"Jadi, kalian datang kemari untuk mencari tahu, ada masalah apa di kantorku? Begitukah, Lexis? Alden? Hm?"Tidak langsung menjawab, Alexis dan Alden hanya berdiri dengan gelisah sembari saling melirik. Kalau Alexis menggerakkan dagunya sekilas, maka Alden lantas memberi anggukan pelan setelah berpikir untuk beberapa saat."Kami ... ingin membantu Ana, Paman," ujar Alexis, menegakkan kepala dan memandang langsung ke arah Killian. "Nona Malaikat bekerja di sini dan akhir-akhir ini dia selalu terlihat murung. Jadi, kami bermaksud mencari tahu, masalah apa yang kira-kira sudah membuatnya bersedih.""Nona Malaikat?" Killian mengerutkan dahi, terlihat kebingungan. "Siapa dia?""Dia ...." Sekali lagi Alexis melirik ke arah Alden, melemparkan pandangan meminta tolong. "Itu ....""Dia orang yang sangat Ana sayangi, Paman," sahut Alden segera, membuat Killian menoleh ke arahnya. "Jadi, Ana benar-benar mengkhawatirkannya."Memandangi Liliana, Killian menunggu agar
Read more