo, Rainer Griffin pun segera memulai aksinya. Gerakannya yang lembut membuat Olivia Milan merinding dan berjingkat beberapa kali. Tetapi, gadis itu sama sekali tak membuat perlawanan meski sesekali gigitan yang diberikan oleh Rainer Griffin terasa sedikit menyakitkan.“Ahhhh…..”Sengaja, Rainer Griffin mengeluarkan suara lenguhan untuk menggoda kekasihnya. Ia tentu berharap jika Olivia Milan lantas memberinya kode hijau untuk bergerak tanpa batas. Tetapi ia salah, lagi-lagi gadis itu melakukan hal yang sama seperti tempo hari itu.“Jangan melampaui batas! Kalau kita telah menikah, terserah Tuan Griffin mau melakukan apa pun saya tak akan melarang!” desis gadis itu seraya mencubit punggung Rainer Griffin.“Ya... Aku juga ingin segera menikahim
Baca selengkapnya

Nyonya Besar

Perintah dari Nonya Besar tetaplah sebuah keharusan. Ketika ibu Rainer Griffin meminta putranya untuk membawa seorang gadis ke hadapannya di hari itu, maka, sekali pun ada banjir bandang atau pun angin putting beliung, Rainer Griffin tetaplah harus datang dengan membawa gadis kepada Nyonya Besar. Jika perlu, banjir bandang dan putting beliung itulah yang harus ditunda kedatangannya.Sudah menjadi kebiasaan dari perempuan berusia lima puluh lima tahun itu untuk selalu mendapatkan apa yang ia mau. Sehingga, sekali saja ia tak mendapatkan apa yang ia inginkan atau ucapannya tak didengarkan, maka sebuah bencana besar akan terjadi.“Sean akan mencarikanmu pakaian yang tertutup. Kau bersiap-siap saja dari sekarang! Kau bisa berdandan, ‘kan? Ehm, bukan apa-apa, ibuku termasuk perempuan yang cukup cerewet soal penampilan.” Rainer Griffin terdengar cukup meragukan kemampuan bersolek dari Olivia Milan, ia sebenarnya ingin memanggil seorang artist make over untu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
18
DMCA.com Protection Status