"Ah, ya. Kami sudah saling mengenal. Dia pernah menjadi instruktur pengajar di sel tahanan perempuan," jelas Laras.Radeya tertegun selama beberapa detik, kemudian dia tersadar kembali dan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai respons. Mahesa tersenyum sopan kemudian menundukkan kepala tanda hormat."Hm, karena Pak Radeya sudah di sini sekarang, saya pamit untuk melanjutkan pekerjaan," ucap Mahesa kepada Laras.Setelah kepergian Mahesa, Radeya mempersilahkan tamunya untuk duduk. Keheningan tercipta selama beberapa saat. Kedua paruh baya itu mengingat kenangan masa lalu saat mereka masih berhubungan sebagai teman baik."Ada apa sampai kau datang ke sini menemuiku?" Suara Radeya memecah keheningan.Pendar iris tua itu menyiratkan sebuah keraguan dan juga rasa cemas. Namun sebisanya laki-laki paruh baya itu menekan agar orang lain tidak menyadari yang sedang dirasakannya."Apa kau sudah mendapatkan kab
Read more